
Harga emas terus mengalami penurunan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Penurunan ini melanjutkan penurunan hari sebelumnya yang dipicu dari penguatan Dolar AS, meskipun imbal hasil obligasi AS mengalami penurunan.
Dilansir dari CNBC, Rabu (24/3) harga emas di pasar spot turun 0,7 persen menjadi 1.726,76 dolar AS per ounce. Emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,8 persen lebih rendah menjadi 1.725,10 dolar AS per ounce.
David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures mengatakan bahwa penguatan nilai tukar dolar di tengah harapan pemulihan ekonomi menyebabkan emas tetap tertekan. Dolar menyentuh level tertinggi sejak 9 Maret, sementara yield US Treasury mulai menyusut.
Menurut David Meger, sinyal Federal Reserve tentang suku bunga yang rendah dan kemungkinan stimulus fiskal lebih lanjut membatasi penurunan emas. Emas mendapat dukungan lebih lanjut dari potensi kebangkitan kasus Covid-19 dan memudarnya optimisme pemulihan ekonomi yang akan menekan imbal hasil
Terlebih, Chairman The Fed, Jerome Powell mengatakan kepada anggota parlemen Amerika bahwa dia memperkirakan inflasi akan naik sepanjang tahun. Namun, inflasi ini diperkirakan tidak akan terlalu besar atau persisten.
Dilansir dari cnbc.com