Edukasi Strategi Trading Sederhana Menggunakan Moving...

Strategi Trading Sederhana Menggunakan Moving Average

22-06-2021Penulis: Adi Kurniawan

Banyak stereotip dalam dunia trading yang menganggap bahwa trading itu sulit. Faktanya, banyak jalan agar trading yang kita lakukan dapat berjalan dengan mudah. Jika Anda seorang pemula, Anda dapat menggunakan strategi trading sederhana. Nah, di bawah ini akan dijelaskan mengenai strategi trading sederhana menggunakan Moving Average yang sering digunakan oleh pemula, bahkan profesional pun juga sering menggunakannya. Yuk simak pembahasannya!

Mengenal Indikator Moving Average

Moving Average merupakan indikator teknikal yang berfungsi untuk menghitung rata-rata pergerakan harga dalam periode waktu tertentu di masa lampau, kemudian rata-rata tersebut dihubungkan dalam bentuk garis.

Moving Average dapat digunakan untuk mengenali tren yang sedang berlangsung. Terlebih, indikator ini juga dapat digunakan untuk menunjukkan area support dan resistance dinamis, yaitu support dan resistance yang terus bergerak sesuai pergerakan harga.

Hebatnya, indikator ini juga sering digunakan sebagai konfirmator untuk mempertimbangkan keputusan buy atau sell. Dari kelebihan-kelebihan tersebut, indikator ini telah menjadi favorit para trader dan menjadi indikator yang selalu muncul dalam grafik para pemula maupun profesional.

Moving Average terbagi menjadi:

1.   Simple Moving Average

2.   Weighted Moving Average

3.   Exponential Moving Average

Di antara ketiganya, Simple Moving Average (SMA) memiliki pola penghitungan yang paling sederhana dan sering digunakan oleh para trader, baik trader pemula maupun trader profesional.

Moving Average untuk Melihat Arah Tren

Sebelum mengetahui cara menggunakan Moving Average untuk melihat arah tren, terlebih dahulu kita harus mengetahui jenis-jenis tren. Jenis tren terbagi menjadi:

  1. Tren naik
  2. Tren turun
  3. Tren Sideways (datar).

Prinsip pertama dalam trading yang sebaiknya diterapkan oleh trader adalah “follow the trend” atau dengan kata lain jangan pernah melawan tren. Dengan begitu, rumus dasar trading yang sebaiknya Anda terapkan adalah:

  1. Buy (beli) saat tren naik.
  2. Sell (jual) saat tren turun.
  3. Jika sideways, direkomendasikan untuk menunggu momen terlebih dahulu sampai tren dapat teridentifikasi.

Nah, cara menggunakan indikator Moving Average untuk melihat arah tren adalah dengan melihat garis-garis MA pada grafik. 

Garis MA yang mengarah ke atas mengidentifikasikan bahwa harga sedang dalam tren naik (uptrend).  Sebaliknya, garis MA yang mengarah ke bawah mengidentifikasikan bahwa harga sedang dalam tren turun (downtrend).

Cara lain untuk mengidentifikasi arah tren adalah dengan melihat posisi garis MA dan posisi grafik harga.

Grafik harga yang bergerak di atas garis MA, mengidentifikasikan bahwa tren sedang naik (uptrend). Sebaliknya, grafik harga yang bergerak di bawah garis MA, mengidentifikasikan bahwa tren sedang turun (downtrend).

Cara terakhir untuk mendeteksi arah tren dengan Moving Average adalah dengan menggunakan dua garis MA berdasarkan periode yang berbeda, misalnya menggunakan MA periode 10 dan MA periode 20. 

Bila garis MA periode yang lebih kecil (MA 10) berada di atas periode yang lebih besar (MA 20), maka ini mengidentifikasikan bahwa tren sedang naik (uptrend).

Sebaliknya, bila garis MA periode yang lebih kecil (MA 10) berada di bawah periode yang lebih besar (MA 20), maka ini mengidentifikasikan bahwa tren sedang turun (downtrend).

Moving Average untuk Menentukan Titik Buy/Sell

Indikator Moving Average juga dapat digunakan untuk menentukan posisi sell/buy dengan memasang dua garis MA dengan periode yang berbeda, yaitu periode waktu pendek (Fast MA) dan periode waktu panjang (Slow MA).

Anda dapat memanfaatkan persilangan Fast MA dan Slow MA untuk menentukan posisi sell/buy. 

Apabila Fast MA memotong Slow MA dari sisi bawah ke atas, maka itu menunjukkan momen golden cross. Momen golden cross merupakan sinyal beli (buy).

Sedangkan, Apabila Fast MA memotong Slow MA dari sisi atas ke bawah, maka itu menunjukkan momen Death Cross. Momen Death Cross merupakan sinyal jual (sell).

Sebagai contoh, Anda  menggunakan MA-10 dan MA-20 pada time frame Daily. Ketika MA-10 melintasi MA-20 ke arah atas, maka itu merupakan sinyal buy (Golden Cross). 

Sedangkan, ketika MA-10 melintasi MA-20 ke arah bawah, maka itu menjadi sinyal sell (Death Cross).

Tentunya, periode dalam Moving Average ini dapat disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan gaya trading Anda. Konsultasikan dengan profesional kami untuk mendapatkan rekomendasi terbaik.

Nah, itulah pembahasan mengenai strategi trading sederhana menggunakan Moving Average yang mungkin dapat Anda terapkan dalam trading.

Jika Anda masih bingung menggunakan indikator ini, jangan khawatir! Mentor profesional PT Mentari Mulia Berjangka siap memberikan bimbingan dan pelayanan terbaik untuk Anda!

Tak hanya mendapatkan bimbingan, terdapat juga analisis pasar di setiap harinya dari para analis profesional PT Mentari Mulia Berjangka, yang tersebar dari berbagai negara. Oleh karena itu, segera buka akun dan kejar mimpi Anda bersama Mentari Mulia sekarang! Untuk buka akun, silakan klik di sini!