Berita Ekonomi Dolas AS Terus Menguat Rilis...

Dolas AS Terus Menguat Rilis Data Ketenagakerjaan

06-08-2021Penulis: Admin

Sebelum rilisnya pengumuman laporan pekerjaan AS terbaru terjadi penguatan kembali pada Jumat petang. Hal ini tentunya menjadi indikasi bahwa AS bisa memperketat kebijakan moneternya lebih awal daripara Eropa dan Jepang. Hingga siang ini, terpantau indeks dolar AS naik 0,10% ke 92,367 pukul 12.42 WIB dari data Investing.com.

Terpantau AUD/USD melemah 0,23% di 0,7386 dan NZD/USD turun tipis 0,07% di 0,7049.Pasangan USD/JPY turun tipis 0,08% di 109,81.

Di Indonesia sendiri, rupiah masih mengalami pelemahan sekitar 0,20% di 14.365,0 per dolar AS hingga pukul 12.58 WIB.

Pasangan GBP/USD turun 0,08% di 1,3915 pasca keputusan Bank of England (BOE) untuk mempertahankan suku bunganya tidak berubah sebesar 0,10%. Di luar itu, tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan pada hari Kamis kemarin. Akan tetapi, BOE tetap menuturkan rencana menuju pengurangan aset dan kenaikan suku bunga di tahun-tahun mendatang.

Reserve Bank of India juga memberikan keputusan tetap seperti kebijakannya sebelumnya.

Wakil Ketua Federal Reserve AS Richard Clarida pada pekan ini mengatakan bahwa kondisi untuk kenaikan suku bunga mungkin akan dilakukan pada akhir 2022, dan mereka bisa memberikan fokus lebih pada pemulihan pasar tenaga kerja dari COVID-19 dan laporan pekerjaan AS hari ini.

Jika ternyata jumlahnya melebihi satu juta, maka prediksi bahwa dollar AS akan menguat semakin tajam, dan jika angka di bawah 650.000 maka akan berpotensi menimbulkan kegugupan.

Investor juga mencerna data ekonomi AS yang beragam dirilis awal pekan ini. Melihat dari data yang dirilis pada hari Rabu, hal ini menunjukkan perubahan indeks manajer pembelian jasa (PMI) sebesar 59,9, pekerjaan nonpertanian ADP berada di 330.000 pada bulan Juli, PMI non-manufaktur ISM berada di 64,1 dan ketenagakerjaan non-manufaktur dari Institute of Supply Management (ISM) berada di 53,8.

Hingga hari ini, investor menyambut baik penurunan awal tingkat pengangguran di AS dan tercatat hanya sekitar 385.000 yang diajukan selama seminggu terakhir.

Di luar hal tersebut, meskipun mata uang Antipodean yang lebih berisiko bergerak turun karena greenback menguat, dolar Selandia Baru diprediksi siap menjadi mata uang G10 dengan kinerja terbaik saat pekan ini berakhir. Beberapa ekspekasi mulai bermunculan bahwa Reserve Bank of New Zealand akan menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 18 Agustus mendatang.