Analisis Harian Apakah Harga Emas Akan Naik...

Apakah Harga Emas Akan Naik Dulu Baru Turun dalam Minggu Ini?

29-03-2021Penulis: Guru Zhen

Pada akhir pekan lalu, Brasil melaporkan total 84.245 kasus baru yang terkonfirmasi virus korona, dan jumlah kematian dalam satu hari di Brasil mencapai rekor tertinggi, dengan peningkatan lebih dari 3.600 kasus. Sementara di pihak Jerman akan mencantumkan Prancis sebagai daerah berisiko tinggi untuk pandemi. Langkah ini memungkinkan Jerman untuk memperketat  pengaturan perbatasan.

Di Prancis, jumlah infeksi per 100.000 orang dalam tujuh hari telah melebihi ambang batas 200 orang dari berbagai provinsi, dan Île-de-France, wilayah di utara-tengah Prancis, terutama di wilayah Paris, memiliki lebih dari 600 kasus. Dalam hal ini, Merkel mengatakan bahwa penetapan daerah berisiko tinggi tidak ada kaitannya dengan politik, hanya karena tingkat infeksi telah mencapai ambang pembatasan.

Jerman, Prancis dan Polandia telah mengatakan bahwa pandemi gelombang ketiga yang lebih buruk telah terjadi. Jika virus menyebar dengan kecepatan saat ini, rumah sakit akan mengalami kesulitan untuk mengatasi penampungan pasien pada bulan April.

Pada minggu yang sama, China dan beberapa negara Barat saling mengumumkan sanksi. Kanada bergabung dengan AS, Inggris, dan Uni Eropa minggu lalu mengumumkan sanksi terhadap empat pejabat China yang dicurigai menganiaya Uighur dan minoritas Muslim lainnya di Xinjiang. Tentu saja, hal itu segera menyebabkan China memberlakukan sanksi balasan terhadap personel dan entitas terkait di Amerika Serikat dan Kanada.

Pasar mengharapkan bahwa Joe Biden akan mengumumkan anggaran negara sebesar $3 triliun untuk pembangunan infrastruktur dalam minggu ini, sementara Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan kepada anggota parlemen bahwa kenaikan pajak akan diperlukan di masa mendatang untuk mendanai rencana infrastruktur pemerintah dan investasi publik lainnya.

Semua informasi di atas berdampak bullish untuk harga emas.

Pada hari jumat ini, selain merupakan hari pengumuman data Upah Non-Pertanian (NFP), juga merupakan hari libur Paskah di negara-negara Barat. Sementara pasar keuangan Hong Kong, Jerman, Inggris dan AS ditutup untuk hari libur, dan China kebetulan juga tutup selama liburan Festival Ching Ming.

Maka dari itu harus lebih waspadai dengan likuiditas pasar yang tidak mencukupi, data Upah Non-Pertanian (NFP) akan mengakibatkan gejolak harga yang tidak masuk akal dalam perdagangan. Pada saat yang sama juga harus perhatikan dikarenakan likuiditas yang tidak mencukupi, akan menimbulkan spread yang lebih besar dan berpotensi menyebabkan kerugian yang cukup besar.

Taktik Trading

Setelah profit, majukan Stop Loss (SL) untuk menjaga keamanan dana dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Jika terkena Stop Loss (SL), maka kita bisa memperhatikan koreksi di setiap penurunan, maka bisa terus mengambil posisi Beli (Buy) di harga rendah untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Posisi Buy 1: Jika menembus (1735) atau pada pembukaan pasar terjadi gap up, maka dapat mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar $5 dolar AS, jika terkena stop loss, dapat perhatikan posisi Buy2. Jika harga tidak dapat menembus, terus ambil posisi Beli (Buy); Untuk target Buy (1749\1758\1766)

Posisi Buy2: Jika menembus (1722) setelah penurunan yang lemah dapat mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar $5 dolar AS, jika terkena stop loss, dapat perhatikan posisi Buy poin kedua. Jika harga tidak dapat menembus, terus ambil posisi Beli (Buy); Untuk target Buy (1740\1753\1762)

Posisi Buy3: Jika menembus (1710) setelah penurunan yang lemah dapat mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar $5 dolar AS, untuk target Buy (1728\1740\1749)

Apabila penurunan menembus angka (1710), diharapkan dapat sabar menunggu hingga harga kembali ke posisi diatas (1710) dan setelah harga stabil bisa mengambil posisi Beli (Buy).

Strategi ini berlaku dalam seminggu.