Analisis Harian Dolar AS Bergerak Tipis, Aussie...

Dolar AS Bergerak Tipis, Aussie Naik Atas Prospek Kenaikan Suku Bunga

06-02-2024Penulis: Adminno1

Dolar AS sedikit melemah pada hari Selasa, namun masih tidak jauh dari level tertingginya dalam tiga bulan, sementara dolar Australia menguat setelah bank sentral mengatakan kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun memperingatkan kemungkinan pengetatan moneter lebih lanjut.

Investor terus menunda spekulasi penurunan suku bunga pertama RBA pada bulan Agustus, dibandingkan bulan Juni, dengan para ekonom yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan bank sentral Australia akan tetap mempertahankan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini.

Aussie naik 0,35% menjadi $0,6505, menjauh dari level terendah 2-1/2 bulan di $0,6469 yang disentuh pada hari Senin. Dolar Selandia Baru naik 0,13% menjadi $0,6063.

Dolar Aussie biasanya berkorelasi kuat dengan saham Tiongkok, karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia.

Saham-saham Tiongkok mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak tahun 2022 pada hari Selasa dan yuan menguat di tengah sinyal bahwa pihak berwenang memperkuat tekad mereka untuk mendukung pasar yang merosot.

Serangkaian data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah mematahkan spekulasi penurunan suku bunga yang lebih awal dan tajam serta mendukung dolar.

Pelaku pasar telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga sejak awal tahun ini dan saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga hanya sebesar 16% pada bulan Maret, menurut CME FedWatch tools, dibandingkan dengan peluang sebesar 69% pada awal tahun.

Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 115 basis poin (bps) pada tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan pelonggaran sebesar 150 basis poin (bps) pada awal Januari.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,11% menjadi 104,34, setelah menyentuh 104,60 pada hari Senin, tertinggi sejak 14 November. Indeks tersebut naik 3% untuk tahun ini, setelah turun 2% pada tahun 2023.

Euro naik 0,16% pada $1,0761%.

Potensi penyesuaian kembali jalur kebijakan ECB (Bank Sentral Eropa) menuju penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni dan bukan April, yang dianggap mungkin terjadi, kemungkinan akan menopang euro dalam jangka menengah.

Pesanan industri Jerman secara tak terduga melonjak pada bulan Desember.

Investor akan memberikan fokus pada survei ekspektasi konsumen ECB, yang akan dirilis pada hari ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang proses disinflasi yang mempengaruhi ekspektasi kebijakan.

Sterling terakhir di $1,2558, naik 0,18% hari ini, namun tetap mendekati level terendah tujuh minggu pada hari Senin.

Penurunan pound pada hari Senin terjadi meskipun ada beberapa data ekonomi yang optimis. Angka-angka menunjukkan bahwa pengangguran di Inggris kemungkinan jauh lebih rendah pada akhir tahun lalu dibandingkan perkiraan sebelumnya, yang dapat mendorong penurunan suku bunga di Inggris juga.

Yen Jepang menguat hari ini di 148,57 per dolar, namun tidak jauh dari level terendah dua bulan di 148,90 yang dicapai pada hari Senin.