
Emas melonjak lebih dari 1,5% hingga di atas $3.380 per ons pada Senin pagi, mencetak rekor tertinggi baru, didorong oleh permintaan safe haven di tengah ketegangan perdagangan global, serta melemahnya dolar AS.
Harga emas spot menguat 1,7% di $3,383.55 per ons pada pukul 09.52 WIB.
Minggu lalu, Presiden Donald Trump memerintahkan penyelidikan terhadap potensi tarif baru pada semua impor mineral penting AS, sebuah eskalasi signifikan dalam sengketa perdagangan dengan mitra global, khususnya Tiongkok.
Pada saat yang sama, dolar AS jatuh ke level terendah dalam tiga tahun, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya.
Selain itu, pemangkasan suku bunga Bank Sentral Eropa baru-baru ini meningkatkan daya tarik logam mulia tersebut dalam lingkungan imbal hasil rendah.
Sementara itu, penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett pada hari Jumat mengatakan bahwa pemerintahan Trump terus mempelajari apakah mereka dapat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, sebuah tanda bahwa langkah tersebut, yang merupakan masalah yang sangat penting bagi independensi bank sentral dan pasar global, masih merupakan pilihan.
Pada hari Minggu, sebuah jet Boeing yang dimaksudkan untuk digunakan oleh maskapai penerbangan Tiongkok mendarat kembali di pusat produksi pesawat tersebut di AS, menjadi korban tarif bilateral balasan yang diluncurkan oleh Presiden AS Donald Trump dalam serangan perdagangan globalnya.