Analisis Harian Emas di Bawah Tekanan Karena...

Emas di Bawah Tekanan Karena Rebound dari Harga Beli

29-04-2021Penulis: Thibault Moirez

Harga emas telah menunjukkan tanda-tanda pelemahan pada hari Rabu. Hal ini terjadi karena adanya rebound pada harga dalam jangka panjang.

Emas telah menurun dari titik tertinggi pekan lalu di $1.800 dan sejak terjadi rebound pada imbal hasil 10-tahun AS. Dari titik terendah pada pekan lalu, imbal hasil obligasi 10 tahun AS naik 10 poin kemarin, menjadi 1,62%, menjelang keputusan FOMC mengenai kebijakan moneter dari the Fed.

Status quo pun diharapkan secara luas. Akan tetapi, investor akan memperhatikan secara jeli dan cermat bahasa yang digunakan dalam pernyataan dan pidato Jerome Powell. Hal ini karena Powell dapat memberikan petunjuk waktu tentang pengketatan moneter.

Selain the Fed, investor akan secara jeli memperhatikan estimasi pertama PDB kuartal pertama untuk AS dan Zona Euro yang dirilis masing-masing pada hari Kamis dan Jumat. Konsensusnya adalah sebesar 6,1% untuk pertumbuhan tahunan di AS, naik dari 4,3% pada kuartal keempat tahun lalu. Fed New York dan Fed Atlanta mengharapkan pertumbuhan yang lebih tinggi dari perkiraan 6,8% dan 8,2%.

Dari perspektif teknis, pandangan harga emas kembali berubah menjadi bearish pada pagi ini. Hal ini karena Emas telah menembus neckline dari pola pembalikan “head and shoulders“. Pola teknis ini memberikan pandangan teoritis yang bearish ke setidaknya di $1.740, tetapi pembalikannya bisa lebih signifikan jika harga beli naik ke level tertingginya baru-baru ini.

Bollinger Bands 4 jam juga memberikan sinyal bearish, karena emas baru saja break dari titik terrendah setelah periode tekanan singkat. Ini secara teoritis merupakan sinyal untuk bearish yang impulsif.

Pandangan bearish tidak akan berlaku jika terjadi bounce di atas $ 1.790. Bounce dapat terjadi jika Fed lebih dovish atau pesimis daripada yang diharapkan.

Sementara di pasar forex, terdapat sesi lain dari pasangan mata uang utama yang hampir mencapai stagnasi, Dolar yang berperan sebagai ‘poros’, kini menunjukkan stabilitas selama 72 jam terhadap Euro (1,2080), Franc Swiss dan Pound.

Apatisme mata uang ini tidak sepenuhnya tidak sesuai dalam beberapa sesi ini, yang hampir tanpa statistik apa pun. Tetapi, hal ini telah berlangsung selama 3 hari, dengan volatilitas intraday yang sangat mirip sejak hari Senin, yang membuatnya lebih tidak biasa (fenomena terakhir yang serupa dengan fenomena ini pernah terjadi di pertengahan Februari).

Sumber Grafik: Tradingview 28.04.2021