Berita Ekonomi Dolar AS terpantau datar pada...

Dolar AS terpantau datar pada pembukaan pasar Asia hari Senin

19-12-2022Penulis: Berita Ekonomi

Perdagangan mata uang terpantau datar pada pembukaan pasar Asia hari Senin karena kekhawatiran akan potensi resesi dan meningkatnya kasus COVID-19 di China membebani sentimen.

Sementara yen Jepang naik karena taruhan bahwa Bank of Japan (BoJ) pada akhirnya dapat memperketat kebijakan di tengah meningkatnya tekanan inflasi.

Yen naik 0,4% menjadi 136,18 berbandingkan dengan Dolar setelah sebuah laporan menyarankan bahwa pemerintah Jepang berencana untuk merevisi target inflasi BoJ agar lebih fleksibel. Langkah seperti itu menandakan potensi perubahan kebijakan bank sentral, yang telah membuat suku bunga Jepang bertahan mendekati level nol selama hampir satu dekade.

Sikap akomodatif ini sangat membebani Yen karena suku bunga di seluruh dunia naik, yang pada gilirannya menambah inflasi Jepang, yang saat ini berada di level tertinggi 40 tahun. Perekonomian Jepang terpukul oleh kenaikan inflasi tahun ini, sementara yen adalah salah satu mata uang Asia dengan kinerja terburuk pada tahun 2022.

Fokus sekarang pada pertemuan terakhir BoJ untuk tahun ini yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat rendah.

Sebagian besar mata uang Asia lainnya bergerak sedikit terhadap Dolar, dengan greenback tetap stabil setelah Federal Reserve memberi isyarat pekan lalu bahwa ia berniat untuk terus menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.

Indeks dolar turun 0,1%, berada di bawah tekanan dari penguatan Euro dan Pound setelah sinyal hawkish dari bank sentral masing-masing.

Tetapi prospek kenaikan suku bunga di Barat sangat membebani sentimen, karena investor mengkhawatirkan potensi resesi karena inflasi tetap tinggi.

Ketidakpastian atas pembukaan kembali ekonomi di China juga membebani perekonomian global. Sementara China baru-baru ini mengurangi kebijakan nol-COVID yang ketat, negara itu juga menghadapi peningkatan tajam infeksi, yang dikhawatirkan pasar dapat menunda pembukaan kembali ekonomi secara penuh.