Berita Ekonomi Dolar Menahan Kenaikan Meskipun Data...

Dolar Menahan Kenaikan Meskipun Data Ekonomi AS Mencatat Penguatan Pada Hari Rabu

14-04-2021Penulis: Admin

Dolar menahan kenaikannya pada perdagangan hari Rabu, meskipun set data fundamental ekonomi AS masih terus meningkat dalam beberapa sesi terakhir.

Set data makro ekonomi berupa inflasi CPI menunjukkan peningkatan yang signifikan 0.6% melampaui perkiraan 0.5% dan periode sebelumnya 0.4%. Ini merupkan kenaikan terbanyak dalam lebih dari 8 tahun terakhir atau sejak Agustus 2012 lalu. Sedangkan data Core-nya yang tidak menyertakan komponen makanan dan konsumis BBM juga naik 0.3% dari periode sebelumnya 0.1% dan juga lebih baik dari perkiraan 0.2%.

Risiko perdagangan sedikit menurun meskipun terjadi lonjakan inflasi, Fed tidak akan mengubah kebijakan moneternya dan masih akan tetap mempertahankan suku bunga rendah saat ini setidaknya hingga 2023 mendatang. Kenaikan inflasi di tahun ini memang sudah diperkirakan oleh Fed terlebih jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana gelombang pandemik tidak hanya melanda AS namun juga secara global. Dan kenaikan inflasi ini juga terjadi secara global tidak hanya di AS, yang menandakan mulai pulihnya aktivitas ekonomi walaupun belum sepenuhnya terlepas dari pandemik terutama di kawasan Eropa.

Di lain tempat, Euro terus bergerak naik seiring dengan melemahnya Dolar walaupun fundamental ekonomi di kawasan ini juga belum juga membaik. Indeks sentimen ekonomi ZEW mengalami penurunan 66.3 jauh meleset dari perkiraan naik 77.2 dari periode sebelumnya 74.0.

Data yang sama untuk Jerman juga mengalami penurunan 70.7 dari periode sebelumnya 76.6 dan juga meleset dari perkiraan naik 79.1. Sementara industrial production di Italy juga mengalami penurunan 0.2% yang lebih jelek dari perkiraan 0.7% walaupun data periode sebelumnya direvisi naik dari 1.0% menjadi 1.1%.

Hari ini akan dirilis data Industrial Production untuk Uni Eropa secara keseluruhan dan juga pidato dari Presiden Bank Sental Eropa (ECB) – Chirstine Lagarde.