Berita Ekonomi Dolar Terkoreksi pada Pasar Hari...

Dolar Terkoreksi pada Pasar Hari Jumat Seiring Pelemahan Data Tenaga Kerja AS

09-04-2021Penulis: Admin

Dolar terkoreksi terhadap mata uang lainnya pada pasar Asia hari Jumat, seiring dengan laporan sektor tenaga kerja yang mengecewakan. Setelah laporan Non-Farm Payroll dan data PMI yang melampaui perkiraan, data mingguan klaim pengangguran yang dirilis semalam mengalami kenaikan 744K yang cukup jauh melampaui perkiraan dan data periode sebelumnya juga direvisi dari 719K menjadi 728K.

Dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang solid dengan pelonggaran pembatasan dan paket stimulus, data ini cukup mengejutkan pasar sehingga dolar mengalami koreksi. Sementara itu Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidato semalam terus menegaskan bahwa Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneter saat ini walaupun diharapkan akan terjadi lonjakan inflasi yang diperkirakan akan bersifat temporer.

Selain itu Powell lebih mengkhawatirkan terjadi peningkatan kasus varian baru covid-19 yang kembali meningkat di AS dan secara global dikhawatirkan akan kembali menghambat pemulihan ekonomi. Sehingga menganjurkan seluruh penduduk AS untuk segera di vaksinasi dan terus menjaga jarak. Sedangkan Ketua Fed cabang St Louis – James Bullard mengatakan belum ada diskusi untuk mengubah kebijakan moneter sampai pandemik benar-benar berakhir.

Sementara itu, Euro terus bergerak naik seiring dengan Dolar yang terus tertekan. Data ekonomi di Uni Eropa juga masih mixed, dengan factory order Jerman meningkat cukup signifikan 1.2% dari 0.8% walaupun tidak sebanyak yang diperkirakan 1.3%.

Sedangkan, data PPI turun drastis dari 1.7% menjadi hanya 0.5% lebih jelek dari perkiraan 0.6%. Sementara laporan nota pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) juga tidak secara gamblang menjelaskan pandangan pejabat ECB terhadap kondisi ekonomi terkini.

Mengenai pertumbuhan ekonomi sejumlah pejabat mengemukakan faktor positif yang mendukung sedangkan sejumlah lainnya menunjukkan faktor negatif. Perihal inflasi yang di luar perkiraan terus meningkat juga tiak terlalu mengkhawatirkan karena diperkirakan hanya bersifat temporer.

Program QE secara sepakat masih akan terus dijalankan untuk menjaga stabilitas di tengah lonjakan yield obligasi. Dan akan diadakan penilaian kondisi keuangan dan inflasi secara berkala per kuartal. Tidak ada ketetapan yang dapat diambil oleh pasar dari hasil pertemuan tersebut.