Berita Ekonomi Dollar AS Bergerak Ke Arah...

Dollar AS Bergerak Ke Arah Berlawanan Dengan Euro Yang Bergerak Menguat Berkat Secercah Harapan Selesainya Perang Ukraina

30-03-2022Penulis: Berita Ekonomi

Euro telah mengalami tekanan dalam beberapa pekan terakhir akibat munculnya kekhawatiran atas dampak ekonomi dari perang di Ukraina. Kekhawatiran perang yang menyebar ke barat melihat mata uang tunggal mencapai tertinggi dua minggu di $1,1139 semalam sebelum kembali ke $1,1093 pada perdagangan Asia. Juga mencapai titik tertinggi tiga bulan di 84,82 pence terhadap pound, sementara rubel Rusia naik ke level tertinggi satu bulan di 83,52 terhadap dolar.

Meningkatnya selera risiko mendorong mata uang yang sensitif terhadap risiko termasuk dolar Australia dan Selandia Baru. Mata uang Antipodean bertahan kuat tepat di bawah puncak baru-baru ini dalam perdagangan Asia dan won Korea Selatan, terpukul oleh lonjakan harga minyak baru-baru ini, mencatat sesi terbaiknya dalam dua tahun semalam.

Pasangan USD/JPY melemah 1,09% ke 121,51. Rilis data Jepang sebelumnya menunjukkan penjualan ritel mengalami kontraksi sebesar 0,8% YoY pada Februari 2022.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya turun 0,32% ke 98.126.

Pasangan AUD/USD naik tipis 0,13% menjadi 0,7518 dan NZD/USD naik 0,45% ke 0,6965.

Pasangan USD/CNY turun tipis 0,06% di 6,3604 sedangkan GBP/USD naik tipis 0,16% menjadi 1,3108.

Sementara itu, yen berjuang untuk menemukan dasar di sekitar 123 terhadap dolar dan akan mengalami bulan terburuk sejak November 2016. Yen telah kehilangan sekitar 7% kerugian lawan dolar kala bank sentral Jepang mempertahankan sikap dovish-nya sementara bank sentral lainnya menjadi lebih hawkish.

Dolar AS bergerak melemah pada Rabu pagi di Asia di tengah harapan terobosan perundingan damai antara Rusia dan Ukraina memberi euro dorongan. Yen Jepang, yang sudah berada di bawah tekanan, stabil bahkan saat Bank of Japan (BOJ) melanjutkan upayanya untuk menurunkan imbal hasil obligasi.

BOJ memenuhi janji empat hari pembelian obligasi tanpa batas untuk menahan imbal hasil 10 tahun di bawah plafon 0,25%, dan memperpanjang pembelian di sepanjang kurva di kedua arah. Upaya tersebut membuat imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10-tahun turun sedikit menjadi 0,225%.