Berita Ekonomi Emas Melemah, Minat Investor terhadap...

Emas Melemah, Minat Investor terhadap Aset Berisiko Kembali Pulih

22-12-2021Penulis: Berita Ekonomi

Rabu (22/12) pagi WIB, emas melemah. Hal ini terjadi saat dolar AS mengalami penguatan, imbal hasil obligasi pemerintah AS meningkat, dan minat investor terhadap aset-aset berisiko kembali pulih. 

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,8 USD atau setara 0,33 persen dan menjadi ditutup pada 1.788,72 USD per ounce. Emas di pasar spot juga melemah 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.786,51 USD per ounce.

Perdagangan juga tampak kurang bergairah karena investor bersiap untuk liburan Natal akhir pekan. Banyak pasar global, termasuk untuk logam mulia, akan ditutup pada Jumat (24/12) untuk memperingati perayaan Natal. 

Terdapat risiko pada perdagangan karena ekuitas AS bangkit kembali setelah kerugian kemarin dan dolar juga pulih bersama dengan imbal hasil obligasi pemerintah AS, semuanya sedikit menekan emas. Investor sedang membeli segala jenis penurunan yang dapat diterima karena khawatir tentang ketidakpastian termasuk pukulan ekonomi dari Covid-19 dan level 1.800 dolar AS tetap menjadi titik pivot utama untuk emas. Dolar AS menutup beberapa kerugiannya, sementara sentimen risiko pulih sebagian setelah aksip jual di pasar global.

Namun, logam mulia dapat memperoleh tawaran beli baru pada tahun 2022 jika ekspektasi inflasi tetap tinggi sementara imbal hasil nominal tetap tertekan. Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap lonjakan besar harga konsumen (inflasi), tetapi kenaikan suku bunga dapat mengekang tekanan inflasi sementara juga mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Kendati demikian, investor emas masih belum memiliki nyali untuk segala jenis kerugian, sebagaimana dibuktikan oleh kemunduran cepat baru-baru ini pada reli di atas 1.800.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 1,07 persen, menjadi ditutup pada 22,528 USD per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 1,5 USD dan menjadi ditutup pada 927,81 per ounce.
Pasangan USD/JPY mengalami kenaikan ke 114.094. AUD/USD juga melonjak ke 0,77357. GBP/USD, pun menguat ke 1,32587 dan EUR/USD naik ke 1.12778.