Berita Ekonomi Indeks Dolar AS Bergerak Naik...

Indeks Dolar AS Bergerak Naik Tipis Jelang Rilis Data Inflasi

12-10-2022Penulis: Berita Ekonomi

Indeks Dolar AS meningkat tipis terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya dalam penjualan yang bergejolak pada akhir transaksi Rabu pagi. Dolar melonjak karena pelaku pasar dengan cemas mengantisipasi laporan inflasi utama AS yang diperkirakan akan menunjukkan tekanan harga tetap kuat.

Indeks Dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,07 persen menjadi 113,2160 pada akhir penjualan.

Pada akhir penjualan New York, Euro mengalami kenaikan menjadi USD0,9713 dari USD0,9707 di sesi sebelumnya, dan Pound Inggris menurun menjadi USD1,1026 dari USD1,1059 di sesi sebelumnya. Dolar Australia menurun menjadi USD0,6268 dari USD0,6299.

Dolar AS dibeli 145,86 Yen Jepang, lebih tinggi dari 145,68 Yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS bergerak turun menjadi 0,9977 franc Swiss dari 0,9995 franc Swiss, dan meningkat menjadi 1,3813 Dolar Kanada dari 1,3759 Dolar Kanada.

Reaksi pasar di atas muncul karena para pedagang melihat indeks harga konsumen AS di bulan September yang akan dirilis pada Kamis (13/10/2022), untuk indikasi terbaru tentang seperti apa gambaran inflasi.

Menambah kesuraman adalah laporan suram dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang mengatakan negara-negara yang mewakili sepertiga dari produksi dunia bisa berada dalam resesi tahun depan. IMF juga memangkas perkiraan pertumbuhan global 2023 lebih lanjut.

“Getaran risk-off akan bertahan sampai kita melihat beberapa kabar baik dan ini semua positif terhadap dolar AS,” kata Erik Bregar, direktur valas & manajemen risiko logam mulia di Silver Gold Bull di Toronto, seperti dikutip Reuters.

“Saya bisa melihatnya mendorong Dolar lebih tinggi lagi, meskipun orang berpikir ini adalah penjualan yang ramai. Tapi trennya pasti Dolar-Bullish sekarang.”

Secara keseluruhan, sentimen Dolar tetap positif karena kekhawatiran tentang peningkatan suku bunga dan ketegangan geopolitik membuat investor gelisah.