Berita Ekonomi Indeks Dolar AS, Yang Mengukur...

Indeks Dolar AS, Yang Mengukur Greenback Terhadap Mata Uang Lainnya, Menguat 0,2%

07-06-2022Penulis: Berita Ekonomi

Dolar AS makin bergerak naik di awal perdagangan Eropa Rabu petang dengan sentimen risiko surut karena bank sentral global memperketat kebijakan moneter sehingga ada kemungkinan bisa membebani pertumbuhan ekonomi global.

Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, menguat 0,2% ke 102,562.

Bank-bank sentral di seluruh dunia mulai merespons inflasi yang mengalami dengan pengetatan kebijakan moneter, yang sempat sangat longgar pasca pandemi COVID-19.

Federal Reserve AS diperkirakan akan menaikkan suku bunga dana acuannya sebesar 50 basis poin minggu depan dan lagi pada bulan Juli, sedangkan European Bank Central bertemu pada hari Kamis dan diperkirakan akan meletakkan dasar bagi kenaikan suku bunga bulan depan.

Sebelumnya hari ini, bank sentral India menaikkan suku bunga  acuan untuk bulan kedua berturut-turut sebesar 50 basis poin menjadi 4,90%, yang mengikuti langkah serupa oleh Reserve Bank of Australia pada hari Selasa.

Hal ini berdampak pada prospek ekonomi global, di mana Bank Dunia menurunkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,9% dari prediksi Januari sebesar 4,1%, dengan alasan melonjaknya harga komoditas, gangguan pasokan, dan langkah bank sentral untuk menaikkan tingkat suku bunga.

Hasilnya, USD/JPY terus naik 0,5% ke 133,24, naik ke level tertinggi baru 20 tahun, sementara yen juga kian turun ke level terendah tujuh tahun terhadap euro.

Pengecualian yang jelas adalah Bank of Japan yang tidak memberikan indikasi untuk menghentikan kebijakan moneter ultra longgarnya, setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda baru-baru ini menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana pengetatan yang sedang dibahas.

Di tempat lain, EUR/USD  turun 0,1% di 1,0687 setelah produksi indstri Jerman naik hanya 0,7% di bulan April, di bawah perkiraan pertumbuhan 1,0%. Ini menambah bukti lanjutan, setelah data yang dirilis pada hari Selasa menunjukkan pesanan pabrik  turun 2,7% di bulan yang sama, dengan anggapan bahwa ekonomi terbesar zona euro dapat mengalami satu kuartal kontraksi ekonomi.

GBP/USD turun 0,1% di 1,2571 setelah periode perdagangan yang bergejolak di tengah panas politik usai Perdana Menteri Inggris Boris Johnson lolos dari mosi tidak percaya.

Uang sensitif risiko AUD/USD  urun 0,4% menjadi 0,7199 setelah kenaikan suku bunga Selasa oleh Reserve Bank of Australia, NZD/USD turun 0,5% di 0,6456, sementara USD/CNY naik tipis ke 6,6726.