Berita Ekonomi Yen menguat tajam pada perdagangan...

Yen menguat tajam pada perdagangan Asia hari Selasa didorong pelemahan greenback

28-03-2023Penulis: Berita Ekonomi

Yen Jepang menguat tajam pada perdagangan sesi Asia hari Selasa didorong oleh rally pelemahan Dolar AS karena kekhawatiran atas krisis perbankan yang akan segera terjadi dan beralih ke aset yang lebih berorientasi pada risiko.

Yen melonjak 0,8% menjadi 130,58 terhadap Dolar AS, membalikkan kerugian dari sesi sebelumnya. Mata uang safe-haven seperti Yen juga terlihat diuntungkan dari beberapa konsolidasi keuntungan luar negeri oleh perusahaan Jepang menjelang akhir tahun keuangan Jepang pada hari Jumat.

Peningkatan inflasi layanan bisnis-ke-bisnis Jepang juga menunjukkan bahwa tekanan harga yang mendasari tetap tinggi di negara tersebut, yang pada akhirnya dapat mengundang pengetatan kebijakan oleh Bank Jepang tahun ini.

Sementara dolar Australia melonjak 0,6%. Dolar Australia juga dibantu oleh data penjualan ritel yang sedikit lebih kuat dari perkiraan, yang menunjukkan ketahanan ekonomi.

Yuan Tiongkok tertinggal dari rekan-rekannya, naik hanya 0,1% setelah perbaikan titik tengah yang sedikit lebih lemah oleh Bank Sentral. Fokus minggu ini juga tertuju pada data aktivitas bisnis China untuk mengukur keadaan pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Indeks dolar dan indeks dolar berjangka masing-masing turun sekitar 0,2% pada hari Selasa. Investor menjadi kurang waspada terhadap krisis perbankan AS setelah pengambilalihan yang ditengahi pemerintah atas pemberi pinjaman Silicon Valley Bank yang bangkrut oleh rekan First Citizens BancShares Inc (NASDAQ:FCNCA).

Banyak jaminan dari regulator AS tentang stabilitas sistem perbankan, serta janji dukungan likuiditas yang lebih banyak juga membantu meningkatkan sentimen.

Ketakutan akan krisis perbankan telah mendorong arus keluar yang besar dari pasar Asia pada bulan Maret, karena investor membuang aset-aset yang berisiko tinggi. Tapi pasar regional sekarang bisa melihat rebound yang kuat seiring membaiknya sentimen.

Namun, setiap kenaikan dalam mata uang Asia diperkirakan akan terbatas, mengingat suku bunga AS kemungkinan akan meningkat lebih lanjut. Memburuknya pertumbuhan ekonomi menjelang akhir tahun juga menjadi sentimen negatif.

Di lain tempat, Pound mempertahankan kenaikannya terhadap greenback setelah Gubernur Bank of England Andrew Bailey mengatakan inflasi tetap menjadi pendorong utama keputusan kebijakan moneter di tengah kekhawatiran tentang gejolak di perbankan.

GBP/USD naik 0,45% diperdagangkan dekat dengan harga tertinggi sebelumnya di kisaran $1,2285.

Prospek pertumbuhan ekonomi yang tidak terlalu tertekan pada saat rencana kebijakan fiskal pemerintah Inggris menjadi pijakan yang jauh lebih stabil daripada enam bulan lalu ketika rilis anggaran Inggris yang memicu kekacauan.