Analisis Harian “Terlalu Awal untuk Pengurangan Pembelian...

“Terlalu Awal untuk Pengurangan Pembelian Obligasi” Kata Jerome Powell

18-03-2021Penulis: Thibault Moirez

Federal Reserve mengumumkan di hari Rabu bahwa mereka mengharapkan mempercepat pertumbuhan dan inflasi AS tahun ini  sambil kembali menyatakan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk beberapa tahun.

Bank sentral kini mengharapkan Produk Domestik Bruto AS meningkat sebesar 6,5% tahun ini – yang akan menjadi kinerja terbaiknya sejak 1984 – dan tingkat pengangguran untuk jatuh ke 4,5%, dibandingkan proyeksi pengembangan sebesar 4,2% dan tingkat pengangguran sebesar 5% di bulan Desember.

Di waktu yang sama, inflasi diproyeksikan akan naik dengan target 2 persen menjadi 2,4 persen sebelum turun di 2022.

Revisi kenaikan proyeksi ekonomi tidak merubah ekspektasi para bank sentral secara fundamental terkait suku bunga: 7 dari 18 bank sentral kini memprediksikan kenaikan suku bunga di 2023, 5 percaya naik di Desember, dan 4 lainnya percaya bahwa suku bunga perlu dinaikkan awal tahun depan dimana tidak satu pun dari mereka mengantisipasi proyeksi sebelumnya.

Momentum ekonomi baru digabungkan dengan meningkatnya situasi kesehatan, kemajuan kampanye vaksinasi dan penerapan dua paket stimulus senilai USD 2,8 milyar oleh Kongres sejak bulan Desember.

Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan di konferensi media online bahwa meskipun prospek membaik, bank sentral tidak memiliki niat untuk mengurangi dukungannya untuk ekonomi, mengingat bahwa hampir 10 milyar warga Amerika masih belum bekerja dan inflasi tetap berada dibawah target 2%.

“Sebagian besar komite tidak mengharapkan kenaikan suku bunga,” katanya.

Jerome Powell juga menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk membicarakan soal “tapering”, yaitu pengurangan berkala di pembelian obligasi oleh The Fed, sebuah komentar yang langsung membuat pasar bereaksi dimana ekuitas bergerak naik sementara imbal hasil obligasi jangka panjang turun.

“Kombinasi dari imbal hasil obligasi yang masih rendah, normalisasi kebijakan moneter yang lamban dan bertahap serta meningkatnya prospek ekonomi tetap menjadi kondisi yang ideal untuk aset beresiko,” kata Willem Sels, ketua bank dan investasi manajemen kekayaan swasta di HSBC.

Proyeksi baru The Fed dan pernyataan ketuanya menunjukkan bahwa bank sentral masih berniat untuk menghindari reaksi dini dan berlebih bagi kenaikan inflasi. Hal ini dikarenakan kenaikan harga yang diprediksi dalam beberapa bulan mendatang sebagian akan menjadi akibat kejatuhannya di awal pandemi, sebuah efek dasar yang akan hilang nantinya.

(Sumber Grafik: WSJ 17.03.2021)
(Sumber Grafik: Tradingview 17.03.2021)