PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 26 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Rio Lee, untuk berbagi pandangannya.

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 26 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Rio Lee, untuk berbagi pandangannya.
Senin (25/10) pagi di waktu Asia, harga emas berjalan stabil.
Emas berjangka AS turun 0,1 persen hingga ke 1.793,70 dolar AS per ounce. Di pasar spot, harga emas berada pada 1.792,93 dolar AS per ounce.
Logam mulia ini reli ke level tertinggi sejak awal September pada Jumat (22/10) sebelum memangkas kenaikannya karena komentar Ketua Fed Jerome Powell tentang tapering. Jerome Powell mengungkapkan bahwa ini belum saatnya The Fed menaikkan suku bunga, terlebih lapangan kerja masih rendah.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, yang diterjemahkan menjadi peluang kerugian yang lebih tinggi memegang emas yang tidak membayar bunga.
Minggu (24/10) Janet Yellen, Menteri Keuangan Amerika Serikat mengatakan pada bahwa AS tidak kehilangan kendali atas inflasi, dan inflasi dapat kembali normal pada paruh kedua tahun depan.
Melanjutkan tekanan pada emas, dolar stabil setelah kerugian mingguan tertajam dalam lebih dari sebulan. Dolar yang lebih kuat membuat emas kurang menarik bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Harga logam mulia lainnya, platinum mengalami kenaikan sebesar 0,1 persen hingga ke 1.040,26 dolar AS per ounce dan paladium naik 0,7 persen menjadi 2.035,74 dolar AS per ounce. Namun, perak stabil di 24,31 dolar AS per ounce.
Di sisi lain, Euro alami kenaikan hingga 1.16587 dolar. AUD/USD stabbil di harga 0.74816. USD/JPY naik sedikit ke harga 113.661. GBP/USD berada di harga 1.3780.
PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 25 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.
PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 22 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Ardhita W, untuk berbagi pandangannya.
Kamis (21/10) pagi WIB harga emas berjangka naik berbalik arah dari kemarin. Hal ini terjadi karena kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan masalah rantai pasokan meningkatkan daya tarik logam.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange mengalami kenaikan sebesar 14,4 USD atau setara 0,81% dan menjadi ditutup pada 1.784,89 per ounce. Dolar pun merosot.
Bob Haberkom mengungkapkan bahwa tercipta kekhawatiran mengenai apa yang terjadi dengan krisis pasokan dan kurangnya tindakan dari Federal Reserve AS dalam menanggapi inflasi. Emas sering dianggap sebagai rilai lindung inflasi.
Imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang dijadikan acuan mundur setelah mencapai level tertinggi lima bulan juga memicu kenaikan emas.
Emas akan melihat perubahan Cecil setelah menembus level 1.800 dolar AS per ounce menurut Rhona O’Connel.
Investor pun sedang menunggu indeks manager pembelian (PMI) manufaktur AS dan indikator inflasi lainnya yang akan dirilis besok.
Logam Julia lainnya, platinum untuk pengiriman Januari mengalami kenaikan 5,2 dolar AS atau setara 0,5% dan menjadi ditutup pada 1,052,30 dolar AS per ounce. Perak pun naik 2,35% hingga ke harga 24,445 dolar per ounce.
Di sisi lain, EUR/USD alami kenaikan hingga ke 1.16595. Begitu pula pada GBP/USD, terjadi kenaikan sampai ke harga 1.8222. AUD/USD pun meningkat ke 0.75395, namun USD/JPY turun ke 114.279.
PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 21 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.
Rabu (20/10) pagi di waktu Asia, emas kembali menyusut tipis oleh pelonjakan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang mengurangi daya tarik logam mulia serta spekulasi untuk laporan laba kuartalan perusahaan yang optimis mengangkat sentimen risiko.
Emas di pasar spot menurun 0,1 persen dan menjadi ditutup pada 1.767,70 dolar AS. Emas berjangka AS juga mengalami penurunan tipis, yaitu 0,1 persen hingga ke 1.768,40 dolar AS per ounce.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun mengalami lonjakan tinggi melonjak ke level teratas sejak 20 Mei, meningkatkan peluang kerugian investor emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Ekspektasi untuk laporan laba kuartalan perusahaan-perusahaan yang kuat, yang memberikan dorongan pada ekuitas AS juga meredupkan daya tarik safe haven logam.
Federal Reserve akan menunggu hingga 2023 sebelum menaikkan suku bunga, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters, meskipun inflasi yang berkelanjutan kemungkinan akan menjadi risiko yang lebih besar bagi ekonomi AS selama tahun mendatang.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai inflasi, meskipun pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik.
Menurut kepala ekonom, ekspektasi pasar untuk suku bunga di waktu mendatang tidak sesuai dengan panduan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk tidak ada kenaikan sampai inflasi terlihat stabil di 2,0 persen.
Gubernur Fed Michelle Bowman mengatakan bahwa inflasi mungkin bertahan lebih lama dari yang diperkirakan hanya beberapa bulan lalu.
Logam mulia lainnya, perak turun 0,1 persen, melemah hingga 23,63 dolar AS per ounce. Platinum juga turun 0,4 persen menjadi 1.035,97 dolar AS. Paladium pun sama, menurun 0,5 persen menjadi 2.087,91 dolar AS.
Sementara itu, EUR/USD alami kenaikan hingga ke 1.16380. Begitu pula pada GBP/USD, terjadi kenaikan sampai ke harga 1.37912. AUD/USD pun meningkat ke 0.74863, juga USD/JPY naik ke 114.468.
PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 20 Oktober 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Rio Lee, untuk berbagi pandangannya.
Emas melemah di Selasa (19/10) pagi waktu Asia. Penurunan ini merupakan kerugian hari kedua berturut-turut akibat kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS mengurangi daya tariknya, meskipun sentimen penghindaran risiko di pasar keuangan yang lebih luas membatasi kerugian untuk logam.
Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, turun 2,6 dolar AS atau 0,15 persen sampai ke harga 1.765,70 dolar AS per ounce.
Sentimen di pasar keuangan yang lebih luas tetap lemah karena pertumbuhan ekonomi di China melambat, sementara lonjakan harga oil yang tak kunjung berhenti memicu kekhawatiran tentang peningkatan inflasi.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang jadi acuan naik karena investor meningkatkan taruhan kenaikan suku bunga, sementara indeks dolar tetap stabil.
Sementara emas dipandang sebagai lindung nilai inflasi, emas juga bersaing dengan greenback untuk status safe-haven. Pengurangan stimulus bank sentral dan prospek kenaikan suku bunga mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, membebani emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Investor semakin memprediksi Federal Reserve untuk mulai mengurangi pembelian aset setelah data menunjukkan peningkatan yang solid dalam harga-harga konsumen AS bulan lalu. Hal ini dapat memperkuat dolar dan menciptakan penurunan pada emas.
Akan tetapi, laporan Federal Reserve pada kemarin mengatakan bahwa produksi industri AS turun 1,3 persen pada September, jauh lebih besar dari yang diharapkan karena efek Badai Ida yang masih ada terus menghambat aktivitas, memberikan beberapa dukungan pada emas.
Harga logam mulia lainnya, platinum untuk pengiriman Januari turun 21 dolar AS atau 1,98 persen, menjadi ditutup pada 1.037,90 dolar AS per ounce. Perak untuk pengiriman Desember turun 8,5 sen atau 0,36 persen, hingga ke 23,264 dolar AS per ounce.
Sementara itu, EUR/USD alami kenaikan hingga ke 1.16306. Begitu pula pada GBP/USD, terjadi kenaikan sampai ke harga 1.37516. AUD/USD pun meningkat ke 0.74350, sedangkan USD/JPY menurun ke 114.129.
Senin (18/10) harga emas stabil. Emas masih bertahan pada posisi tertingginya pada di akhir pekan lalu.
Harga emas menetap di posisi mingguan terbaik dalam 5 bulan terakhir seiring pelemahan dolar AS.Penguatan yield obligasi USA mengangkat daya tarik emas.
Harga emas di pasar spot stabil pada level 1.794,08 per ounce atau naik 2,1 persen secara mingguan per akhir pekan lalu. Di pasar futures, harga emas USA melemah tipis 0,1 persen ke harga 1.795,40 per ons.
Terlepas dari pandangan yang dibagikan secara luas bahwa pasar tenaga kerja AS telah cukup pulih untuk memungkinkan The Fed mulai mengurangi pembelian obligasi secara bulanan segera setelah bulan depan, para pembuat kebijakan berbeda pandangan secara tajam atas inflasi dan apa yang harus mereka lakukan tentang hal itu. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di bawah 300.000 minggu lalu untuk pertama kalinya dalam 19 bulan.
Komite pengarah Dana Moneter Internasional pada hari Kamis mendesak pembuat kebijakan global untuk memantau dinamika harga dengan cermat, tetapi dengan “melihat” tekanan inflasi yang bersifat sementara dan akan memudar seiring normalnya ekonomi.
Departemen Tenaga Kerja mengatakan indeks harga produsen untuk permintaan akhir naik 0,5 persen pada September, kenaikan terkecil dalam sembilan bulan.
Barrick Gold Corp, sebuah perusahaan tambang melaporkan kenaikan hampir 5 persen dalam produksi emas kuartal ketiga dari tiga bulan sebelumnya, karena produksi melonjak di tambang Veladero di Argentina.
Pada logam lainnya, platinum turun 0,1 persen menjadi 1.054.09, setelah mencapai puncaknya sejak 2 Agustus pada harga 1.062.50 pada hari Kamis. Palladium naik 0,2 persen menjadi 2.132,21. Perak melemah hingga ke 23,45 atau terjadi penurunan setara 0,4 persen.
Sementara itu, EUR/USD alami kenaikan tipis hingga ke 1.15790. Begitu pula pada GBP/USD, terjadi kenaikan sampai ke harga 1.37281. AUD/USD pun meningkat ke 0.73998, sedangkan USD/JPY menurun ke 114.397.