Guo Ji Ri Bao Edisi 17 September 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 17 September 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Adi K, untuk berbagi pandangannya.

Dolar Tergelincir di Kamis Pagi

Kamis (16/09) pagi di waktu Asia, dolar tergelincir. Data inflasi AS yang lebih rendah dari prediksi sebelumnya masih menghancurkan ekspektasi jadwal pengurangan pembelian aset dari Federal Reserve yang lebih cepat.

Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang lainnya ada di level 92,519, turun sekitar 0,2 persen dari kemarin.

Namun, dolar memangkas kerugian setelah angka lebih tinggi dari perkiraan untuk survei bisnis Fed New York dan harga impor turun tak terduga pada Agustus. Laporan ini mengimbangi angka yang menunjukkan hasil manufaktur AS yang melambat pada Agustus, naik 0,2 persen dari kenaikan 1,6 persen bulan sebelumnya.

Tingkat inflasi Inggris mencapai tiitk tertinggi dalam hampir 10 tahun pada bulan lalu. Inflasi yang tinggi terus menekan pembuat kebijakan.

Data semalam menunjukkan indeks harga konsumen AS, tidak termasuk komponen makanan dan energi yang mudah berubah, naik tipis 0,1 persen bulan lalu.

Prospek tapering dan suku bunga akan menjadi jelas pada pertemuan kebijakan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) minggu depan.

Tapering pada umumnya akan menyebabkan kenaikan harga pada dolar karena menunjukkan The Fed selangkah lebih dekat ke kebijakan moneter yang lebih ketat. Ini juga berarti bank sentral akan mengurangi jumlah dolar yang beredar dan meningkatkan nilai mata uang.

Adapun EUR/USD naik 0,1 persen hingga ke 1,1810 dolar, pasangan GBP/USD pun mengalami kenaikan hingga 1,38374. Sedangkan AUD/USD jatuh ke harga 0,7301 dolar AS, terendah dalam lebih dari dua minggu setelah rilis data Tiongkok. USD/JPY juga jatuh ke 109,15, terendah empat minggu.

Guo Ji Ri Bao Edisi 16 September 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 16 September 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.

Tak Sesuai Ekspetasi, Data Inflasi AS Sebabkan Dolar Melemah

Dolar melemah, sedangkan emas naik hingga menembus level psikologis 1.800 dolar AS pada Rabu (14/9) pagi di waktu Asia. Kenaikan inflasi AS yang lebih lambat dari perkiraan menyebabkan ketidakpastian atas jadwal tapering Federal Reserve AS. Hal ini pun menyebabkan adanya penurunan harga pada dolar dan memicu kenaikan harga emas.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, melonjak 12,6 dolar AS atau setara dengan 0,68 persen dan menjadi ditutup pada 1,807,10 dolar AS per ons.

Indeks Harga Konsumen inti AS menguat tipis, 0,1 persen pada Agustus. Kenaikan ini tidak sesuai dengan dari ekspektasi sebelumnya, yaitu 0,3 persen. Kemudian, kenaikan IHK ini mmebuat dolar AS melemah. Itu adalah kenaikan terkecil sejak Februari.

The Fed kemungkinan akan memperlambat langkah-langkah dukungan ekonomi dan mempertahankan suku bunga rendah setelah melihat data ini. Suku bunga yang lebih rendah menurunkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Logam mulia lain, perak untuk pengiriman Desember naik 8,8 sen, menjadi ditutup pada 23,884 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 18,8 dolar AS atau 1,95 persen menjadi ditutup pada 938,3 dolar AS per ons.

Di sisi lain, EUR/USD naik tipis hingga ke harga 1,18034. Pasangan GBP/USD pun menguat tipis sampai 1,3762, sedangkan pasangan USD/JPY mengalami penurunan hingga ke 109,584. Begitu pula terjadi penurunan pada AUD/USD dan menjadi ditutup pada 0,73157.

Guo Ji Ri Bao Edisi 15 September 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 15 September 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Indra Gozali, untuk berbagi pandangannya.

Dolar Melemah, Investor Masih Tunggu Data Inflasi AS

Selasa (14/09) pagi di Asia, dolar AS turun tipis. Para investor masih menunggu diluncurkannya data inflasi AS yang dapat memberikan petunjuk mengenai jadwal Federal Reserve untuk melakukan pengurangan aset.

Indeks Dolar AS turun 0,08% di 92,581 pukul 09.40 WIB.

Harga USD/JPY mengalami kenaikan tipis 0,08% ke 110,03. GBP/USD pun naik tipis 0,08% ke 1,3847 pukul 09.40 WIB. Pasangan AUD/USD menguat 0,05% di 0,7369, sedangkan NZD/USD turun tipis 0,07% hingga 0,7127.

Di Indonesia, rupiah naik sedikit 0,05% ke 14.243,5 per dolar AS hingga pukul 09.51 WIB. EUR/USD naik tipis hingga ke 1.18103.

Hari ini, Amerika Serikat akan merilis data indeks harga konsumen yang akan diawasi ketat oleh investor.

Investor pun masih menunggu keputusan kebijakan Fed yang akan diumumkan minggu depan. Menurut prediksi, bank sentral akan setuju untuk memulai pengurangan aset di bulan November.

Meskipun saham global tetap mendekati rekor tertinggi, meningkatkan selera risiko investor, beberapa investor memperingatkan adanya risiko di depan.

Guo Ji Ri Bao Edisi 14 September 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 14 September 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Rio Lee, untuk berbagi pandangannya.

Emas Melemah Akibat Ketidakpastian Jadwal Tapering The Fed

Pada akhir pekan lalu, harga emas melemah tipis. Pelemahan ini terjadi karena adanya ketidakpastian mengenai jadwal tapering the Fed yang membuat para investor menahan diri.

Senin (13/09) pagi, harga emas di spot melemah 0,2 persen ke harga 1.791,21 dolar AS per ons, sedangkan emas di pasar berjangka AS stabil di 0,4 persen lebih rendah ke level 1.793, 2 dolar AS per ons.

Kenaikan imbal hasil AS menghambat dana spekulatif bergerak secara meyakinkan ke emas menurut Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. Patokan imbal hasil obligasi AS 10-tahun meningkat setelah data ekonomi menunjukkan inflasi tinggi dapat bertahan untuk beberapa waktu. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi. Yield lebih tinggi diasumsikan sebagai biaya peluang yang lebih tinggi dengan tujuan memegang emas batangan tanpa bunga.

Emas batangan tidak memberikan imbal hasil cenderung naik ketika suku bunga rendah. Investor emas pun memperhatikan keputusan Fed dengan cermat. Banyak investor yang masih menanti jadwal tapering the Fed yang tidak pasti.

Pada logam lainnya, perak dan platinum mengalami kerugian mingguan. Terjadi penurunan 0,8 persen pada perak hingga ke 24,71 dolar AS per ons. Platinum juga melemah 1,9 persen ke 959,32 dolar AS per ons. Palladium turun 1,65 persen menjadi 2.198,12 dolar AS per ons.

Di sisi lain, USD/JPY mengalami kenaikan tipis hingga ke 109.878, sedangkan GBP/EUR turun hingga 1.38283. EUR/USD pun turun ke harga 1.17991. Begitu pula AUD/USD turun sampai ke harga 0.73532.

Emas Kembali Menguat, Namun Terbatas oleh Tapering Fed

Jumat (09/09) pagi di waktu Asia, harga emas menguat terkena efek dolar AS yang melemah.

Akan tetapi, spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai tapering selama pandemi membatasi penguatan harga emas, serta Bank Sentral Eropa (ECB) pun memperlambat pembelian obligasinya.

Kontrak emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange naik 6,5 dolar AS atau setara dengan 0,36 persen, kemudian menjadi ditutup pada 1.800 dolar AS per ons, setelah sempat melemah selama 2 hari lalu.

Emas cenderung naik ketika suku bunga rendah. Sebagian investor melihat emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang lebih tinggi yang dapat mengikuti langkah-langkah stimulus.

Dolar melemah tipis, sementara euro memperpanjang kenaikan moderat setelah ECB mengatakan akan memperlambat laju pembelian obligasi di bawah skema daruratnya menyebabkan harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya,

Data klaim pengangguran mingguan AS mendekati posisi terendah 18-bulan yang memperkuat keyakinan bahwa pengumuman tapering (Fed) akan segera dilaksanakan pada bulan Desember.

Pergerakan awal emas kembali ke bawah 1.800 dolar AS per ons bisa terjadi karena adanya peningkatan kemungkinan bahwa ECB dapat mulai mengurangi stimulus di beberapa titik tahun depan dapat mendorong

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan kemarin bahwa klaim awal pengangguran AS turun 35.000 menjadi 310.000 dalam pekan yang berakhir 4 September, level terendah sejak pertengahan Maret 2020 ketika pandemi dimulai.

Pada harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 12 sen atau setara 0,5 persen dan ditutup pada 24,177 dolar AS per ons. Platinum untuk pengiriman Oktober melemah 1,5 dolar AS atau 0,15 persen, kemudian menjadi ditutup pada 974,5 dolar AS per ons.

Sementara itu di sisi lain, harga EUR/USD naik tipis ke 1.18181, sedangkan USD/JPY melemah ke 109.715. AUD/USD juga mengalami penurunan tipis ke 0.73612. Namun, pasangan GBP/USD naik sampai ke 1.38341.

Guo Ji Ri Bao Edisi 10 September 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 10 September 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.