Berita Ekonomi Bank Sentral Mempersiapkan Keputusan Kebijakan...

Bank Sentral Mempersiapkan Keputusan Kebijakan Baru Akibat Kenaikan Dolar AS

14-03-2022Penulis: Berita Ekonomi

Dolar AS melonjak pada Senin (14/03) pagi di Asia. Yen Jepang mencapai level terendah baru lima tahun kala sejumlah bank sentral bersiap untuk menerbitkan keputusan kebijakannya sepanjang minggu.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,06% menjadi 99,245. Kontrak indeks dolar bergulir ke kontrak 22 Juni pada 13 Maret.

Harapan bahwa perundingan antara Rusia dan Ukraina untuk mengakhiri konflik yang dimulai dengan invasi 24 Februari membebani mata uang safe haven seperti yen dan franc Swiss.

Wakil Menteri Luar Negeri AS Wendy Sherman mengatakan pada hari Minggu bahwa mungkin ada tanda-tanda bahwa Rusia bersedia memulai negosiasi untuk mengakhiri invasi ke Ukraina. Namun, pertempuran dalam konflik yang dimulai pada 24 Februari masih terus berlanjut.

Dolar AS naik hingga 117,61 yen di awal sesi, level tertinggi sejak Januari 2017, memperpanjang kenaikan dari minggu sebelumnya yang oleh para analis Barclays PLC dikaitkan dengan penurunan permintaan untuk tempat berlindung yang aman seiring menguatnya ekuitas.

Pasangan USD/JYP naik 0,48% di 117,85.

Pasangan AUD/USD melemah 0,45% ke 0,7260 dan NZD/USD turun 0,33% menjadi 0,6785.

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,16% menjadi 6,3499 sedangkan pasangan GBP/USD turun tipis 0,16% menjadi 1,3016.

Bank of Japan diperkirakan akan mempertahankan sikap dovish saat mengumumkan keputusan kebijakannya pada hari Jumat. The Fed, di sisi lain, diperkirakan akan menaikkan suku bunga ketika menjatuhkan keputusannya pada hari Rabu. Reserve Bank of Australia juga akan merilis notulen rapat terakhir pada hari Selasa.

Bank of England (BOE) juga akan merilis keputusan kebijakannya, dengan ekspektasi tegas pada kenaikan suku bunga 25 basis poin lebih lanjut.

Euro diperdagangkan di $1,0936, dengan harapan berakhirnya konflik di Ukraina bisa memberikan dorongan kecil. Namun, dampak konflik pada pertumbuhan zona euro terus membebani mata uang tunggal. Mata uang terkait komoditas, seperti dolar Australia dan Selandia Baru, turun dari titik tertinggi multi tahun yang dicapai pada Maret seiring melonjaknya harga minyak, biji-bijian, dan logam.

Akan sangat bergantung pada pernyataan pasca-pertemuan mereka dan konferensi pers Fed. Dengan Inggris lebih terpapar pada kejutan pasokan Rusia daripada AS, risikonya terletak pada kekecewaan oleh BOE dan pound yang lebih lemah turun ke 1,2901.