Berita Ekonomi Dolar Diperdagangkan Menguat Menjelang Rilis...

Dolar Diperdagangkan Menguat Menjelang Rilis Data Payrolls AS

05-05-2021Penulis: Admin

Dolar AS diperdagangkan menguat pada hari Rabu menjelang rilis laporan sektor tenaga kerja Non-Farm Payroll pada hari Jumat nanti. Penguatan ini dipicu oleh komentar dari Menteri Keuangan yang juga mantan Ketua Fed – Janet Yellen yang mengatakan suku bunga Fed harus dinaikkan untuk mencegah ekonomi overheating. Komentar ini dikaitkan dengan rencana anggaran Presiden Biden yang mencapai $4 triliun termasuk untuk infrastruktur dan investasi.

Anggaran pembangunan sebanyak itu dan dipadukan dengan laju program vaksinasi yang cepat dikhawatirkan akan memicu lonjakan inflasi yang akan memaksa Fed untuk melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga. Komentar Yellen ini berbeda dengan pernyataan Yellen sebelumnya yang sepakat Federal Reserve dan dengan pejabat administrasi Presiden Biden yang mengindikasikan lonjakan inflasi dalam waktu dekat ini hanya bersifat transisi atau temporer.

Data ekonomi yang dirilis tidak terlalu banyak berpengaruh dengan defisit neraca perdagangan di AS masih naik -74.4B nyaris sesuai perkiraan -74.5B dari periode sebelumnya -70.5B. Factory Order naik 1.1% dari periode sebelumnya -0.5% walaupun masih dibawah perkiraan 1.3%.

Sedangkan indeks optimisme ekonomi dari IBD/TIPP malah turun 54.4 dari periode sebelumnya 56.4 dan perkiraan 56.1. Hari ini akan dirilis data tenaga kerja di sektor swasta ADP dan juga data PMI di sektor jasa. Data PMI di sektor jasa akan dicermati untuk mengetahui seberapa besar perubahan setelah pelonggaran seiring dengan vaksinasi yang cepat di AS.

Poundsterling relatif masih tertahan terhadap Dolar walaupun mendekati level tertinggi terhadap Euro. Pasar masih menunggu pertemuan moneter Bank Sentral Inggris (BOE) pada hari Kamis esok hari. Tidak diharapkan ada perubahan kebijakan moneter yang dihasilkan, namun dengan perkembangan program vaksinasi dan pelonggaran yang terus dijalankan diharapkan akan menjadi bahan bagi perubahan prakiraan ekonomi dari BOE dalam pertemuan tersebut. Pemerintah Inggris sendiri akan mengakhiri sosial distancing 1 meter pada 21 Juni mendatang.