Berita Ekonomi Dolar Masih Alami Penurunan di...

Dolar Masih Alami Penurunan di Hari Kedua Awal Pekan

15-02-2022Penulis: Berita Ekonomi

Selasa (15/02), dolar AS masih bergerak melemah, tetapi mengalami kerugian kecil dengan konflik Rusia/Ukraina yang mendorong arus safe haven dan trader masih mempertimbangkan potensi kenaikan suku bunga Federal Reserve yang agresif.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap mata uang lainnya, bergerak melemah 0,34% ke 96,031, setelah mencapai level tertinggi dua minggu pada hari Senin.

Selain konflik Ukraina, trader mencoba mengukur niat The Fed ketika pertemuan berikutnya di bulan Maret soal kenaikan suku bunga.

USD/JPY naik 0,05% di 115,30, setelah sempat mencapai 114,99 pada hari Senin, juga titik terendah satu minggu. Rupiah ditutup menguat 0,16% di 14.302,5 per dolar AS. Sebelumnya Selasa, data menunjukkan ekoonomi Jepang meningkat sebesar 5,4% setahun pada Oktober-Desember, di bawah ekspektasi untuk kenaikan 5,8%, setelah mengalami kontraksi 2,7% yang direvisi pada kuartal sebelumnya.

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengulangi pada hari Senin seruannya kepada bank sentral AS untuk mengambil tindakan tegas, mengutip empat laporan inflasi yang tinggi berturut-turut.

Meskipun dolar sedikit melemah, ini terjadi setelah mengalami kenaikan besar selama beberapa sesi terakhir di tengah meningkatnya ketegangan di perbatasan Ukraina. Amerika Serikat mengingatkan pada hari Senin bahwa Rusia dapat segera menyerang, sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan bahwa kedutaan AS akan dipindahkan dari Kyiv ke Lviv.

Laporan IHK AS yang lebih besar dari perkiraan minggu lalu, khususnya, telah meningkatkan ekspektasi bahwa Fed mungkin menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin penuh pada bulan Maret.

GBP/USD naik 0,26% ke 1,3562, setelah rilis data ketenagakerjaan Inggris. Tingkat pengangguuran Inggris untuk tiga bulan hingga akhir Desember bertahan di 4,1%, tetapi angka klaim Januari turun hampir 32.000, menunjukkan pasar tenaga kerja bisa pulih dari dampak Omicron.

EUR/USD naik 0,38% di 1,1349 setelah menyentuh 1,1278 sehari sebelumnya, level terendah lebih dari seminggu, aset sensitif risiko AUD/USD menguat 0,39% menjadi 0,7158,.