Berita Ekonomi Dolar Naik, Euro dan Pound...

Dolar Naik, Euro dan Pound Terkena Dampak Konflik Ukraina

11-03-2022Penulis: Berita Ekonomi

Dolar naik mencapai level tertinggi lima tahun baru terhadap yen pada akhir pekan ini setelah laporan inflasi AS menunjukkan peningkatan tahunan terbesar dalam 40 tahun. Euro kesulitan bertahan usai giliran pandangan hawkish yang mengejutkan dari European Central Bank (ECB) dibayangi oleh risiko pertumbuhan dari invasi Rusia ke Ukraina.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya naik tipis 0,02% di 98,521.

Data yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan indeks harga konsumen AS tumbuh 7,9% tahun ke tahu dan 0,8% bulan ke bulan pada bulan Februari.

USD/JPY naik 0,29% ke 116,47, dengan dolar menguat 1,3% lawan yen minggu ini.

Fed dan Bank of Japan akan menerbitkan keputusan kebijakan pada minggu depan. Sementara The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga, mitra Jepang-nya itu memilih untuk mempertahankan sikap yang lebih dovish.

Baik pound maupun euro telah merasakan dampak konflik di Ukraina dan lonjakan yang dihasilkan dalam beberapa harga komoditas.

Euro terakhir diperdagangkan di $1,1010, setelah menjalani pergerakan nan volatil pada Kamis kemarin yang berakhir turun 0,8%.

ECB juga sedikit menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk 2022 dan 2023, serta juga meningkatkan ekspektasi inflasi. Presiden ECB Christine Lagarde juga menyebut konflik di Ukraina sebagai “batas untuk Eropa” yang akan meningkatkan inflasi tetapi membatasi pertumbuhan ekonomi.

AUD/USD turun 0,23% di 0,7341 dan NZD/USD turun tipis 0,15% menjadi 0,6852

Pasangan USD/CNY naik tipis 0,05% ke 6,3248 dan GBP/USD naik tipis 0,04% menjadi 1,3089.

Sementara itu, perundingan antara Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menlu Rusia Sergey Lavrov pada hari Kamis hanya membuat sedikit kemajuan yang mengecewakan untuk mengakhiri konflik.