Berita Ekonomi Terbebani Penguatan Dolar, Emas Anjlok

Terbebani Penguatan Dolar, Emas Anjlok

11-01-2022Penulis: Berita Ekonomi

Emas melemah karena terbebani penguatan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) yang meningkat.

Selasa (11/01) emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi 1.799,76 USD per ounce setelah mencapai level terendah tiga minggu pada sesi akhir pekan lalu. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup naik 0,1 persen menjadi 1.798,80 USD per ounce.

Sentimen pada emas adalah buy-and-hold, dengan harga menetap di kisaran 1.800 USD.

Imbal hasil obligasi AS 10-tahun melesat ke level tertinggi dalam dua tahun, karena dolar naik di tengah spekulasi inflasi Amerika akan mendukung kasus untuk suku bunga yang lebih tinggi.

Investor sekarang menunggu data inflasi yang akan dirilis esok hari. IHK inti AS diperkirakan meningkat ke level tertinggi dalam beberapa dekade di 5,4 persen pada Desember, naik dari 4,9 persen pada bulan sebelumnya.

Harga emas global berpeluang tertekan seiring dengan rencana Federal Reserve mulai menaikkan suku bunga pada Maret 2022, yang menguatkan dolar AS. 

Pasar saham jatuh, Senin, karena spekulasi Federal Reserve dapat menaikkan suku bunga secepatnya Maret membuat investor mengurangi aset berisiko.

Harga perak di pasar spot naik 0,5 persen menjad 22,41 USD per ounce, sedangkan paladium merosot 1,3 persen menjadi 1.908,83 USD per ounce. Platinum anjlok 2 persen menjadi 936,26 USD per ounce.

USD/JPY menurun ke 115,24. AUD/USD alami kenaikan hingga ke 0,71908. Pasangan GBP/USD melonjak ke 1,35965. EUR/USD mengalami kenaikan ke 1.13410.