Economic News Dolar AS Melemah Pada Akhir...

Dolar AS Melemah Pada Akhir Pekan di Asia

27-05-2022Author: Berita Ekonomi

Dolar AS melemah pada akhir pekan di Asia. Mata uang AS jatuh ke level terendah satu bulan, dengan investor menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS dan tanda-tanda bahwa bank sentral dapat memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pengetatannya pada paruh kedua tahun 2022.

Pasangan USD/JPY turun 0,22% menjadi 126,86. USD/IDR terus naik 0,37% di 14.576,0 per dolar AS.

Indeks Dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang lainnya turun 0,34% ke 101,32.

Greenback mencapai level tertinggi hampir dua dekade di atas 105 pada pertengahan bulan tetapi turun di tengah tanda-tanda bahwa pengetatan kebijakan moneter Fed sudah bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi. Imbal hasil Treasury AS juga turun dari level tertinggi multi tahun, yang selanjutnya melemahkan dolar.

Pasangan AUD/USD naik 0,63% di 0,7143 dan NZD/USD naik 0,70% di 0,6522.

Pasangan USD/CNY turun tipis 0,08% ke 6,7335 dan GBP/USD naik 0,48% menjadi 1,2655.

Indeks dolar AS turun ke 101,43 untuk pertama kalinya sejak 25 April 2022, dan akan mengalami penurunan 1,5% untuk minggu ini, setelah turun sekitar 1,37% minggu lalu. Ini akan menjadi penurunan dua minggu pertama sejak pergantian tahun. Reli hari Jumat untuk saham-saham Asia Pasifik juga membuat investor mundur dari dolar safe haven.

Mata uang AS juga jatuh terhadap euro ke level terlemah sejak 25 April di $1. 0765. Dolar juga jatuh ke level terendah terhadap pound sejak 26 April 2022.

Kerugian dolar adalah keuntungan mata uang Antipodean yang sensitif terhadap risiko, di mana dolar Australia dan Selandia Baru keduanya dalam tren naik.

Dalam cryptocurrency, sentimen risiko yang lebih baik tidak membantu bitcoin, yang turun 0,9% ke sekitar $28.908 dan melanjutkan penurunan bertahap minggu ini dari $30.000.

Dolar AS melemah terhadap yen, jatuh bertahap selama tiga minggu dari level tertinggi dua dekade di 131,35.

Risalah dari pertemuan terbaru The Fed, yang dirilis awal pekan ini, menunjukkan sebagian besar peserta percaya kenaikan 50 basis poin akan sesuai pada pertemuan kebijakan Juni dan Juli 2022. Namun, banyak pengambil kebijakan berpikir besar, kenaikan suku bunga awal akan memberikan ruang untuk jeda nanti pada tahun 2022 untuk menilai dampak dari pengetatan kebijakan tersebut.