Ekspektasi dari Pertemuan FOMC

Pertemuan FOMC di bulan Maret akan sangat krusial. Suku bunga jangka panjang telah naik tajam sejak pertemuan terakhir. Para investor telah mulai mementingkan kemungkinan bahwa jaminan 1,9 milyar USD, dan langkah fiskal lainnya akan meningkatkan risiko inflasi secara signifikan dan memicu peningkatan suku bunga yang lebih cepat.

Sulit membayangkan bahwa besok ketua Fed J. Powell akan mengubah langkah akomodatif yang diterapkan oleh Fed beberapa bulan terakhir yang ia konfirmasi akhir-akhir ini terlepas dari pergerakan pasar. Nampaknya mustahil juga ia akan membuat jadwal baru dengan pengurangan pembelian aset dan kenaikan suku bunga.

Tapi proyeksi ekonomi yang telah berubah untuk kali pertama setelah Desember akan mengindikasikan prediksi perubahan kebijakan moneter di beberapa bulan ke depan. Hal ini akan memengaruhi suku bunga dan Dolar. Titik fokusnya adalah ekspektasi inflasi dan tingkat pengangguran.

Kini pasar menantikan 3 kenaikan suku bunga di akhir 2023 yang menunjukkan perubahan hawkish yang signifikan sejak pertemuan FOMC terakhir di penghujung Januari. Pandangan ini nampak agresif dibandingkan pernyataan terakhir oleh anggota Fed yang terlihat santai dengan kenaikan inflasi di atas 2% karena diklaim hanya sementara. Para petinggi Fed nampaknya tidak memiliki pandangan yang sama dengan investor lainnya terkait risiko inflasi tinggi.

Oleh karena itu, data ekonomi yang terkoreksi ke atas dapat mendongkrak suku bunga dan Dolar setidaknya untuk sementara. Dalam hal ini, mata uang yang paling tertekan adalah yang paling sensitif terhadap perbedaan suku bunga, yaitu Yen, Swiss Franc, dan Euro.

Untuk saat ini, pasar valas sangat sepi karena sebagian besar pasangan mata uang utama diperdagangkan datar selama sesi hari ini. EURUSD, GBPUSD, dan USDJPY semuanya mencatat pergerakan yang tidak signifikan karena para trader menunggu hasil dari pertemuan FOMC besok.

Sumber Grafik: Tradingview 16.03.2021

Prediksi Mingguan GBPUSD

Analisis Fundamental:

GBPUSD mengakhiri minggu perdagangan lebih lemah setelah awalnya mencetak 4 candlestick naik berturut-turut di grafik harian, beranjak dari saluran support di 1,38. Pasangan mata uang tersebut diperdagangkan di 1,39108 saat penutupan pasar, lebih rendah 0,58 persen di hari itu.

Lonjakan pasar obligasi AS di hari Jumat membuat uang kertas Dolar kembali terdongkrak setelah obligasi 10 dan 30 tahun mendapati imbal hasilnya terus naik di balik rencana stimulus Joe Biden senilai 1,9 triliun Dolar. Imbal hasil obligasi 10 tahun bahkan mencapai titik tinggi 1,6405% di perdagangan harian, yang merupakan level yang terakhir kali dilihat pada Februari 2020.

Pound Inggris telah menjadi mata uang yang memiliki kinerja terbaik sejauh ini di tahun 2021 tapi telah tergantikan posisi puncaknya oleh Dolar Kanada. Dengan begitu, permintaan Dolar AS berisiko jatuh lagi tergantung reaksi Bank Sentral AS minggu depan (jika ada).

Analisis Teknikal:

Dari sudut pandang teknis, para trader dapat melihat pergerakan ke bawah menuju saluran support langsung di 1,385 dalam jangka pendek karena konsensus pasar dibangun atas hasil pertemuan Fed pada hari Rabu. Rebound pada titik itu akan memainkan pergerakan konsolidasi di sepanjang level 1,39 dengan resistensi atas ditetapkan pada titik psikologis yang signifikan di 1,40.

Level support & resistansi:

R3       1.42456
R2       1.41371
R1       1.40000
S1        1.38523
S2        1.37595
S3        1.36273

Sumber Grafik: Tradingview 14.03.2021