Bursa Global Terhenti Aksi Profit Taking Setelah Raih Rekor Tertinggi

Aksi ambil untung membatasi pergerakan pasar saham global pada hari Jumat setelah seminggu mengalami kenaikan ke rekor tertinggi yang dipicu oleh serangkaian sinyal bank sentral yang dovish, sementara dolar kesulitan untuk memperpanjang kenaikan karena imbal hasil AS yang turun lebih rendah mencari arahan dari pembukaan pasar, dengan indeks acuan S&P ditutup hampir datar bahkan ketika membukukan kenaikan mingguan terbesar pada tahun 2024. MSCI World Equity Index turun 0,26%, tetapi naik 1,8% sejak akhir Jumat sebelumnya, kenaikan mingguan terbesar tahun ini.

Pemotongan suku bunga yang mengejutkan oleh bank sentral Swiss pada hari Kamis membantu mendorong pasar ke level tertinggi baru, karena para pedagang menyadari bahwa bank sentral utama di seluruh dunia tidak perlu menunggu penurunan suku bunga Federal Reserve AS sebelum melakukan penurunan suku bunga.

Pelaku pasar juga mendapat kepercayaan dari Bank of England yang lebih dovish dari perkiraan, dengan mengatakan perekonomian “bergerak ke arah yang benar” untuk mulai menurunkan suku bunga.

Pada hari Rabu, Federal Reserve mempertahankan suku bunga dana fed fund di angka 5,25% hingga 5,50% namun mengindikasikan bahwa pihaknya masih siap untuk menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini, meskipun ada peningkatan inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS yang cukup kuat dan bahkan mungkin bisa menghindari pendaratan lunak ekonomi.

Dikatakan bahwa angka inflasi yang tinggi baru-baru ini tidak mengubah cerita yang mendasari berkurangnya tekanan harga secara perlahan.

S&P 500 pada hari Jumat turun 0,14% menjadi 5.234,18, Dow Jones turun 0,77% dan Nasdaq Composite naik 0,16% menjadi 16.428,82. Untuk minggu ini, indeks tersebut masing-masing menguat sebesar 2,3%, 2,0% dan 2,9%.

STOXX 600 Eropa turun 0,03%, setelah menyentuh level tertinggi baru sepanjang masa, sementara FTSE 100 London naik 0,6%, dibantu oleh ekspektasi bahwa Bank Of England akan menurunkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Gubernur BoE Andrew Bailey mengatakan kepada Financial Times bahwa ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini secara keseluruhan bukanlah hal yang “tidak masuk akal”.

Indeks dolar naik 0,4%, dan membukukan minggu terbaiknya sejak minggu pertama tahun ini, dengan euro turun 0,5% pada $1,0807. Kemungkinan penurunan suku bunga Bank Sentral Eropa sebelum musim panas semakin meningkat, kata Presiden Bundesbank Joachim Nagel.

Pound Inggris melemah 0,5% menjadi $1,26, setelah sebelumnya mencapai level terendah dalam satu bulan.

Yuan Tiongkok turun tajam pada perdagangan Asia, mencapai titik terendah dalam empat bulan, sebuah langkah yang oleh para analis dikaitkan dengan meningkatnya ekspektasi bahwa akan ada lebih banyak pelonggaran moneter untuk menopang perekonomian negara tersebut. Yuan luar negeri dihargai 7,2759 per dolar pada akhir perdagangan AS.

Pergerakan tiba-tiba tersebut membuat indeks Shanghai Composite turun 0,95%. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 1,1%, sedangkan Nikkei Jepang naik 0,18% ke rekor penutupan tertinggi.

Minyak mentah berjangka AS turun 0,54% menjadi $80,63 per barel dan Brent berjangka turun 0,41% menjadi $85,43 per barel. Kemungkinan gencatan senjata di Gaza membebani harga minyak, seiring dengan menguatnya dolar dan menurunnya permintaan bensin di AS.

Harga emas di pasar spot turun 0,73% menjadi $2,164.96 per ounce, namun mendekati rekor tawaran tertinggi yang dicapai pada hari Kamis. Emas berjangka AS turun 0,83% menjadi $2,164.20 per ounce.

Aliran investasi ke emas dalam seminggu hingga Rabu mencapai level tertinggi dalam hampir satu tahun, kata Bank of America Global Research.

Dolar AS Bergerak Tipis, Aussie Naik Atas Prospek Kenaikan Suku Bunga

Dolar AS sedikit melemah pada hari Selasa, namun masih tidak jauh dari level tertingginya dalam tiga bulan, sementara dolar Australia menguat setelah bank sentral mengatakan kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun memperingatkan kemungkinan pengetatan moneter lebih lanjut.

Investor terus menunda spekulasi penurunan suku bunga pertama RBA pada bulan Agustus, dibandingkan bulan Juni, dengan para ekonom yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan bank sentral Australia akan tetap mempertahankan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini.

Aussie naik 0,35% menjadi $0,6505, menjauh dari level terendah 2-1/2 bulan di $0,6469 yang disentuh pada hari Senin. Dolar Selandia Baru naik 0,13% menjadi $0,6063.

Dolar Aussie biasanya berkorelasi kuat dengan saham Tiongkok, karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia.

Saham-saham Tiongkok mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak tahun 2022 pada hari Selasa dan yuan menguat di tengah sinyal bahwa pihak berwenang memperkuat tekad mereka untuk mendukung pasar yang merosot.

Serangkaian data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah mematahkan spekulasi penurunan suku bunga yang lebih awal dan tajam serta mendukung dolar.

Pelaku pasar telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga sejak awal tahun ini dan saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga hanya sebesar 16% pada bulan Maret, menurut CME FedWatch tools, dibandingkan dengan peluang sebesar 69% pada awal tahun.

Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 115 basis poin (bps) pada tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan pelonggaran sebesar 150 basis poin (bps) pada awal Januari.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,11% menjadi 104,34, setelah menyentuh 104,60 pada hari Senin, tertinggi sejak 14 November. Indeks tersebut naik 3% untuk tahun ini, setelah turun 2% pada tahun 2023.

Euro naik 0,16% pada $1,0761%.

Potensi penyesuaian kembali jalur kebijakan ECB (Bank Sentral Eropa) menuju penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni dan bukan April, yang dianggap mungkin terjadi, kemungkinan akan menopang euro dalam jangka menengah.

Pesanan industri Jerman secara tak terduga melonjak pada bulan Desember.

Investor akan memberikan fokus pada survei ekspektasi konsumen ECB, yang akan dirilis pada hari ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang proses disinflasi yang mempengaruhi ekspektasi kebijakan.

Sterling terakhir di $1,2558, naik 0,18% hari ini, namun tetap mendekati level terendah tujuh minggu pada hari Senin.

Penurunan pound pada hari Senin terjadi meskipun ada beberapa data ekonomi yang optimis. Angka-angka menunjukkan bahwa pengangguran di Inggris kemungkinan jauh lebih rendah pada akhir tahun lalu dibandingkan perkiraan sebelumnya, yang dapat mendorong penurunan suku bunga di Inggris juga.

Yen Jepang menguat hari ini di 148,57 per dolar, namun tidak jauh dari level terendah dua bulan di 148,90 yang dicapai pada hari Senin.

Dolar AS Melonjak Pasca Data NFP

Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi tujuh minggu dalam reli menyeluruh pada hari Jumat setelah data menunjukkan bahwa perusahaan di Amerika menambah lebih banyak pekerjaan pada bulan Januari dibandingkan perkiraan analis, sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dalam jangka pendek.

Nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 180.000. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,6% setelah naik 0,4% di bulan Desember.

Dolar telah melemah dalam beberapa hari sebelum data NFP sejalan dengan penurunan imbal hasil Treasury AS, bahkan setelah Ketua Fed AS Jerome Powell pada hari Rabu mengatakan bahwa penurunan suku bunga pada bulan Maret tidak mungkin terjadi.

Treasury mendapat manfaat dari permintaan safe haven karena kekhawatiran baru mengenai kesehatan keuangan bank-bank regional AS. Namun kekhawatiran ini mereda pada hari Jumat seiring saham bank regional AS sedikit pulih dari aksi jual brutal selama dua hari, sehingga membantu menaikkan imbal hasil (yield) lebih tinggi.

Pergerakan dolar dan imbal hasil Treasury terbaru sebagian besar juga mencerminkan reposisi, menyusul penguatan greenback pada bulan Januari dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi selama bulan tersebut.

Indeks dolar mencapai 104,04, tertinggi sejak 12 Desember. Euro jatuh ke $1,07810, bertahan tepat di atas level $1,07800 yang dicapai pada hari Kamis, yang merupakan level terlemah sejak 13 Desember. Greenback menguat menjadi 148,58 yen, tepat di bawah level 148,80 dicapai pada 19 Januari, yang merupakan angka tertinggi sejak 28 November.

Pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 21% pada bulan Maret, turun dari 38% pada hari Kamis, dan probabilitas 75% untuk bulan Mei, turun dari 94%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Sterling turun menjadi $1,26140, terendah sejak 17 Januari. Mata uang Inggris telah menguat pada hari Kamis setelah Bank of England mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam hampir 16 tahun pada hari Kamis dan menolak kemungkinan penurunan suku bunga jangka pendek.

Dolar Australia jatuh ke level terendah 10 minggu di $0,65035.

Investasi dan Strategi Untuk Pasar Emas dan Forex

Saran untuk Para Investor

Setelah pasang posisi, apabila pergerakan tidak mengikuti arah posisi yang telah diambil kemudian mengalami koreksi dan semakin mendekati harga masuk posisi, maka disarankan menutup posisinya untuk menghindari kerugian.

1. Strategi Emas     

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1851.00) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi beli (Buy), terapkan stop loss (SL) sebesar $4, dan target take profit (TP) pada (1858/1861/1864).

Poin Penjualan: Jika harga turun menembus (1847.00), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar $4, dan target take-profit (TP) pada (1840/1837/1834).

2. Strategi GBPUSD

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1.2579) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) pada (1.2613/1.2623/1.2633).

Poin Penjualan: Jika harga turun menembus (1.2560), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) pada (1.2533/1.2523/1.2513).

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar GBPUSD naik dan tidak dapat menembus (1.2579), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerkaan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

3. Strategi EURUSD

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1.0693), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.0713/1.0723/1.0733).

Poin Penjualan: Jika turun dan menembus (1.0680), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.0653/1.0643/1.0633).

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia, harga naik namun masih tidak dapat menembus target EURUSD (1.0693), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerakan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

4. Strategi USDJPY

Poin Pembelian: Pada (133.19), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (133.43/133.53/133.63).

Poin Penjualan: Pada (132.93) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (132.63/132.53/132.43).

5. Strategi USDCAD

Poin Pembelian: Pada (1.2549), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.2573/1.2583/1.2593).

Poin Penjualan: Pada (1.2533), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.2513/1.2503/1.2493).

6. Strategi USDCHF

Poin Pembelian: Pada (0.9749), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.9773/0.9783/0.9793).

Poin Penjualan: Pada (0.9733), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.9713/0.9703/0.9693).

7. Strategi AUDUSD

Poin Pembelian: Pada (0.7223), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7243/0.7253/0.7263).

Poin Penjualan I: Jika turun dan harga menembus (0.7203) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7173/0.7163/0.7153).

Poin Penjualan II: Jika turun dan harga menembus (0.7163) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 15 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7043/0.7003/0.6963).

Poin Penjualan III: Jika turun dan harga menembus (0.7203) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7083/0.7043/0.7003).

Poin Penjualan IV: Jika turun dan harga menembus (0.7243) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7123/0.7083/0.7043).

8. Strategi NZDUSD

Poin Pembelian: Pada (0.6479), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6503/0.6513/0.6523).

Poin Penjualan: Pada (0.6463), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6433/0.6413/0.6403).

Perhatikan baik-baik strategi di atas, posisi take profit (TP) 1, 2, dan 3, jika harga tidak dapat menembus secara efektif, maka segera ambil posisi jual (jika tidak dapat secara efektif menembus turun maka segera ambil posisi beli). Terapkan stop loss (SL) sebesar 18-23 poin sudah cukup, setelah mendapatkan profit boleh tutup posisi. Cepat masuk dan keluar dari pasar. Ketika perubahan pasar sudah dikonformasi, dapat ubah stop loss dan untuk mendapatkan profit hingga 30-7 poin bukanlah masalah besar.

Strategi untuk Mengeksekusi Posisi

  • Menggunakan prioritas dari waktu ke waktu, disarankan untuk membuka posisi berdasarkan produk yang terpenting. Secara teori, kecuali untuk hari khusus seperti data Upah Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat, waktu acuan setiap komoditas tidak seragam. Ada waktu yang cukup untuk memperhatikan strategi dari setiap komoditas. Apakah strategi tersebut memenuhi persyaratan untuk membuka posisi.
  • Untuk mendapatkan keuntungan setiap harinya, jangan hanya fokus pada 1 komoditas, tetapi terapkan strategi untuk semua produk yang memenuhi syarat untuk melakukan pembukaan posisi. Hanya dengan cara ini kita dapat mencapai keuntungan yang besar dan juga dapat melindungi nilai dari risiko.

Investasi terbesar dalam pengendalian risiko modal yaitu dengan hanya menggunakan 10% dari modal. Menggunakan modal untuk investasi dengan dialokasikan secara merata sesuai dengan sejumlah strategi, dengan demikian investor tidak akan kehilangan kesempatan potensi dari pasar dan juga dapat melakukan lindung nilai untuk mengurangi resiko secara keseluruhan.

Investasi dan Strategi Untuk Pasar Emas dan Forex

Saran untuk Para Investor

Setelah pasang posisi, apabila pergerakan tidak mengikuti arah posisi yang telah diambil kemudian mengalami koreksi dan semakin mendekati harga masuk posisi, maka disarankan menutup posisinya untuk menghindari kerugian.

Informasi Dan Acara Penting Jumat, 04 Maret 2022:    

15:00 Transaksi Berjalan Jerman Bulan Januari Tidak Disesuaikan Secara Musiman

15:00 Neraca Perdagangan Jerman Bulan Januari Tidak Disesuaikan Secara Musiman

15:45 Produksi Industri (MoM) Perancis Bulan Januari

18:00 Penjualan Ritel (MoM) Zona Euro Bulan Januari

21:30 Tingkat Pengangguran AS Bulan Februari

21:30 Jumlah Non-Farm PayrollAS Bulan Februari Setelah Disesuaikan Secara Musiman

02:00AM, Jumlah Rig Minyak Mingguan AS Hingga Tanggal 4 Maret

1. Strategi Emas

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1955) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi beli, terapkan stop loss (SL) sebesar $3, dan target take profit (TP) pada (1939/1943/1947)

Poin penjualan I: Jika harga turun menembus (1941), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar $4, dan target take-profit (TP) pada (1932/1928/1924)

Poin penjualan II: Jika harga turun menembus (1950), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar $5, dan target take-profit (TP) pada (1938/1934/1930)

2. Strategi GBPUSD

Poin pembelian: Jika menembus di atas (1.3339) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) pada (1.3373/1.3383/1.3393)

Poin penjualan: Jika harga turun menembus (1.3323), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) pada (1.3293/1.3283/1.3263).

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar GBPUSD naik dan tidak dapat menembus (1.3339), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerkaan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

3. Strategi EURUSD

Poin pembelian: Jika menembus di atas (1.1029), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.1073/1.1083/1.1093).

Poin penjualan: Jika turun dan menembus (1.1010), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.0993/1.0983/1.0973).

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia, harga naik namun masih tidak dapat menembus target EURUSD (1.1029), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerakan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

4. Strategi USDJPY

Poin pembelian: Pada (115.43), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (115.63/115.73/115.83).

Poin penjualan : Pada (115.30) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (115.03\114.93\114.83).

5. Strategi USDCAD

Poin pembelian: Pada (1.2713), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.2743/1.2753/1.2763).

Poin penjualan: Pada (1.2683), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.2653/1.2643/1.2633).

6. Strategi USDCHF

Poin pembelian: Pada (0.9193), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.9213/0.9223/0.9233).

Poin penjualan: Pada (0.9180), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.9160/0.9153/0.9143)

7. Strategi AUDUSD

Poin pembelian: Pada (0.7339), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7363/0.7373/0.7383).

Poin penjualan: Jika turun dan harga menembus (0.7320) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.7293/0.7283/0.7273).

8. Strategi NZDUSD

Poin pembelian: Pada (0.6809), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6833/0.6843/0.6853).

Poin penjualan: Pada (0.6790), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6763/0.6753/0.6743).

Perhatikan baik-baik strategi di atas, posisi take profit (TP) 1, 2, dan 3, jika harga tidak dapat menembus secara efektif, maka segera ambil posisi jual (jika tidak dapat secara efektif menembus turun maka segera ambil posisi beli). Terapkan stop loss (SL) sebesar 18-23 poin sudah cukup, setelah mendapatkan profit boleh tutup posisi. Cepat masuk dan keluar dari pasar. Ketika perubahan pasar sudah dikonformasi, dapat ubah stop loss dan untuk mendapatkan profit hingga 30-7 poin bukanlah masalah besar.

Strategi untuk Mengeksekusi Posisi

  • Menggunakan prioritas dari waktu ke waktu, disarankan untuk membuka posisi berdasarkan produk yang terpenting. Secara teori, kecuali untuk hari khusus seperti data Upah Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat, waktu acuan setiap komoditas tidak seragam. Ada waktu yang cukup untuk memperhatikan strategi dari setiap komoditas. Apakah strategi tersebut memenuhi persyaratan untuk membuka posisi.
  • Untuk mendapatkan keuntungan setiap harinya, jangan hanya fokus pada 1 komoditas, tetapi terapkan strategi untuk semua produk yang memenuhi syarat untuk melakukan pembukaan posisi. Hanya dengan cara ini kita dapat mencapai keuntungan yang besar dan juga dapat melindungi nilai dari risiko.

Investasi terbesar dalam pengendalian risiko modal yaitu dengan hanya menggunakan 10% dari modal. Menggunakan modal untuk investasi dengan dialokasikan secara merata sesuai dengan sejumlah strategi, dengan demikian investor tidak akan kehilangan kesempatan potensi dari pasar dan juga dapat melakukan lindung nilai untuk mengurangi resiko secara keseluruhan.

Pandangan Mingguan EURUSD

Dolar AS naik pada hari Jumat ke level tertinggi dalam hampir sebulan terhadap Euro. Hal ini terjadi karena para traders menantikan pertemuan dari bank sentral AS (Fed) pada pekan depan.

Pada penutupan pasar pada hari Jumat, EUR/USD naik 0,49 persen ke titik 1,2108. Hal ini terjadi setelah EUR/USD mencapai titik $1,2193 pada sesi tersebut, dimana ini merupakan titik tertinggi sejak pertengahan Mei.

Setelah ragu-ragu, Dolar AS mengakhiri pekan dengan catatan yang baik. Dolar diuntungkan dari kenaikan data inflasi di Amerika Serikat.

Indeks harga konsumen CPI, yang dirilis pada Kamis, meningkat sebesar 5% selama satu tahun pada bulan Mei. Ini merupakan kenaikan yang pertama kalinya terlihat dalam kurun waktu 13 tahun.

Percepatan inflasi ini membuat para traders Forex bertanya-tanya apakah Federal Reserve tidak akan memperketat kebijakan moneternya, yang akan membuat Dolar lebih menarik.

Namun, tidak semua analis setuju dengan hipotesis ini.

“Inflasi tampaknya bersifat sementara, dan bank sentral pun telah meyakinkan investor bahwa mereka tidak akan menanggapi kenaikan yang tidak akan bertahan lama” komentar Mark Haefele, analis di UBS.

Komite kebijakan moneter dari The Fed (FOMC) akan bertemu pada Selasa dan Rabu yang akan datang.

Di sisi lain Atlantik, presiden Bank Sentral Eropa (ECB) – Christine Lagarde, pada hari Kamis lalu mempertanyakan kemungkinan pengurangan dukungan moneternya terhadap ekonomi: “Tidak ada gunanya kita hilang dalam dugaan; terlalu awal, terlalu dini, dan tidak ada gunanya  untuk membahas pertanyaan-pertanyaan ini dalam jangka panjang, dan pertanyaan-pertanyaan ini pun juga belum dibahas oleh dewan gubernur,” ujarnya.

Dalam hal analisis teknikal, breakout EUR/USD dari bawah Bollinger Bands pada timeframe harian menyiapkan pair tersebut untuk koreksi yang lebih curam yang ditunjukkan oleh penurunan ke titik terendah minggu lalu di sekitar $1,21. Pergerakan di bawah support ini akan membuka jalan untuk penurunan lebih lanjut ke titik terendah pertengahan Mei di sekitar $1,2050.

Meskipun pandangan bearish ini tampaknya dikonfirmasi, hal ini tidak akan berlaku jika terjadi rebound di atas batas Bollinger atas di titik $1,2195. Traders mungkin melihat untuk menjual pair ini karena melintasi di bawah support langsung yakni di 1,21 untuk bergerak lebih dekat ke level psikologis 1,20.

Level Support dan Resistance:

R3       1.23451
R2       1.22312
R1       1.21608
S1        1.20500
S2        1.19659
S3        1.18627

Sumber Grafik: Tradingview 13.06.2021

GBPUSD Naik Sementara Referendum Kemerdekaan Skotlandia Terlihat Suram

Pound Inggris naik lebih dari 1% terhadap mata uang utama lainnya pada hari Senin, hal ini dipicu oleh hasil pemilihan umum setempat di Inggris yang memperlihatkan kemenangan tipis untuk para pemungut suara pro-kemerdekaan di Skotlandia dan kondisi kesehatan yang meningkat di negara tersebut.

Pada hari Senin, para trader bereaksi terhadap hasil pemilihan umum hari Kamis di Inggris, yang memperlihatkan kemenangan Partai Nasional Skotlandia (SNP) di Skotlandia, kalah satu kursi dari mayoritas absolutnya.

Mata uang Inggris untung 0,75 persen terhadap Dolar di USD 1,4089 yang menjadi titik tertingginya sejak 25 Februari dan 0,71% terhadap mata uang tunggal Eropa di 86,37 per Euro. “Kekhawatiran jangka pendek seputar referendum kedua terkait kemerdekaan Skotlandia nampaknya sudah menjadi tidak teratur,” kata Neil Wilson selaku analis Markets.com setelah hasil pemilu hari Kamis keluar.

“Kesimpulan utama dari pemilu adalah penurunan resiko politik di Inggris,” estimasi Ricardo Evangelista, seorang analis di ActivTrades.

“SNP telah gagal untuk meraih mayoritas utama, hal ini memicu kebanyakkan analis untuk meyakini bahwa London dapat menunda referendum baru pada kemerdekaan Skotlandia,” tambahnya, yang mengurangi “resiko jangka pendek dari perpecahan Inggris dan dampak negatif yang dapat ditimbulkan terhadap nilai mata uangnya.”

Partai Konservatif Skotlandia, yang berada di posisi kedua dengan 31 MP, juga senang dengan pemimpin mereka yaitu Douglas Ross karena telah “menangkis mayoritas bagi SNP dan referendum kemerdekaan”.

Para analis juga menunjukkan naiknya kondisi kesehatan di Inggris yang baik bagi kesehatan ekonomi dan mata uang Inggris. Inggris diprediksi akan mengumumkan kelanjutan pembebasan larangan kesehatan di hari Senin, yang menjadi langkah efektif per 17 Mei.

Sejak peluncuran kampanye vaksinasi di awal Desember, lebih dari 35 juta dari total 68 juta populasi Inggris telah menerima dosis vaksin covid-19 pertama.

Dari sudut pandang teknikal, GBPUSD menembus garis tren bawahnya dari titik tinggi bulan Februari. Pasangan mata uang tersebut berhasil menembus resistansi psikologi 1,40 dengan mudah dan menguji titik 1,14159 sebelum sedikit meninggalkan titik tersebut.

Penutupan di atas titik tersebut akan memperlihatkan perdagangan GBPUSD di titik tinggi tiga tahunnya dengan titik resistansi selanjutnya berada di 1,43823. Sebaliknya, dukungan langsung dapat dilihat di titik 1,40.

Sumber Grafik: Tradingview 10.05.2021

DXY Jatuh Pascarilis Data Ketenagakerjaan AS yang Anjlok

Hanya 266.000 pekerjaan yang tercipta di Amerika Serikat pada April, dibandingkan dengan perkiraan para ekonom sebanyak satu juta pekerjaan! Data ketenagakerjaan yang dirilis Jumat lalu di seberang Atlantik merupakan sebuah kejutan yang amat besar, yang mengakibatkan dolar dan nilai suku bunga AS jatuh.

Dalam pasar forex, indeks dolar jatuh 0,73% ke angka 90,22 poin dan menggiringnya kembali ke titik terendah sejak akhir Februari terhadap 6 mata uang acuan (Euro, Franc Swiss, Pound Sterling, Dolar Kanada, Yen, dan Krone Swedia). Sebaliknya, Euro naik 0,81% terhadap Dolar AS ke $1,2153 pada pasar perdagangan antar-bank New York.

Dolar AS pun dirusak oleh data ketenagakerjaan AS yang mengecewakan, yang menunjukkan pemulihan ekonomi tidak merata dan tidak sekuat yang diharapkan, dan juga Federal Reserve tidak akan mengurangi dukungannya untuk pasar dalam waktu yang lama.

Oleh karena itu, penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat bisa dikatakan mengecewakan pada bulan April: 266.000 pekerjaan tercipta bulan lalu, dibandingkan dengan 770.000 di bulan Maret, dan sangat jauh dari perkiraan yakni satu juta pekerjaan. Tingkat pengangguran bahkan naik sedikit menjadi 6,1% dari 6% di bulan Maret, dibandingkan dengan 5,8% yang diharapkan oleh para ekonom. Berita buruk lainnya, jumlah pekerjaan baru yang diciptakan di bulan Februari dan Maret direvisi dan turun sebesar 78.000 di kedua bulan tersebut.

“Ini adalah kejutan besar,” kata Matt Maley, direktur strategi pasar di Miller Tabak & Co, “Ini akan sangat berpengaruh dalam rotasi besar yang kita lihat baru-baru ini. Penurunan imbal hasil 10 tahun AS akan merugikan bank dan membantu saham-saham teknologi. Ini juga akan menyebabkan beberapa masalah untuk komoditas, yang telah naik sangat kuat untuk mengantisipasi inflasi yang lebih tinggi.”

Bos Fed Minneapolis, Neel Kashkari mengatakan bahwa angka lapangan kerja menunjukkan ekonomi AS masih jauh dari kondisi ketenagakerjaan yang ideal. Dia menambahkan bahwa dia memiliki “nol simpati” untuk kritik Wall Street terhadap dukungan besar Fed, sementara jutaan orang Amerika masih menganggur.

Terlepas dari pemulihan pertumbuhan yang solid di seberang Atlantik, sekitar 8,5 juta dari 22 juta pekerjaan yang hilang tahun lalu oleh krisis pandemi Covid-19 belum diciptakan kembali, sementara kondisi ketenagakerjaan yang terpenuhi adalah salah satu mandat utama Fed, dengan inflasi tahunan sekitar 2%.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen juga menekankan bahwa angka-angka ini menunjukkan bagaimana “jalan menuju pemulihan penuh ekonomi AS itu masih panjang”. Namun, dia menyatakan keyakinannya bahwa “ekonomi akan kuat dan sejahtera di tahun ini dan tahun 2022”.

Di pasar obligasi, suku bunga sangat fluktuatif setelah pengumuman data ketenagakerjaan. Mereka awalnya jatuh sebelum pulih. Performa imbal hasil obligasi AS 10-tahun turun menjadi 1,47% setelah pengumuman angka ketenagakerjaan (dibandingkan dengan 1,57% pada Kamis malam) sebelum kembali ke 1,57%. Nilai “30 tahun” turun menjadi 2,15% (dibandingkan 2,24% pada Kamis malam) sebelum naik menjadi 2,27%.

Dari perspektif teknis, pandangan terhadap DXY pun beragam. Indeks berhasil bertahan di atas level support kritis 90 setelah jatuh di bawah grafik kurva jangka panjangnya pada hari Jumat. Jika dolar terus melemah di awal pekan, hal menarik berikutnya adalah level 89,2 yang terakhir terlihat pada Januari.

Di sisi lain, rebound bullish bisa membuat DXY bergerak lebih dekat ke tingkat retracement Fibonacci 0,786 di sekitar 90,50. Pedagang dapat memainkan pola pemulihan support dan memasuki posisi buy pada titik harga ini dengan berhenti di sekitar level 89,95.

Level Support dan Resistance:

R3 92,570
R2 92,000
R1 91,300
S1 89,807
S2 89,200
S3 88,233

Sumber Grafik: Tradingview 09.05.2021

Perhatikan Pemilihan Parlemen Skotlandia, Jika Partai Nasional Skotlandia (SNP) Memenangkan Pemilihan, Maka Akan Menekan Nilai Tukar Pound

Keputusan suku bunga Bank of England telah diumumkan, tetapi investor masih harus menghadapi masalah pemilihan daerah dan regional dalam waktu dekat. Fokus investor saat ini adalah pada pemilu legislatif di Skotlandia.

Pemilihan regional dan daerah telah dimulai sejak tanggal 6 Mei, termasuk pemungutan suara yang diadakan di Skotlandia, diperkirakan hasil dari pemungutan suara ini mayoritas mendukung kemerdekaan.

Jika Partai Nasional Skotlandia (SNP) mempertahankan status mayoritasnya, diperkirakan  akan terus mendorong dan mencari mandat menggulirkan ulang referendum kemerdekaan. Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengatakan pemilu kali ini sangat penting dalam sejarah Skotlandia.

Beliau pernah berjanji, jika partainya mememangkan mayoritas 129 suara di parlemen, maka ini akan menguatkan rencana pemerintah untuk menggelar referendum pada akhir tahun 2023. Pada tahun 2011, Partai Nasional Skotlandia (SNP) memenangkan mayoritas dalam pemilihan umum.

Perdana Menteri Inggris Cameron menyerah pada tekanan dan setuju untuk mengadakan referendum pada tahun 2014. Namun, hasil dari pemilihan referendum tersebut adalah 55-45%, sehingga pada akhirnya Skotlandia masih tetap menjadi anggota Britan.

Para investor sedang fokus pada perkembangan pemilu, jika Partai Nasional Skotlandia (SNP) kalah dalam pemilihan, maka GBPUSD akan mendapat dukungan, dengan mudah naik ke angka 1,4000 atau bahkan lebih tinggi.

Sebaliknya, jika Partai Nasional Skotlandia (SNP) memenangkan voting, para investor khawatir tentang referendum Brexit Skotlandia dan memilih untuk melakukan aksi jual Pound, maka akan terjadi kepanikan dan dampak buruk terhadap pound.

Dampak ini tidak perlu menunggu sampai hasil referendum, melainkan ketika Partai Nasional Skotlandia (SNP) memenangkan pemungutan suara tersebut, karena para investor dengan jelas memperkirakan bahwa Partai Nasional Skotlandia pasti akan mengupayakan referendum Brexit kedua setelah memenangkan pemilihan.

Ahli strategi Crédit Agricole menyarankan untuk masuk posisi Jual GBPUSD, alasannya termasuk risiko politik kemerdekaan Skotlandia;

Barclays Bank membatalkan sarannya untuk mengambil posisi beli GBPEUR dengan alasan potensi fluktuasi besar sebelum pemilihan;

Jordan Rochester, ahli strategi di Nomura Holdings, yang dikenal sebagai “Mr. Brexit,” mengatakan bahwa jika Skotlandia berhasil untuk merdeka, Pound berpotensi turun sebanyak 6%. Sebaliknya, jika Partai Nasional Skotlandia gagal mendapatkan lebih dari setengah suara, seperti yang ditunjukkan dalam beberapa survei, Pound mungkin akan naik.

Citigroup memperingatkan bahwa ketika Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia bergulat, risiko fluktuasi lebih lanjut dalam pound mungkin meningkat dalam beberapa bulan mendatang.

Taktik trading

Perhatikan setiap kenaikan hingga level tinggi baru pada GBPUSD atau rebound setelah setiap koreksi adalah peluang baik untuk masuk posisi Jual (Sell). Setelah profit, majukan Stop Loss (SL) untuk menjaga keamanan dana dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Jika terkena Stop Loss (SL), maka kita bisa memperhatikan setiap rebound yang terjadi, maka bisa terus mengambil posisi Jual (Sell) di harga tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih

Analisis Teknis

Poin penjualan pertama: Jika menembus di bawah (1.3903) dapat mencari level rebound terus lakukan Jual (Sell). Terapkan Stop-loss sebesar 23 poin. Jika terkena stop-loss, perhatikan poin pembelian kedua. Jika tidak tembus, terus lakukan Jual di harga tinggi;

Poin penjualan Kedua: Jika rebound tidak menembus (1.3943) dapat cari titik rebound terus lakukan Jual (Sell). Terapkan Stop-loss sebesar 19 poin. Jika terkena stop-loss, perhatikan poin pembelian ketiga. Jika tidak tembus, terus lakukan Jual di harga tinggi;

Poin penjualan Ketiga: Jika rebound tidak menembus (1.3983) dapat cari titik rebound terus lakukan Jual (Sell). Terapkan Stop-loss sebesar 19 poin.

Jika naik menembus (1.3983), tidak disarankan untuk masuk posisi Beli (Buy), Anda bisa menunggu dengan sabar hingga harga kembali ke (1.3983) mencari rebound dan masuk posisi jual(Sell).

Target untuk Jual (Sell): target pertama (1.3733), target kedua (1.3653), dan target ketiga (1.3573).

Strateginya berlaku pada bulan Mei.

DXY Rebound Dikarenakan oleh Data Fundamental yang Mendukung

Dolar AS telah menguat sejak Jumat lalu. Data AS yang kuat telah memunculkan kembali minat pasar terhadap Dolar. Dolar mencatatkan kinerja harian terbaiknya dalam hampir dua bulan.

Tidak hanya pendapatan rumah tangga yang naik 21,1%, dimana angka ini di atas ekspektasi, tetapi data final bulan April dari indeks sentimen konsumen University of Michigan berada di level 88. Ini adalah level tertinggi sejak dimulainya pandemi dan ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi masyarakat Amerika akan meningkat secara signifikan dalam bulan-bulan mendatang.

Ini adalah poin yang sangat positif, terlebih ketika Anda menganggap bahwa konsumsi rumah tangga menyumbang 67% dari total PDB Amerika Serikat.

Indikator ekonomi lain yang turut mendukung adalah indeks PMI Chicago, yang naik ke level 72,1 pada April. Ini merupakan level tertingginya setelah lebih dari 37 tahun. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi akselerasi yang kuat dalam aktivitas sektor manufaktur di bulan April.

Semua ini tentu saja merupakan berita yang baik bagi kenaikan harga beli dari Dolar AS, seperti seolah-olah kekuatan dari pemulihan ekonomi sudah dikonfirmasi, Bank Sentral Amerika Serikat mungkin tidak punya pilihan selain menaikkan suku bunga lebih cepat dari perkiraan, yang seharusnya dapat mendukung Dolar.

Inilah mengapa data ketenagakerjaan Amerika Serikat pada April, yang akan dirilis pada Jumat ini, akan diperhatikan secara seksama dan cermat oleh pasar. Para analis mengekspektasikan akan ada lebih dari 1 juta pekerjaan tercipta pada bulan lalu.

Dari sisi analisis teknikal, pandangan dari DXY kembali bullish pada Jumat malam. Hal ini terjadi setelah pola “morning star” terbentuk pada time unit harian. Pola pembalikan bullish dalam candlestick Jepang tidak terbentuk dimana saja. Hal ini dikarenakan pola tersebut terbentuk setelah DXY jatuh dari grafik bullish miringnya melalui titik rendah pada Januari dan Februari.

Kombinasi dari rebound pada grafik miring dan pola morning star menawarkan pandangan yang bullish untuk dolar. Namun, pandangan ini dapat diperkuat jika titik resistance menembus 91,41. Tembusnya resistance tersebut akan membentuk pola pembalikan “inverted head and shoulders” yang bullish dalam time unit 4 jam.

Pandangan bullish saat ini tidak akan berlaku jika terjadi pullback dibawah titik terrendah pada hari Jumat di 90,40 poin.

Sumber Grafik: Tradingview 04.05.2021