Emas menunjukan pergerakan korektif dari level terendah mingguan setelah penurunan harian terbesar sejak 22 November. Sentimen berhati-hati menjelang Fed, kekhawatiran yang bercampur aduk tentang Inflasi, Omicron sedang menguji para investor, rencana pengurangan pembelian aset, dan tanda-tanda kenaikan suku bunga muncul.

Tetapi masalah tentang pandemi mungkin dapat menyebabkan ketidakpastian. Emas masih tetap lemah karena Fed masih berusaha untuk mengatasi masalah inflasi.

Pada daftar data ada Indeks Harga Konsumen (CPI) Inggris Raya; Indeks Harga Produsen (PPI) Inggris; Indeks Harga Eceran Inggris Raya; Indeks Harga Rumah Inggris; Aplikasi Hipotek AS; Indeks Harga Impor & Ekspor AS; Indeks Manufaktur Empire State NY AS; Penjualan Ritel AS; Inventoris Usaha AS; Indeks Pasar Perumahan AS; Perubahan Stok Minyak Mentah AS; Keputusan Suku Bunga Fed AS; Pernyataan Kebijakan Moneter Fed AS; Proyeksi Ekonomi FOMC AS dan Konferensi Pers FOMC.

Indeks Dolar AS memulih dari kerugian hari Jumat, dengan kenaikan sebesar 0,39%, sementara  Imbal hasil obligasi jangka 10 tahun AS turun sebesar 1,414%, akan tetapi dolar As naik. Indeks Dolar AS DXY memiliki tren cenderung naik dan ada kemungkinan untuk menembus diatas ascending triangle dengan target diangka 98,00.

Pada daftar data ada Indeks Rata-Rata Pendapatan Inggris Raya; Laporan Stabilitas Keuangan Inggris Raya; Tingkat Pengangguran Inggris; Harga Produsen & Impor Swiss; Produksi Industri Zona Euro; Indeks Optimisme Usaha AS; Indeks Harga Produsen (PPI) AS; Indeks Buku Merah AS dan Stok Minyak Mentah Mingguan AS.

Harga emas masih tetap berada di antara garis tren utama, di bawah konvergensi SMA penting. Sentimen pasar melemah karena inflasi AS sesuai dengan ekspektasi, tetapi negosiasi  kenaikan suku bunga Fed masih dalam pembahasan.

Imbal hasil obligsi AS  berusaha untuk memperpanjang kenaikan mingguan pertama dalam lima minggu. Emas bergantung pada data dari The Fed, dan sedang membentuk pola segitiga kenaikan.

Pada daftar data ada Indeks Harga Grosir Jerman; Lelang Surat Utang AS 3 & 6 Bulan; Laporan Stabilitas Keuangan Inggris Raya; Risalah Rapat FPC dan Pernyataan FPC Inggris.

Setelah tren penurunan dua hari berturut-turut, emas masih tetap berada dibawah tekanan dekat level terendah mingguan. Imbal hasil obligasi AS dan Indeks Berjangka S&P 500 dengan kenaikan tipis, tetapi sentimen yang lebih berhati-hati menjelang data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS telah membatasi tren pasar.  

Varian covid-19 Omicron dan geopolitik merupakan  katalis tambahan yang harus diperhatikan, serta Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS.

Pada daftar data ada neraca Perdagangan Barang Inggris; PDB Inggris; Indeks Jasa Inggris; Produksi Industri Inggris; Produksi Manufaktur Inggris; Total Neraca Perdagangan Inggris; Indeks Harga Konsumen Jerman; Pidato Lagarde Presiden Zona Euro ECB; Ekspektasi Inflasi Konsumen Inggris; Zona Euro Pidato Panetta ECB; Pidato Elderson ECB Zona Euro; Estimasi PDB Inggris; Indeks Harga Konsumen AS; Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS; dan Pernyataan Anggaran Bulanan AS.

Harga emas kembali turun kerena rendah di tengah perdagangan aksi jual pada hari Kamis. Imbal hasil obligasi AS diperdagangkan lebih kuat di atas 1,50% sehingga mendorong permintaan dolar AS. Ketika The Fed melanjutkan untuk memperketat kebijakannya menyebabkan para investor mengarahkan perhatian mereka pada angka $ 1.750.

Pada daftar data ada German Current Account; Impor & Ekspor Jerman; Neraca Perdagangan Jerman; Prakiraan Ekonomi Swiss; Klaim Pengangguran Berkelanjutan AS; Klaim Pengangguran Awal AS; Inventaris Grosir AS; Perubahan Penyimpanan Gas Alam AS; Lelang Surat Utang 4 Minggu AS dan Lelang Surat Utang 30 Tahun.

Harga emas naik mendekati level tertinggi mingguan, dan menembus  tren penurunan  tiga minggu. Bahkan dengan melemahnya sentimen pasar akhir-akhir ini, dan koreksi dari DXY telah menghentikan aksi jual.

Imbal hasil obligasi turun, saham berjangka mencapai kenaikan tipis di tengah tantangan baru terhadap selera risiko menjelang laporan data Indeks Harga Konsumen (CPI) utama AS.

Pada daftar data ada Lelang Surat Utang 10 Tahun Jerman; Aplikasi Hipotek AS; Lowongan Kerja AS; Perubahan Stok Minyak Mentah AS dan Lelang Surat Utang 10 Tahun AS.

Emas turun sekitar 0,25% di tengah sentimen pasar yang membaik pada hari tersebut. Karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dan nada Hawkish Fed akhir-akhir ini telah memengaruhi prospek logam yang tidak memberikan imbal hasil, serta ekspektasi kenaikan suku bunga. Dalam jangka pendek masih cenderung naik, jika dapat menembus diangka  $1.800, mungkin akan melanjutkan kenaikannya ke angka $1.834.

Pada daftar data ada Tingkat Pengangguran Swiss; Harga Rumah Inggris; Pertemuan Eco-Fin Zona Euro; Produksi Industri Jerman; Cadangan Devisa Swiss; Cadangan Mata Uang Asing Swiss; Perubahan Tenaga Kerja Zona Euro; PDB Zona Euro; Survei ZEW Zona Euro – Sentimen Ekonomi Survei ZEW Jerman – Kondisi Kini & Sentimen Ekonomi; Lelang Surat Utang Inggris 30 Tahun; Neraca Perdagangan Barang & Jasa AS; Neraca Perdagangan Barang AS; Produktivitas Non-Pertanian AS; Biaya Tenaga Kerja AS; Indeks RedBook AS; Optimisme Ekonomi AS; Lelang Surat Utang 3 Tahun AS; Kredit Konsumen AS & Stok Minyak Mentah Mingguan AS.

DXY mencatat tren kenaikan empat hari, kemudian turun dari level tertinggi perdagangan harian. RSI yang lebih kuat mendukung kenaikan, garis resistensi mingguan menambah filter sisi atas.

Para investor  sedang menunggu penembusan dari garis tren kenaikannya. Pada hari senin di sesi awal, Indeks Dolar AS menurun dari kenaikan perdagangan harian untuk keempat berturut-turut, di sekitar 96,25.

Pada daftar data ada Pemesanan Pabrik Jerman; PMI Konstruksi Inggris; Kepercayaan Investor Zona Euro; Pidato Broadbent BOE Inggris dan Lelang Surat Utang 3 & 6 Bulan AS.

Dalam menghadapi varian baru Covid-19 Omicron dan pandangan Ketua Fed Jerome Powell yang bernada Hawkish, sehingga mendorong dolar AS siap menghadapi risiko dengan kenaikan baru dalam beberapa minggu mendatang.

Kemudian dengan adanya komentar publik dari para pejabat Fed bahwa FOMC sekarang mengharapkan untuk mempercepat laju pengurangan pelonggaran kuantitatif (QE) dan menyelesaikan prosesnya  pada pertengahan Maret.

Mereka sekarang juga berharap untuk menaikkan suku bunga tiga kali sebesar 25 basis poin tahun depan, pada bulan Juni, September dan Desember, dan rencana sebelumnya hanya dua kali dalam satu tahun pada  bulan Juli dan November.

Selain itu, varian baru covid-19 yang telah melanda Afrika Selatan mungkin dapat menimbulkan risiko penurunan baru terhadap pertumbuhan global, dan oleh karena itu risiko kenaikan dolar as sebagai aset lindung nilai..

Pada daftar data ada Pidato Presiden Lagarde Zona Euro ECB; Indeks Manajer Pembelian Komposit & Jasa Jerman; Indeks Manajer Pembelian Komposit & Jasa Zona Euro; Indeks Manajer Pembelian & Jasa Inggris Raya; Penjualan Ritel Zona Euro; Rata-Rata Pendapat Per Jam AS; Rata-Rata Jam Kerja Mingguan AS; Partisipasi Angkatan Kerja AS; Upah Non-Pertanian AS; Tingkat Pengangguran AS; Indeks Manager Pembelian Komposit & Jasa AS; Pemesananan Pabrik AS; Indeks Ketenagakerjaan & Jasa ISM AS; Indeks Pemesananan Baru & Jasa ISM; Indeks Manajer Pembelian & Jasa ISM AS; dan Indeks Harga Pembayaran & Jasa ISM AS.

Harga emas terkoreksi dari level terendah empat minggu, tetapi pada sisi atas tampak masih berbentuk gelombang. Kekhawatiran virus varian Omicron yang terbaru telah memicu permintaan emas sebagai aset lindung nilai.

Harga emas masih tertekan meskipun sentimen pasar lebih baik. Para investor sedang fokus pada data AS yang sangat penting Upah Non-Pertanian (NFP) yang akn di riliskan pada hari Jumat ini.

Pada daftar data ada Penjualan Ritel Riil Swiss; Indeks Harga Produse(PPI) Zona Euro; Tingkat Pengangguran Zona Euro; PHK AS; Klaim Pengangguran Berkelanjutan AS; Klaim Pengangguran Awal AS; Pidato Panetta ECB Zona Euro; Perubahan Penyimpanan Gas Alam AS; Lelang Surat Utang 4 Minggu AS dan Total Penjualan Kendaraan AS.