Data Penjualan Ritel AS Munculkan Harapan Suku Bunga Turun, Wall Street Ditutup Lebih Tinggi

Saham-saham di Amerika Serikat ditutup lebih tinggi pada hari Kamis karena data penjualan ritel turun lebih dari perkiraan, sehingga memberi harapan bahwa Federal Reserve akan segera mulai memangkas suku bunga dalam beberapa bulan mendatang.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8% pada bulan Januari, terbebani oleh penurunan di dealer mobil dan pompa bensin.

Data tersebut membuat investor tidak terlalu stres terhadap data inflasi yang lebih panas dari perkiraan yang telah mengirim saham-saham melemah pada hari Selasa.

Perkiraan penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin di bulan Mei naik tipis menjadi 40%, sementara peluang untuk penurunan suku bunga di bulan Juni mencapai sekitar 79%, menurut FedWatch Tool milik CME Group.

Laporan Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran negara mencapai 212.000 untuk pekan yang berakhir 10 Februari, lebih rendah dari perkiraan 220.000.

Pada hari Jumat, laporan indeks harga produsen (PPI) akan memberikan lebih banyak petunjuk tentang perekonomian.

S&P 500 naik 29,05 poin, atau 0,58%, ditutup pada 5.029,67 poin, sedangkan Nasdaq Composite naik 47,03 poin, atau 0,30%, menjadi 15.906,17. Dow Jones Industrial Average naik 350,07 poin atau 0,91% menjadi 38.774,73.

Alphabet turun 2,17% setelah perusahaan investasi Third Point membubarkan kepemilikannya di megacap.

Saham Apple tertekan karena Berkshire Hathaway milik Warren Buffett memangkas sebagian besar sahamnya di pembuat iPhone tersebut dan Soros Fund Management membubarkan seluruh kepemilikannya. Namun sahamnya melambung di akhir perdagangan dan ditutup turun hanya 0,1%.

Optimisme investor tumbuh karena 80,3% perusahaan S&P 500 kini telah melampaui ekspektasi pendapatan, menurut data LSEG, melampaui rata-rata tahunan sebesar 76%.

CBRE Group melonjak 8,5% setelah memperkirakan laba tahunan sebagian besar di atas perkiraan, mendorong kenaikan di sektor real estat S&P 500.

Wells Fargo melonjak 7,2% setelah bank tersebut mengatakan Kantor Pengawas Mata Uang AS telah menghentikan perintah persetujuan tahun 2016 atas pelanggaran praktik penjualan bank.

Baru-baru ini sektor-sektor yang berkinerja buruk seperti utilitas, material dan energi mencatatkan keuntungan yang kuat. Indeks saham Russell 2000 juga menguat 2,3%.

Cisco Systems turun 2,43% karena mengumumkan rencana untuk memangkas 5% tenaga kerja globalnya dan menurunkan target pendapatan tahunannya.

Value Investing Hari Ini Fokus Pada Saham BMW

Pada tanggal 22, Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga. Gubernur Lagarde menegaskan kebijakan pelonggaran dan mengatakan bahwa pulihnya permintaan global mendukung perekonomian, tetapi rebound inflasi bersifat sementara dan tidak besar tekanan pada harga.

Laju inflasi secara keseluruhan dapat meningkat dalam beberapa bulan ke depan, terutama inflasi yang berdasarkan pada pasar mungkin akan terus meningkat secara bertahap.

Lagarde memperkirakan dan percaya bahwa ekonomi Zona Euro mungkin akan menyempit lagi pada kuartal Kedua. Namun, survei menunjukkan bahwa kuartal kedua Zona Euro akan terjadi peningkatan.

Pemulihan ekonomi akan didorong oleh permintaan domestik dan global sehingga di pertengahan tahun 2022, perekonomian Zona Euro dapat kembali ke level sebelum pandemi.

Fokus program kebijakan pelonggaran dari Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menyelamatkan ekonomi yang terdampak dari pandemi.

Pemerintah Italia sedang mempersiapkan untuk meluncurkan paket stimulus skala besar senilai hampir 200 miliar euro, dan RUU tersebut juga mendapat dukungan dari Bank Sentral Eropa.

Dengan adanya vaksinasi secara umum yang menyebabkan pandemi di Uni Eropa akan terkendali atau bahkan mereda, ditambah dengan stimulus dari Bank Sentral Eropa, maka dapat diperkirakan akan mempercepat untuk pemulihan ekonomi Zona Euro di masa mendatang.

Sebagai indikator ekonomi Uni Eropa, pasar saham Jerman dipastikan akan terus meningkat tajam dengan stimulus positif di atas.

Kinerja BMW tahun lalu tidak terlalu terpengaruh oleh pandemi tersebut, karena jumlah penjualan BMW di Cina masih tetap baik dengan kinerja kuartal pertama terbaik selama beberapa tahun terakhir.

Dapat diperkirakan bahwa dengan pemulihan ekonomi Eropa, kinerja BMW akan mencapai level yang lebih tinggi, dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk berinvestasi. Dalam 6 hingga 9 bulan ke depan, harga saham BMW berpotensi untuk naik ke angka  €110 – €120.

Saham BMW

Poin pembelian: Buy jika tidak menembus turun dari €85.00 – €82.00, terapkan stop loss di €78.00 dengan target Take Profit (TP) di €95.00.

Target untuk jangka panjang: €110.00 – €120.00, dapat pertahankan posisi tersebut selama 6 hingga 9 bulan.

Pemulihan Ekonomi Eropa Akan Meningkatkan Pendapatan Deutsche Bank

Dengan adanya vaksin virus korona, berbagai pemerintah negara telah bertahap melakukan pelonggaran pembatasan sosial yang ketat sebelumnya, yang akan memungkinkan masyarakat untuk kembali dalam kehidupan normal.

Misalnya, dalam situasi di mana vaksinasi tersebar luas di Inggris Raya, vaksinasi telah mempromosikan pelonggaran lockdown dan pembatasan sosial yang ketat untuk pertemuan dalam beberapa orang, dan bahkan telah mengizinkan hampir 4.000 orang untuk memasuki stadium pertandingan sepak bola untuk menonton.

Toko-toko minuman dan tempat pertemuan umum lainnya yang diperintahkan untuk ditutup juga diizinkan untuk dibuka kembali dengan batas waktu tertentu dan secara bertahap untuk pembukaan penuh. Bagi para karyawan yang kehilangan pekerjaan karena covid-19 juga sudah mulai mendapat peluang pekerjaan.

Dengan berita positif di atas, pasar saham Inggris terdorong terus meningkat tajam, dan juga dikarenakan investor telah melihat harapan atas pendapatan laba perusahaan.

Di wilayah Eropa, jumlah kasus infeksi sudah mulai menurun, terutama negara Uni Eropa di Jerman, Jerman telah terbantu oleh vaksin, dan jumlah kasus infeksi baru telah terus menurun , kecuali di Prancis yang masih relatif parah.

Ketika pemulihan ekonomi Jerman sudah memasuki tahap normal, industri perbankan yang merupakan induk dari semua industri akan menjadi yang paling terpengaruh dan diuntungkan. Ketika pandemi mereda dan laju pemulihan ekonomi Jerman semakin cepat, maka bisnis kredit dan bisnis bank lainnya akan mendapatkan penghasilan yang lebih besar.

Sebagai bank tertua dan terbesar dan terpenting di Jerman, Deutsche Bank telah mendapatkan keuntungan dari berbagai bisnis dan mempercepat pemulihan ekonomi dan peningkatan pinjaman yang dibutuhkan oleh perusahaan, maka sudah pasti akan meningkatkan pendapatannya.

Dilihat dari kinerja tahun lalu di masa pandemi, laba kuartal keempat Deutsche Bank tahun lalu adalah laba setahun penuh pertama sejak 2014. Hingga akhir bulan Desember para  pemegang saham mendapatkan hasil dari laba tersebut sebesar 113 juta euro. Peningkatan yang signifikan sudah lebih baik dibandingkan dari kerugian satu tahun lalu sebesar 5,72 miliar euro, dan lebih tinggi dari perkiraan kerugian sekitar 300 juta euro yang diprediksikan oleh para analis dalam survei Reuters. Pada kuartal keempat, keuntungan pemegang saham bank tersebut adalah 51 juta euro, dibandingkan dengan kerugian 1,6 miliar euro tahun 2019 pada kuartal yang sama.

Diyakini bahwa ketika pandemi di wilayah Eropa mereda dan pemulihan kegiatan ekonomi akan meningkatkan pendapatan perbankan dari berbagai industri, sehingga perlu perhatikan saham Deutsche Bank (DBK). Jika kinerjanya memuaskan, maka harga sahamnya pasti akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

Saham Deutsche Bank (DBK)

Poin pembelian: Jika tidak menembus 9.00 – 8.50 Euro terus pasang posisi Beli, terapkan stop loss: di 8.20 Euro, target Take Profit (TP) di:18.00 Euro, dapat pertahankan posisi tersebut hingga Hari Natal tahun ini.