EURGBP:  Euro Kemungkinan Akan Rebound Terhadap Pound

EUR/GBP dapat rebound dalam waktu dekat setelah kembali ke basis support utama selama enam bulan terakhir. Euro, yang diperdagangkan pada level tertinggi selama dua bulan pada akhir September, turun kembali ke sekitar £0,85 pada minggu lalu, yang merupakan level terendah enam bulan, diakibatkan karena investor berspekulasi bahwa Bank Sentral Inggris akan segera menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi.

Zona harga £0,85 secara teknis penting bagi pasangan EUR/GBP. Nilai tukar telah melambung dua kali di dekat ambang batas ini sejak bulan April dan tampaknya akan melambung lagi.

Kita bisa melihat divergensi bullish pada RSI pada unit waktu 4 jam, yang menunjukkan bahwa momentum bearish sudah selesai. Dalam konteks ini, Bollinger Bands akan menjadi indikator yang relevan untuk mempertimbangkan arah nilai tukar selanjutnya. Breakout ke atas akan menandakan pembalikan bullish, yang akan membuka jalan bagi rebound ke oblique bearish yang melewati titik tertinggi pada bulan April dan Juli.

Sebaliknya, jika Bollinger Bands terjadi breakout ke bawah dan jatuh di titik bawah terendah pada bulan April di posisi £0,8472, prospek akan kembali berubah menjadi bearish dalam jangka pendek dan awal dari impuls bearish baru yang besar pun akan diharapkan.

Dari sisi fundamental, evolusi dari EUR/GBP kemungkinan besar akan bergantung pada perubahan prospek kebijakan moneter dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan Bank Sentral Inggris (BoE). Sejauh ini, ECB terus memperkirakan inflasi tinggi yang bersifat sementara dan tampaknya tidak mau mengikuti kekhawatiran dari BoE terkait inflasi.

Data inflasi dan ketenagakerjaan akan menjadi sangat penting. Dengan inflasi yang diperkirakan akan jauh di atas target dari BoE hingga akhir tahun depan, data ketenagakerjaan yang nantinya akan mempengaruhi kebijakan moneter di Inggris. Semakin cepat ekonomi Inggris mendapatkan kembali pekerjaan yang hilang sejak krisis dimulai, semakin cepat BoE harus melakukan normalisasi pada kebijakannya. Tingkat pengangguran di Inggris saat ini mencapai 4,5%, dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi dimulai yakni di angka kurang dari 4,0%.

Saat ini, pelaku pasar mengharapkan kenaikan suku bunga pertama sebesar 10 basis poin dari ECB pada Desember 2022 versus kenaikan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin dari BoE pada musim semi pada tahun 2022 mendatang.

USOIL Harga Barel Kembali ke Pengujian Resistance Utama di USD 80

Harga emas sedang pulih sejak pertengahan hari Kamis setelah jatuh sehari sebelumnya dikarenakan komentar Putin dan kenaikan tak terduga pada inventaris minyak AS.

Harga satu barel WTI naik ke titik tertingginya di hari Jumat pagi minggu lalu yang sedikit berada dibawah titik simbolis USD 80. Ketegangan terkait pasokan tetap cukup besar, terutama dengan pembekuan produksi OPEC+ dan kerusakan Badai Ida di Teluk Meksiko, harga minyak dapat jatuh karena munculnya spekulasi investor yang berlebihan.

Memang, investor nampaknya telah melebih-lebihkan tekanan pasokan komoditas energi seperti batu bara dan gas. Meskipun mereka tetap dalam tren naik, harga kedua komoditas telah jatuh dalam beberapa hari terakhir yang menunjukkan bahwa mereka mungkin dalam proses pembalikan tren turun.

Jika ini terjadi, penurunan harga energi juga akan mempengaruhi minyak yang telah diuntungkan sampai batas tertentu dari ketegangan dalam pembangkit listrik. Sebaliknya, jika situasi energi pada akhirnya lebih serius daripada yang diperkirakan pelaku pasar saat ini, harga energi ini akan terus naik.

Dari sudut pandang teknikal, harga satu barel WTI tampaknya mengalami kesulitan menembus angka simbolis USD 80 dalam jangka pendek. WTI mulai turun di bawah resistansi ini untuk kedua kalinya di minggu ini. Jika penurunan ini berlanjut, harga per barel dapat kembali menguji level tertingginya di 2018 dan level tingginya saat musim panas di sekitar USD 77, yang ditembus awal bulan ini.

Namun, titik rendah hari Jumat di USD 78,66-lah yang akan menjadi pendukung utama pertama yang harus diperhatikan. Kemunduran di bawah level ini akan membentuk pola pembalikan “double top” yang akan membuka jalan bagi retracement yang lebih luas ke level simbolis USD 70.

Penjual harus memperhatikan kelemahan apapun terhadap harga selama kenaikan hingga USD 80 sebagai indikasi potensi pembalikan. Jika skenario ini berlaku, para trader dapat mempertimbangkan untuk melakukan aksi jual secara konservatif untuk target USD 77 dalam waktu dekat.

Proyeksi tren turun jelas akan batal jika terjadi rebound di atas USD 80. Dalam hal ini, kelanjutan kenaikan menuju USD 85 akan diharapkan.

Titik Support & Resistance:

R3 97.60
R2 84.66
R1 80.00
S1 78.66
S2 75.71
S3 73.00

Gas Alam Mencoba Membalikkan Trennya Setelah Pernyataan Putin

Harga berbagai macam gas di pasar keuangan telah turun sejak hari Rabu. Gas alam Amerika telah kehilangan sebesar 16% dan gas Eropa turun 40% dari puncaknya pada hari Rabu.

Pernyataan Vladimir Putin sedikit meyakinkan operator pasar yang mulai semakin panik dengan gagasan krisis energi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Presiden Rusia mengumumkan pada hari Rabu bahwa Gazprom akan meningkatkan ekspor gasnya ke Eropa melalui Ukraina dan dapat mencapai tingkat rekor.

Kenaikan tak terduga kedua dalam persediaan minyak dan bensin AS juga membantu meyakinkan investor pada hari Rabu. Data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah naik 2,346 juta barel pekan lalu.

Sementara krisis energi masih jauh dari selesai dan permintaan gas akan tetap kuat dalam beberapa bulan mendatang, harga bisa berbalik jika negara produsen lain mengumumkan peningkatan ekspor gas, atau bahan bakar fosil lain yang juga digunakan untuk pembangkit listrik seperti batu bara dan minyak.

Dari sisi teknikal, tren gas alam AS tidak diragukan lagi akan bullish. Tetapi, gas alam bisa memulai terjadinya retracement atau bahkan menjadi bearish. Setidaknya, itulah yang ditunjukkan oleh formasi “bearish walet” pada hari Rabu. Penjual tampaknya telah mendapatkan kembali kendali sejak gas menguji level tertinggi 2014 di $6,5.

Jadi, strategi penjualan dengan pasar bullish yang ‘dilebih-lebihkan’ akan menjadi masuk akal. Support pertama yang harus diperhatikan adalah tertinggi 2018 di sekitar $4,9 yang ditembus pada awal September, diikuti oleh angka tertinggi 2020 di $3,4 yang ditembus pada awal musim panas.

Bukan tidak mungkin koreksi harga gas akan brutal. Dengan ini  tentu saja juga terjadi pada kayu, yang kehilangan lebih dari 60% dari puncaknya di bulan April setelah naik lebih dari 300% dalam beberapa bulan karena tekanan pasokan yang parah.

Prospek untuk gas akan menjadi bullish lagi jika terjadi rebound di atas level tertinggi di $6,5.

DXY: Terjadi Pull Back pada Dollar di Titik Support Utama

Dolar AS turun setelah mencapai titik tertinggi satu tahun di 94,50 pada hari Rabu. Pasar menyeimbangkan kembali setelah terjadi kelebihan yang serupa dan membuat DXY melonjak lebih dari 1% dalam 4 sesi karena ketakutan akan terjadinya stagflasi.

Memang, permintaan untuk Dolar AS telah meledak minggu lalu karena lonjakan harga energi. Dengan permintaan uang tunai yang kuat, sehingga menyebabkan obligasi, saham, dan bahkan logam mulia turun.

Dengan demikian, pasar telah agak seimbang dalam jangka pendek. Harga emas pulih, obligasi stabil, dan mata uang utama menguat terhadap Dolar. Hanya pasar ekuitas yang tampaknya masih berada di bawah tekanan.

Selain harga energi, rilis laporan ketenagakerjaan bulanan AS dan batas atas utang federal akan menjadi dua katalis penting untuk Dolar.

Laporan ketenagakerjaan yang lebih baik dari perkiraan akan meningkatkan prospek penurunan suku bunga Fed secara bertahap, yang seharusnya memperkuat dolar. Untuk masalah batas atas utang, kenaikan batas atas seharusnya dapat mengurangi ketidakpastian, yang bisa memberi tekanan pada Dolar.

Dalam jangka panjang, Dolar didukung oleh prospek Fed untuk melakukan normalisasi pada kebijakan moneter, tidak seperti Bank Sentral Eropa, yang diperkirakan akan mempertahankan kebijakan moneternya saat ini setidaknya sampai awal tahun depan.

Dari perspektif teknis, terjadinya pullback pada DXY sejak Rabu lalu memungkinkan Dolar kembali ke zona harga yang menarik untuk memposisikan dirinya sebagai zona buy. Memang, DXY telah kembali untuk menguji neckline berpola segitiga menaik jangka panjangnya dari mana ia muncul di puncak pada minggu lalu (grafik harian).

Oleh karena itu, buy pada support ini menarik mengingat adanya perubahan tren. Jika terjadi pullback di bawah neckline, akan lebih baik menunggu kembalinya oblique bullish yang melewati titik terendah pada bulan Juni, Juli, Agustus dan September.

Segitiga menaik ini akan memberikan pandangan bullish hingga ke 97,40 poin, tapi titik tertinggi pada September 2020 di sekitar 95 poin akan menjadi resistance lanjutan untuk diperhatikan.

USOIL:  Harga Minyak Sedang Berada Dalam Pola Segitiga Menurun

Harga minyak bergerak sideways pada awal pekan. Hal ini terjadi setelah minyak mencapai level tertinggi 2018 dan ini dikarenakan adanya hal yang mengkhawatirkan di beberapa wilayah utama, termasuk Eropa dan China.

Komoditas energi hampir semuanya melonjak dalam beberapa minggu terakhir (lebih sedikit daripada minyak). Hal ini karena banyak pembangkit listrik berbahan bakar gas, batu bara dan minyak harus memulai kembali untuk memenuhi permintaan listrik.

Kekurangan energi begitu nyata sehingga pemerintah China telah memerintahkan perusahaan energi milik negara China untuk mengamankan pasokan minyak untuk musim dingin ini dan memerintahkan beberapa pabrik industri berat yang intensif energi untuk mengurangi produksinya atau menutup pabriknya, menurut Bloomberg.

Harga batu bara terus melonjak akhir pekan ini, dengan harga mencapai titik tertinggi sepanjang masa. Harga gas alam berada pada level tertinggi sejak 2014 di tengah persediaan yang rendah, yang berarti ketegangan dan kekhawatiran tentang produksi energi masih sangat nyata adanya.

Dengan latar belakang ini, sulit untuk membayangkan harga minyak terkoreksi kecuali OPEC+ mengumumkan kenaikan produksi yang tidak terduga setelah pertemuannya minggu depan, yang diprediksi oleh beberapa orang OPEC. Memang, empat sumber OPEC+ mengatakan produsen sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan produksi di luar apa yang diminta oleh perjanjian, tetapi tidak ada yang memberikan rincian tentang jumlah atau waktu peningkatan pasokan.

Oleh karena itu, harga minyak dapat terus berkonsolidasi dalam jangka pendek, tetapi jika berita tentang peningkatan produksi dari OPEC+ ini terbukti benar, harga minyak mungkin akan naik.

Dari perspektif teknis, minyak WTI telah mengalami tren bullish selama hampir sebulan, dengan harga per barel bahkan kembali menguji area resistance utama di sekitar $77 sesuai dengan level tertinggi tahun ini dan level tertinggi pada tahun 2018

Oleh karena harga minyak menguji zona harga ini, tampaknya harga akan berkonsolidasi dalam segitiga menurun pada grafik 4 jam. Pola teknis ini akan menjadi salah satu yang harus diperhatikan, karena pintu keluar akan mengatur tempo untuk waktu dekat. Trader mungkin melihat aksi harga pada awal minggu depan sebagai indikasi awal apakah tren turun akan berlanjut dan memasuki posisi sell yang sesuai.

Sebuah titik keluar dari bawah akan membuka jalan untuk koreksi dari harga minyak, yang dapat meluas ke ambang batas simbolis di $70, sementara titik keluar dari atas akan membuka jalan untuk kembali ke zona resistance di $77.

Level Support & Resistance:

R3 91.67
R2 84.66
R1 77.00
S1 74.54
S2 73.50
S3 72.35

BTCUSD: Apakah Rencana Stimulus Infrastruktur AS Dapat Mempengaruhi Pasar Mata Uang Kripto?

Pasar mata uang kripto dapat kembali berada di bawah tekanan lagi dalam jangka pendek, pertama karena korelasinya yang tinggi dengan pasar tradisional, tetapi juga jika rencana stimulus investasi $1000 miliar dari Presiden Joe Biden disetujui oleh Kongres AS. Rencana tersebut, yang sudah disetujui oleh Senat, dijadwalkan akan di-voting pada hari ini di ruang kedua dari Kongres AS.

Pertama-tama, pasar mata uang kripto dan Bitcoin khususnya tetap berkorelasi positif dengan pasar tradisional dan risiko yang berkembang dalam menghadapi pengurangan Fed, terutama pada saham yang sedang tumbuh, dapat menyeret harga BTC dan mata uang digital lainnya turun.

Pada hari Selasa, pidato Jerome Powell dan Janet Yellen sangat berdampak pada indeks AS dan Bitcoin juga ikut dengan pergerakan turun. Jika Federal Reserve mengkonfirmasi bahwa normalisasi kebijakan moneter sedang berlangsung, konsekuensinya akan menjadi bencana bagi semua pasar, dan dapat mempengaruhi aset digital.

Topik lainnya yang harus diwaspadai adalah politik AS dan rencana investasi infrastruktur yang diumumkan Joe Biden setelah pemilihannya. Setelah negosiasi panjang, Senat AS akhirnya memilih rencana stimulus sejumlah $1000 miliar pada awal Agustus dan pemungutan suara di Kongres diperkirakan mungkin akan diadakan pada hari ini, meskipun penundaan dari kedua ini masih sangat mungkin terjadi.

Memang, rencana ini mencakup bagian dari mata uang kripto dan khususnya kewajiban bagi semua orang untuk menyatakan semua transaksi di atas $10.000 kepada otoritas pajak AS, serta nama dan nomor jaminan sosial dari pihak lawan.

Ini termasuk trader, miner, atau orang yang memiliki simpul di blockchain. Menurut beberapa perkiraan, hal ini dapat membiayai sekitar 5% dari rencana stimulus investasi.

Harga Bitcoin bergerak dalam kisaran yang semakin sempit, mengikuti penurunan tajam dari level tertinggi 18 September, dan perkembangannya dengan kekurangan bergejolak mungkin akan memiliki pergerakan yang kuat dalam jangka pendek.

Di bawah level $45.000, risiko bearish mendominasi tetapi setelah 4 rebound pada level ini, diperlukan penembusan ke level $40.800 untuk melihat percepatan dari tren bearish, menuju level yang ditunjukkan pada grafik berikut.

Penembusan $45.000 akan di sisi lain, mematahkan momentum bearish dan menyebabkan akselerasi bullish menuju $48.800.

Mengenai tren turun, breakout di level $40.800 akan menghasilkan pengembalian di bawah moving average 100 hari dan pelanggaran Fibonacci 50%. Penutupan di bawah level ini akan mengkonfirmasi tren turun yang mendasarinya dan membawa BTC ke titik yang tidak jauh dari retracement 61,8% dan titik terendah pada Agustus di dekat $38.000.

Pada sisi positifnya, pelanggaran level $45.000 yang disebutkan di atas akan menyiratkan pelanggaran moving average 200 hari dan penangguhan di atasnya akan mengkonfirmasi kembalinya tren naik dalam harga Bitcoin.

Emas: Kenaikan Imbal Hasil Obligasi Turut Menekan Harga Emas

Emas kembali mengalami kelemahan mendapat dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi dan menghadapi kekhawatiran baru tentang inflasi dan suku bunga.

Jerome Powell tidak mampu meyakinkan Wall Street pada hari Selasa di konferensi virtual The Fed tentang pemulihan pasca-pandemi. Dia mengamati perbaikan di pasar ketenagakerjaan dan adanya penguatan ekonomi, namun demikian, kekurangan yang terus-menerus menghambat pertumbuhan. Dia juga memperkirakan bahwa kenaikan harga dan kesulitan perekrutan bisa membuktikan bahwa kondisinya akan ” Lebih lama dari yang diantisipasi” dan bahwa Fed akan membalas jika perlu terhadap inflasi.

Pada saat yang sama, Janet Yellen memperingatkan risiko gagal bayar utang AS untuk pertama kalinya dalam sejarah jika batas defisit anggaran tidak dinaikkan pada 18 Oktober.

Kekhawatiran tentang inflasi dan suku bunga telah memperburuk kekhawatiran tentang China, dari masa depan yang masih belum pasti dari raksasa real estat Evergrande hingga kekurangan kekuasaan  yang memberi tekanan pada kegiatan ekonomi.

Pasar obligasi AS terus melakukan aksi sell off untuk sesi keempat berturut-turut, menjaga peningkatan imbal hasil. Imbal hasil obligasi jangka 2-tahun naik menjadi 0,3147%, level tertinggi sejak Maret 2020, obligasi 5-tahun naik di atas 1% untuk pertama kalinya sejak Februari 2020, dan obligasi 10-tahun naik lebih dari enam basis poin menjadi 1,5444% setelah mencapai level tertinggi sejak Juni di 1,561%.

Dari perspektif teknikal, Harga emas turun di level support $1.750 selama beberapa sesi perdagangan di 1.750 dolar. Namun, tembusnya level ini tampaknya mengkonfirmasi kelanjutan tren penurunan dalam beberapa hari mendatang.

Dalam jangka menengah, harga berkembang dalam channel yang bearish, sehingga percepatan menuju batas bawah tidak boleh dikecualikan. Selain itu, zona polaritas di sekitar $1.690/$1.680 adalah ambang batas utama untuk masa depan. Memang, pasar telah mendukung pada level ini beberapa kali sebelum rebound.

Singkatnya, aksi sell off tampaknya sedang terjadi dan prospek ekonomi makro tidak menguntungkan Emas dalam konteks saat ini. Analisis grafik menunjukkan koreksi yang lebih dalam ke depan, jadi sebaiknya kita menunggu untuk kembali ke area $1.680 sebelum mencoba buy di harga rendah.

Emas: Harga Berada Di Bawah Tekanan Menyusul Pengumuman The Fed

Emas telah berada di bawah tekanan sejak Federal Reserve memberi isyarat pada hari Rabu bahwa pihaknya bermaksud untuk segera mengurangi pembelian obligasi dan menaikkan suku bunga tahun depan.

Secara khusus, The Fed mengatakan bahwa “jika kemajuan berlanjut secara meluas seperti yang diharapkan, komite menilai bahwa moderasi dalam laju pembelian aset akan segera dibenarkan.”

Proyeksi bank sentral untuk kenaikan suku bunga juga menyerukan kenaikan suku bunga pada awal 2022, yang juga dapat mengurangi permintaan logam mulia.

Dengan tidak adanya katalis jangka pendek, emas mungkin lebih dipengaruhi oleh pergerakan dolar AS, selera risiko, dan kenaikan imbal hasil obligasi. Imbal hasil obligasi 10-tahun AS naik tajam minggu ini menjadi 1,459%, masih didukung oleh prospek pengetatan bertahap kebijakan moneter Federal Reserve AS.

Singkatnya, karena pejabat Fed terus membahas tentang pengetatan moneter, investor akan menunggu lebih banyak visibilitas tentang niat mereka sebelum membeli emas.

Dari grafik perspektif teknikal, harga emas minggu ini didukung oleh oblique bullish yang terjadi sejak Maret. Meskipun breakout pada garis tren telah melemahkan momentum kenaikan jangka panjang, Emas telah memasuki fase stabilisasi.

Selama beberapa minggu, pasar telah bergerak tanpa arah yang jelas dalam kisaran antara $1.830 dan $1.750, sehingga harga berada di persimpangan.

Emas saat ini mencoba untuk memantul dari batas bawah. Rotasi harga lebih lanjut ke batas yang berlawanan membuat Emas tidak akan keluar dari kondisi saat ini dalam beberapa hari mendatang. Namun, jika support $1.750 memberikan tekanan untuk sell, maka pasar akan memulai koreksi yang lebih dalam menuju $1.690.

Di sisi lain, kita harus menunggu titik kunci pivot di $1,830 ditembus untuk memulai kembali arus untuk buy dan momentum kenaikan. Akibatnya, emas akan terus stabil sambil menunggu aliran arah berikutnya yang akan diberikan pada breakout pada salah satu dari dua batas kisaran. Dengan demikian, para pedagang mungkin melihat ke posisi buy secara konservatif dari emas dalam skenario konsolidasi ini dengan target jangka pendek $1.760 kecuali penurunan kuat di bawah 1.750 pada awal minggu.

Level Support dan Resistance:

R3 1,827
R2 1,800
R1 1,767
S1 1,750
S2 1,732
S3 1,682

EURUSD Mendekati Support Utama Setelah Pertemuan The Fed

EURUSD telah pulih dari kisarannya setelah pernyataan Fed yang menunjukkan semakin banyak pejabat yang mendukung kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Meskipun kurangnya pengumuman pengurangan dan revisi ke bawah dari prospek ekonomi, dolar berhasil menguat pada Rabu malam terhadap mata uang utama.

Dolar diuntungkan dari lebih banyak pejabat yang mendukung kenaikan suku bunga Fed tahun depan. Sembilan anggota komite sekarang mengharapkan setidaknya satu kenaikan suku bunga Fed pada 2022, naik dari tujuh anggota pada Juni dan empat anggota pada Maret.

Perkiraan rata-rata suku bunga Fed untuk tahun depan terbagi rata antara satu dan nol kenaikan suku bunga. Pemungutan suara tambahan akan memberi tip pada tingkat rata-rata ke kenaikan tarif penuh.

Kenaikan suku bunga tahun depan mungkin tampak ambisius bagi The Fed meskipun belum mulai mengurangi laju pembelian asetnya, namun pelaku pasar sudah mengantisipasi skenario ini menurut EURODOLLAR Futures.

Dari perspektif teknis, prospek fundamental jangka panjang EURUSD adalah bearish dengan mengikuti bagian bawah dari segitiga menurun di awal musim panas. Prospek jangka pendek beragam, bagaimanapun juga karena EURUSD kembali ke bawah kisarannya di mana telah berosilasi selama dua bulan terakhir.

EURUSD mencoba untuk memantul dari bagian bawah kisarannya pada hari Kamis. Jika rebound ini terkonfirmasi melalui pola “swallow” atau pola reversal lainnya, prospek akan kembali bullish dalam jangka pendek hingga puncak kisaran di sekitar $1,19.

Jika tidak, breakout dari bawah kisaran akan membuka jalan bagi kelanjutan tren menurun yang mendasarinya. Pengembalian ke $1,15 diharapkan dalam jangka pendek.

Emas Sedang Mencoba Untuk Berbalik Bullish Sebelum Pertemuan FOMC

Harga emas telah pulih sejak awal minggu berkat penurunan dolar AS. Harga emas telah naik sedikit lebih dari 1% sejak Senin pagi setelah mencapai level terendah satu bulan di bawah $1.750 karena kenaikan Dolar AS.

Harga emas mendapatkan momentum menjelang kesimpulan yang sangat diantisipasi pada pertemuan FOMC besok malam. Pertemuan ini sangat penting bagi investor karena mereka tidak hanya menunggu jadwal penurunan Fed, tetapi juga proyeksi suku bunga FOMC yang baru.

Proyeksi FOMC baru akan menjadi kunci bagi pasar. Dengan kenaikan inflasi di atas ekspektasinya, beberapa anggota FOMC mungkin menaikkan prospek suku bunga Fed di tahun-tahun mendatang, yang dapat menyebabkan investor khawatir bahwa kebijakan moneter Fed terlalu ketat.

Dalam skenario ini, penghindaran risiko tidak akan menguntungkan emas. Sebaliknya, kebijakan moneter yang terlalu ketat menunjukan bahwa imbal hasil obligasi akan naik, yang juga akan memberi tekanan pada emas (selain saham dan obligasi). Bahkan, emas akan menguat jika ada nada dovish dari The Fed.

Dari perspektif teknis, emas siap untuk membentuk pola pembalikan bullishinverted head-and-shoulders” pada hari Selasa. Emas memerlukan kekuatan yang solid untuk menembus di atas resistance jangka pendeknya di $1.767 untuk memvalidasi pola teknis ini dan mengadopsi pandangan bullish.

Pola pembalikan “inverted head and shoulders” akan membuka jalan bagi pembalikan bullish dalam emas ke sekitar $1800 dalam waktu dekat.

Perhatikan bahwa emas juga mencoba untuk menembus dalam satu jam Top Band pada Bollinger band, yang akan menjadi sinyal bullish tambahan pada penutupan per jam.

Prospek bullish akan batal jika terjadi pullback di bawah supportright shoulder” di sekitar $1760.