Guo Ji Ri Bao Edisi 17 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 17 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Eldo J, untuk berbagi pandangannya.

Emas Melonjak Akibat Kekhawatiran Peningkatan Laju Inflasi

Level tertinggi lima bulan dicapai emas karena kekhawatiran laju inflasi yang meningkat.

Selasa (16/11) emas di pasar spot menguat 0,1 persen menjadi 1.866,02 dolar AS per ounce menyusul sedikit kemunduran pada awal sesi karena aksi ambil untung. Namun, emas berjangka Amerika Serikat melemah 0,1 persen menjadi 1.866,60 dolar AS per ounce.

Ada beberapa aksi ambil untung secara rutin oleh pedagang emas berjangka pendek tetapi tren kenaikan emas masih ada.

Emas melesat sekitar USD100 selama delapan sesi terakhir, kenaikan beruntun terpanjang sejak Mei, ketika daya tariknya sebagai lindung nilai inflasi didorong lonjakan indeks harga konsumen Amerika dan karena bank sentral utama mempertahankan sikap dovish pada suku bunga.

Kenaikan suku bunga cenderung mengurangi daya tarik emas yang tidak memberikan bunga karena meningkatkan opportunity cost logam tersebut. Akan tetapi, imbal hasil US Treasury 10-tahun naik mendekati level tertinggi tiga minggu, meningkatkan opportunity cost untuk memegang emas.

Indeks Dolar naik 0,3 persen ke level tertinggi 16-bulan terhadap sekeranjang pesaingnya.

Analis Saxo Bank, Ole Hansen memprediksi bahwa jika emas gagal menembus di atas USD1.870 hari ini, ada risiko yang dapat mendorongnya kembali ke area USD1.830-1.835, karena hal itu dapat mengecewakan beberapa investor.

Presiden Minneapolis Federal Reserve Bank, mengungkapkan untuk memperkirakan inflasi lebih tinggi dalam beberapa bulan ke depan, tetapi menegaskan bank sentral AS tidak boleh bereaksi berlebihan terhadap peningkatan inflasi karena kemungkinan bersifat sementara.

Logam lainnya, perak anjlok 0,8 persen menjadi 25,09 dolar AS per ounce. Platinum melambung 0,6 persen menjadi 1.088,51 dolar AS per ounce dan paladium menguat 2,5 persen menjadi 2.161,07 dolar AS per ounce.

Sementara itu, GBP/USD naik tipis ke 1.34262, sedangkan EUR/USD turun ke 1.13819. AUD/USD menguat ke 0.73526. USD/JPY juga melonjak ke 114.108.

Guo Ji Ri Bao Edisi 16 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 16 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Rio Lee, untuk berbagi pandangannya.

Emas Koreksi di Awal Pekan

Senin (15/11) pagi di waktu Asia, emas mengalami koreksi. Harga emas untuk pengiriman Desember 2021 di Commodity Exchange terletak di 1.868,30 dolar AS per ons troi, mengalami penurunan dari akhir pekan lalu yang ada di 1,868,50 per ons troi. 

Hal ini disebabkan oleh investor yang merealisasikan profit setelah kenaikan harga emas dalam enam sesi berturut-turut.

Setelah koreksi tersebut, harga emas diperkirakan akan terus menguat pada perdagangan pekan ini.

Sementara dolar yang lebih kuat biasanya membuat emas lebih mahal untuk pembeli di luar negeri, investor emas tampaknya sebagian besar mengabaikan reli mata uang AS selama beberapa hari terakhir karena lonjakan besar inflasi AS pada bulan Oktober menjadi pusat perhatian.

Sementara itu, GBP/USD naik tipis ke 1.34239 dan EUR/USD melonjak ke 1.14540. Begitu pula AUD/USD menguat ke 0.73361. Namun, USD/JPY turun ke 113.811.

Guo Ji Ri Bao Edisi 15 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 15 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.

Guo Ji Ri Bao Edisi 12 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 12 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Indra Gozali, untuk berbagi pandangannya.

Guo Ji Ri Bao Edisi 11 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 11 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Zhen QuanXi, untuk berbagi pandangannya.

Emas Kembali Berbalik Arah Akibat Kenaikan Suku Bunga

Rabu (10/11) pagi di waktu Asia, harga emas melemah tipis. Harga emas dunia di pasar spot tercatat mengalami penurunan 0,06% US$ 1.830,29/troy ons.

Sehari sebelumnya, harga emas ditutup di US$ 1.831,48/troy ons, naik 0,4%. Kenaikan ini menggenapi tren penguatan harga sang logam mulia menjadi empat hari beruntun. Selama empat hari tersebut, harga naik 3,5%.

Rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) malam ini akan mempengaruhi harga emas. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan laju inflasi Negeri Paman Sam pada Oktober 2021 adalah 5,8% year-on-year (yoy). Ini akan menjadi inflasi di atas 5% selama lima bulan beruntun.

Kenaikan suku bunga acuan akan menaikkan dolar AS dan menurunkan emas. Percepatan laju inflasi akan membuat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) makin yakin untuk menaikkan suku bunga acuan tahun depan.

Penyebab harga dolar dan emas selalu berlawanan adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Begitu mata uang Negeri Adidaya menguat, maka emas menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, harga pun mengikuti.

Di sisi lain, GBP/USD mengalami kenaikan ke 1.35567 dan EUR/USD naik tipis ke harga 1.15816. Namun, USD/JPY turun ke 112.751. AUD/USD pun melemah ke 0.73627.

Guo Ji Ri Bao Edisi 10 November 2021

PT. Mentari Mulia Berjangka dengan bangga memberitahukan bahwa perusahaan kami diliput oleh harian Guo Ji Ri Bao edisi 10 November 2021! Dalam edisi kali ini, Guo Ji Ri Bao mengundang analis senior kami, Ardhita W, untuk berbagi pandangannya.

Dolar Turun, Dongkrak Harga Emas

Selasa (09/11) pagi di waktu Asia, harga emas melonjak ke level tertinggi dua bulan. Hal ini terjadi akibat adanya penurunan dolar AS dan kekhawatiran inflasi yang terus-menerus.

Daya tarik emas meningkat bagi mereka yang memegang mata uang lain setelah indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,3 persen.

Harga emas teraktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik 11,2 dolar AS atau setara 0,62 persen, sampai ke 1.828,00 dolar per ounce. Ini merupakan harga tertinggi sejak 7 September dan memperpanjang kenaikan untuk hari ketiga beruntun.

Bank-bank sentral utama secara keseluruhan masih akomodatif, dan semua uang tunai dalam sistem sebagian besar berpindah ke pasar emas dan perak sebagai lindung nilai inflasi. Emas sebagai lindung nilai Inflasi telah diuntungkan dari lingkungan suku bunga yang sangat rendah untuk memacu pertumbuhan selama pandemi, karena itu berarti pengurangan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

Namun, kekhawatiran bahwa bank-bank sentral akan mulai mengetatkan kebijakan untuk memerangi kenaikan harga-harga telah membuat investor tetap waspada terhadap data ekonomi. Keketatan di pasar tenaga kerja dikombinasikan dengan dislokasi dalam rantai pasokan global dapat mengakibatkan angka tinggi lainnya untuk harga konsumen AS yang akan dirilis pada Rabu (10/11) mendatang.

Di sisi lain, Uni Emirat Arab, salah satu pusat perdagangan emas batangan terbesar di dunia, akan mewajibkan semua kilang emas untuk menjalani audit tahunan untuk memastikan pemasok mereka bertanggung jawab, dalam upaya mencegah perdagangan gelap.

Pounds naik ke harga 1.35530 dolar. EUR/USD juga naik tipis hingga ke 1.15810. Namun, USD/JPY turun ke harga 112.772. AUD/USD stabil di 0.73936.