Dolar Berbalik Menguat Didorong Data Fundamental Ekonomi AS

Dolar berbalik menguat pada perdagangan hari Senin didorong oleh data fundamental ekonomi di AS masih lebih baik dibandingkan dengan negara lainnya. Data PMI yang dirilis pada Jumat lalu menunjukkan laju pemulihan ekonomi di AS mencapai level tertingginya dan lebih tinggi dibandingkan data di Uni Eropa maupun wilayah lainnya.

Dengan PMI di sektor manufaktur naik 61.5 dari periode sebelumnya 60.5 dan juga lebih baik dari perkiraan turun 60.0. Sedangkan di sektor jasa terjadi lonjakan 70.1 yang juga lebih baik dari perkiraan 64.3 dan data periode sebelumnya juga direvisi naik dari 63.1 menjadi 64.7. Kedua data diatas merupakan rekor tertinggi yang pernah ada sejak data ini dirilis tahun 2009 lalu.

Tentu saja hal ini menjadi sentimen positif untuk dolar, selain itu konversi dari mata uang crypto ke dolar juga terjadi karena pemerintah China yang semakin mengetatkan dengan regulasi berganda guna mencegah spekulasi dan resiko finansial dari perdagangan dan penambangan mata uang digital ini. Hari ini tidak ada data ekonomi yang dirilis, hanya pidato dari Gubernur Fed – Lael Brainard dan Ketua Fed cabang Atlanta – Raphael Bostic. S

Di lain tempat, Poundsterling juga ikut terkoreksi terhadap Dolar meskipun sejumlah data fundamental relatif masih positif. Data kepercayaan konsumen dan retail sales keduanya meningkat lebih baik dari perkiraan, begitu juga data PMI di sektor manufaktur juga naik melampaui perkiraan. Hanya data PMI di sektor jasa saja yang tidak naik sesuai perkiraan. Meski demikian sentimen GBP masih positif dengan spekulasi bahwa Bank Sentral Inggris (BOE) akan menjadi bank sentral pertama yang akan mengurangi stimulus moneternya.

Dolar membalik rally kenaikannya pada perdagangan pasar Asia hari Jumat

Dolar membalik rally kenaikannya pada perdagangan pasar Asia hari Jumat, setelah sehari sebelumnya sempat rebound seiring pembahasan tapering oleh pejabat Fed pada nota pertemuan moneter yang dirilis sehari sebelumnya.

Pembahasan tersebut dinilai terlalu dini seiring dengan data fundamental ekonomi yang cenderung menurun mulai dari sektor tenaga kerja, ritel sales hingga indeks manufaktur terbaru indeks manufaktur negara bagian Philadelphia yang turun 31.5 jauh dibawah perkiraan 40.8 dan periode sebelumnya 50.2.

Menyusul data yang sama dari negara bagian New York yang dirilis beberapa hari sebelumnya yang juga turun di bawah perkiraan. Angka klaim pengangguran juga tidak menunjukkan perubahan yang signifikan walaupun sedikit lebih baik dari perkiraan.

Data-data tersebut diatas dipastikan akan menegaskan keputusan Federal Reserve untuk tetap mempertahankan kebijakan suku bunga rendah saat ini. Hanya data leading indeks dari CBI yang meningkat 1.6% lebih baik dari perkiraan stabil 1.3%, namun hal ini diraskan tidak cukup kuat dibandingkan dengan data-data yang disebutkan sebelumnya. Meskipun pemulihan ekonomi masih akan terus berjalan seiring dengan laju program vaksinasi yang pesat di AS.

Malam ini akan dirilis data PMI di sektor manufaktur maupun jasa yang akan mengkonfirmasi apakah pemulihan ekonomi di AS tidak seperti yang diharapkan. Selain itu juga akan dirilis data sektor perumahan dan juga pidato dari Ketua Fed cabang San Fransisco – Mary Daly.

Poundsterling juga menguat terhadap Dolar seiring dengan pelemahan dolar secara umum dan fundamental yang relatif lebih baik dari AS.

Selain itu langkah pemerintah Inggris untuk mengakhiri lockdown secara total pada hari ini juga mendapat sambutan yang baik. Indeks Industrial Order dari CBI menunjukkan lonjakan yang tajam 17 jauh melampaui perkiraan naik 0 dari periode sebelumnya -8. Data kepercayaan konsumen dari GfK juga meningkat tajam -9 lebih baik dari perkiraan -12 dan periode sebelumnya -15.

Hari ini akan dirilis data PMI sektor manufaktur dan jasa dengan perkiraan semakin membaik sementara data Retail Sales diperkirakan masih turun karena masih data bulan lalu dimana pembatasan masih diterapkan sehingga seharusnya dianggap wajar.

Dolar Rebound Pada Kamis Pagi Seiring Optimisme Minutes dari Fed

Dolar AS rebound terhadap mata uang utama lainnya pada sesi Asia hari Kamis seiring dengan minutes pertemuan moneter FOMC bulan lalu yang dirilis semalam.

Hasil pertemuan menunjukkan adanya pembahasan mengenai tapering diantara anggota voting Fed tersebut. Dalam nota tersebut sejumlah pejabat Fed mengatakan jika momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut sudah selayaknya untuk kembali mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter yang akomodatif.

Dengan pernyataan tersebut memunculkan kembali spekulasi akan pembahasan lebih lanjut perihal tapering ini dalam pertemuan moneter berikutnya di bulan Juni mendatang. Yield obligasi 10 th pemerintah AS langsung melonjak sesaat setelah rilis nota ini. Hal ini diluar perkiraan pasar karena selama ini pejabat-pejabat Fed cenderung mengidentifikasi pemulihan ekonomi hanya akan menyebabkan lonjakan inflasi yang bersifat transisi.

Begitu pula dengan pertemuan moneter tersebut berlangsung sebelum dirilis data-data fundamental yang cenderung terus menurun sehingga spekulasi tersebut kembali menemui halangan dengan kondisi sektor tenaga kerja dan belanja konsumen yang menurun membuat peluang pembahasan tapering menjadi mentah kembali.

Sementara itu Poundsterling juga ikut melemah terhadap Dolar meskipun data inflasi menunjukkan terjadinya lonjakan yang cukup signifikan. Data inflasi CPI naik 2x lipat atau 1.5% dari periode sebelumnya 0.7%. Begitu pula dengan data core yang naik 1.3% dari periode sebelumnya 1.1%.

Bank Sentral Inggris (BOE) sendiri menargetkan inflasi diatas 2% dan dapat menyentuh 2.5% diakhir tahun 2021 ini. Namun inflasi diperkirakan akan kembali turun dibawah 2% pada 2022 dan 2023 mendatang.

Dengan program vaksinasi yang melampaui target dan fase pembukaan wilayah yang selama ini terbatas menjadi jaminan akan pemulihan ekonomi di negara ini. Sehingga beredar spekulasi bahwa BOE akan menjadi bank sentral pertema yang akan melakukan pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunganya.

Dolar Melemah Rabu Pagi Seiring Penurunan Set Data Ekonomi AS

Dolar AS melemah terhadap mata uang perdagang lainnya seiring dengan pelemahan set data makro ekonomi AS minggu ini.

Fed tetap menahan kebijakan moneternya dan belum berencana untuk mengubahnya dalam waktu dekat ini. Berturut-turut setelah Non-Farm Payroll, Retail Sales, indeks manufaktur negara bagian New York yang menurun ditambah dengan data yang dirilis semalam menunjukkan sektor perumahan juga mulai jenuh.

Sementara itu pemulihan ekonomi secara global terutama di Kanada dengan bank sentral bersiap untuk tapering dan Inggris yang semakin terbuka dengan aktivitas ekonominya serta dilonggarkannya pembatasan di Eropa membuat daya tarik mata uang dolar semakin berkurang.

Ditambah dengan komentar dari Wakil Ketua Fed – Randal Quarles yang mengatakan pemulihan ekonomi di AS sangat kuat sedang berjalan saat ini namun belum cukup bagi Fed untuk mengubah kebijakan moneternya.

Euro berlanjut menguat terhadap Dolar mendekati level tertingginya dalam 3 bulan terakhir seiring dengan optimisme akan pemulihan ekonomi yang menyertai dimulainya pelonggaran di sejumlah wilayah di kawasan ini dan mengakhiri pembatasan dan lockdown yang berlangsung lebih dari 6 bulan terakhir di Spanyol dan menyusul di wilayah lainnya. Program vaksinasi terus berlangsung walau tidak selaju perkembangan di Inggris namun jumlah penduduk dewasa yang mendapatkan suntikan vaksin terus meningkat.

Optimisme ini mengabaikan data ekonomi yang relatif masih menurun. Flash GDP rilis sesuai perkiraan masih stabil -0.6%, Surplus neraca perdangan turun 13.0B meleset dari perkiraan 20.3B dan periode sebelumnya 23.1B dan juga perubahan di sektor tenaga kerja yang turun -0.3% lebih jelek dari perkiraan +0.1% dari periode sebelumnya +0.4%. Hari ini akan dirilis data inflasi dan laporan review stabilitas ekonomi dari Bank Sentral Eropa (ECB).

Ulasan Pasar Tanggal 11 Mei 2021

Emas saat ini berada di tangan para bull, tetapi tetap ada kemungkinan terjadinya koreksi. Prospek bulanan juga sangat penting yang membuat beberapa minggu ke depan menjadi masa-masa melakukan pengujian harga pada pasar emas.

Harga emas berada di tangan para bull tetapi hal ini tidak dapat dilihat langsung di pasar spot melainkan di data posisi terbaru dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) dan pasar berjangka.

Di daftar data, terdapat Indeks Harga Perdagangan Besar Jerman; Survei ZEW-Sentimen Ekonomi dan Situasi Saat Ini Zona Euro; Survei ZEW-Sentimen Ekonomi dan Situasi Saat Ini Jerman; Indeks Optimisme Bisnis AS; Indeks Redbook AS; Indeks Kondisi Bisnis NY AS; Lowongan Pekerjaan AS; Pidato oleh Williams dari The Fed AS; Pidato oleh Bailey selaku Gubernur Bank Sentral Inggris; Pidato oleh Brainard dari The Fed AS dan Lelang Surat Berharga Jangka 3 Tahun AS.

Dolar Diperdagangkan Stabil Pada Hari Selasa Jelang Data Inflasi AS

Dolar diperdagangkan stabil terhadap mata uang utama lainnya jelang rilis data inflasi AS yang baru akan dirilis besok. Sebelumnya dolar melemah setelah laporan tenaga kerja Non-Farm Payroll di penghujung pekan lalu sangat jauh dari perkiraan.

Pasar ingin mengetahui dampak dari data tenaga kerja pekan lalu itu dapat memicu inflasi tinggi seperti spekulasi sebelumnya. Pergerakan mata uang akhir-akhir ini diwarnai oleh naik-turunnya yield obligasi pemerintah AS yang merefleksikan peluang Fed untuk mulai melakukan perubahan kebijakan moneternya seiring dengan pemulihan ekonomi di AS. Meskipun sejumlah pejabat Fed terus menegaskan tidak akan mengubah kebijakan tersebut dalam waktu dekat dan jika terjadi lonjakan inflasi maka hal tersebut hanya bersifat transisi.

Dengan permintaan yang diperkirakan terus naik dengan pelonggaran semakin meluas dan meningkatnya aktifitas ekonomi mulai berjalan normal seiring dengan program vaksinasi yang sukses. Sedangkan penawaran masih belum normal masih terkendala dengan terbatasnya bahan baku selama masa pandemik sebelumnya akan menyebabkan inflasi naik.

Dalam survey yang dilakukan oleh Fed cabang New York tercatat ekspektasi kenaikan inflasi mencapai level tertinggi sejak September 2013 lalu. Survei ini mengukur seberapa anggaran belanja rumah tangga pada bayar kredit rumah, sewa, bbm dan biaya kuliah.

Meskipun demikian masih diperlukan data lebih komprehensif sebelum Fed mulai membahas tapering. Presiden biden dalam konferensi pers semalam mengatakan dalam beberapa bulan mendatang AS akan mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi dalam 40 tahun terakhir. Tidak ada data ekonomi penting yang akan dirilis, namun sejumlah pejabat Fed akan memberikan testimoni.

Di lain tempat, Poundsterling terus menguat mencapai level tertinggi bulanan terakhir namun juga terhadap Euro seiring dengan semakin meluasnya pelonggaran di negara ini. Sementara pemilu di Skotlandia sudah berakhir seperti yang diperkirakan dengan kemenangan partai Skolandia National Party yang memiliki agenda untuk megajukan referendum kemerdekaan dari Inggris.

Namun pasar tidak melihat hal tersebut sebagai ancaman karena masih diperlukan proses dalam jangka panjang. Ketua partai tersebut – Nicola Sturgeon menyampaikan prioritas utamanya adalah masih pada mengendalian pandemik covid-19. Selain itu usulan referendum tersebut untuk dapat diterima oleh pemerintah Inggris.

Dolar Lebih Lemah Pada Senin Pagi Setelah Rilis Payrolls AS Minggu Lalu

Dolar lebih lemah pada Senin pagi setelah rilis laporan tenaga kerja Non-Farm Payroll AS pekan lalu yang dirilis sangat jauh dari perkiraan.

Diluar perkiraan penambahan lapangan kerja diluar sektor pertanian atau Non-Farm Payroll hanya menambahkan sebanyak 266K yang sangat jauh dari perkiraan mendekati 1 juta lapangan kerja.

Begitu juga data periode sebelumnya di revisi turun dari 916K menjadi hanya 770K. Sementara tingkat pengangguran juga meningkat 6.1% dari periode sebelumnya 6.0% dan juga lebih jelek dari perkiraan turun 5.8%.

Satu-satunya data positif adalah terjadinya kenaikan upah rata-rata 0.7% jauh lebih baik dari perkiraan 0.0% dan periode sebelumnya yang -0.1%. Menurunnya penambahan lapangan kerja ini diperkirakan karena sebagian rakyat AS masih segan untuk mengambil peluang kerja karena adanya dana bantuan dari paket stimulus fiskal bulan Maret lalu, yang masih berlaku hingga bulan September mendatang.

Terutama di sektor manufaktur dan tenaga kerja paruh waktu, meskipun di sektor pariwisata terjadi peningkatan sebanyak 330K lapangan kerja namun tidak diimbangi dengan sektor manufaktur.

Dengan data ini menegaskan mengapa ketua Fed – Jerome Powell dan pejabat Fed lainnya belum membahas perihal tapering dalam pertemuan moneter beberapa pekan lalu. Hal ini sekaligus menghapus spekulasi akan terjadinya lonjakan inflasi seperti yang selama ini beredar di pasar.

Sementara itu Euro menguat hingga 1.2172 mendekati level tertinggi yang terjadi pada 26 Februari lalu di 1.2177 seiring dengan pelemahan mata uang dolar. Fundamental ekonomi Uni Eropa sendiri tidak ada yang dirilis namun dengan laju program vaksinasi yang semakin meningkat diharapkan dapat segera menyusul pemulihan ekonomi di AS dan Inggris tidak lama lagi.

Hari ini akan dirilis data sentimen investor dan sepanjang pekan ini akan dirilis data sentimen ekonomi dari ZEW dan juga data inflasi di Jerman dan Prancis serta proyeksi ekonomi dari Komisi Eropa.

Ulasan Pasar Tanggal 10 Mei 2021

Bulls emas mengincar target bulanan Fibo 61,8% di $ 1,850. Dalam jangka panjang, bearish dapat menargetkan setidaknya dapat mencapai ke Fibo 38,2% di 1.807 atau support harian dekat $ 1.800.

Namun data Upah Non-Pertanian (NFP) menjadi katalisator untuk menguji komitmen di angka $ 1,820 / 1825 pada kelemahan dolar AS? Meskipun ada retracement, harga emas masih mempertahankan untuk berupaya kembali ke 200-DMA di kisaran $ 1,852.

Dalam satu minggu yang mendatang, para investor ritel emas menantikan data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS dan Penjualan Ritel untuk petunjuk baru tentang ekonomi.

Pada daftar data terdapat Harga Rumah; Kepercayaan Investor Zona Euro; Ketentuan Bisnis NY AS dan L Lelang Surat Utang 3 & 6 Bulan.

Dolar Lebih Lemah Jumat Pagi Menjelang Laporan Non-farm Payrolls AS

Dolar melemah terhadap mata uang lainnya menjelang laporan tenaga kerja Non-Farm Payroll malam ini. Dengan perkiraan akan terjadi penambahan lapangan kerja mendekati 1juta atau tepatnya sebanyak 990K dari periode sebelumnya 916K. Ini merupakan kenaikan terbanyak sejak Agustus tahun lalu seiring dengan pemulihan ekonomi dengan pelonggaran sejumlah pembatasan sebelumnya.

Sejumlah besar perusahaan kembali berbisnis sehingga melakukan perekrutan sumber daya manusia untuk mengisi kekosongan yang terjadi sebelumnya.   Meskipun demikian tidak sepenuhnya laju penambahan tenaga kerja ini secepat yang diperkirakan dimana komponen tenaga kerja dari sektor manufaktur justru terus menurun dalam 5 bulan terakhir dan tidak terjadi pengurangan yang cukup signifikan dari laporan mingguan klaim pengangguran.

Data ISM sektor jasa dan data ADP meskipun naik namun tidak sebanyak yang diperkirakan. Ini menandakan meski terjadi lonjakan penambahan lapangan kerja di sektor jasa namun secara umum aktifitas ekonomi di sektor jasa masih belum terlalu banyak permintaannya. Sedangkan argumen yang positif adalah terjadinya penurunan jumlah PHK seperti yang dilaporkan Challlenger -96.6% dari periode sebelumnya -86.2%.

Kepercayaan konsumen yang meningkat hingga level tertinggi sejak Maret tahun lalu dan indeks sentimen konsumen dari University of Michigan yang naik tajam. Selain data Non-Farm Payroll, pasar juga akan mencermati data upah rata-rata dan tingkat pengangguran yang dirilis bersamaan.

Di lain tempat, Poundsterling melemah terhadap Dolar paska pertemuan moneter MPC dari Bank Sentral Inggris (BOE). Seperti yang sudah diperkirakan tidak ada perubahan kebijakan moneter dan juga tidak ada tapeirng atau pengurangan program QE-nya. BOE optimis akan pemulihan ekonomi seiring dengan pelonggaran bertahap yang dilakukan namun optimisme ini tidak diikuti dengan proyeksi kebijakan moneter yang lebih cepat. BOE menyatakan kebijakan moneter tidak akan berubah sampai inflasi 2% dan utilitas kapasitas mencapai maksimum.

Ulasan Pasar Tanggal 7 Mei 2021

Emas akhirnya berhasil menembus batas psikologis $1.800. Ini hanya untuk sementara sebelum data Non-Farm Payrolls hari ini. Data yang diperkirakan akan lebih dari 1 juta (perkiraan dari Goldman Sachs adalah 1,3 juta). Dalam jangka pendek, penurunan dapat menargetkan setidaknya mencapai 38,2% Fibo menjadi  $1.807 atau dukungan harian dekat area $1.800. Maka, para investor fokus pada data Non-Farm Payrolls hari ini.

Pada daftar data terdapat Tingkat Pengangguran Swiss; Impor & Ekspor Jerman; Neraca Perdagangan Jerman; Transaksi Berjalan Jerman; Produksi Industri Jerman; Cadangan Devisa Swiss; PMI Konstruksi Inggris; Upah Non-Pertanian AS; Rata-Rata Pendapatan Per Jam AS; Rata-Rata Jam Kerja Mingguan AS ; Tingkat Partisipasi tenaga kerja AS; Tingkat Pengangguran AS; Indeks Kondisi Bisnis NY AS; Persediaan Grosir AS; Jumlah Rig Minyak AS Baker Hughes AS dan Kredit Konsumen AS.