Emas Bergerak Sideways, Menanti Data CPI Amerika

Harga emas tetap berada pada kisaran yang ketat pada sesi perdagangan Selasa siang, tetap berada di bawah tekanan dolar dengan investor menunggu data inflasi yang diperkirakan akan menjadi faktor dalam penentuan rencana suku bunga Federal Reserve.

Logam kuning telah jatuh kembali ke kisaran perdagangan $2.000 hingga $2.050 per ons selama seminggu terakhir, seiring pelaku pasar mulai secara bertahap menghilangkan ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal oleh The Fed AS.

Sejumlah pembicara The Fed juga memperingatkan pekan lalu bahwa bank sentral AS tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga lebih awal, di tengah kekhawatiran akan tingginya inflasi. Hal ini menyebabkan dolar melonjak ke level tertinggi dalam tiga bulan, yang membebani emas.

Greenback bergerak naik tipis di perdagangan Asia.

Emas di pasar spot stabil di $2,020.06 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan April datar di $2,033.45 per ounce pada Selasa siang.

Data AS yang dirilis pada hari Selasa diperkirakan menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (CPI) mereda di bulan Januari. Namun angka tersebut juga diperkirakan akan tetap jauh di atas target tahunan The Fed sebesar 2%, sehingga memberikan sedikit alasan bagi bank sentral untuk mulai menurunkan suku bunga lebih awal.

Skenario ini menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan opportunity cost pembelian emas batangan, yang tidak memberikan imbal hasil.

Pasar terus memperhitungkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret dan Mei, dan sekarang hanya melihat peluang 45% penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Juni, menurut CME Fedwatch tools. Harga emas telah jatuh di tengah memudarnya spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.

Harga spot saat ini diperdagangkan hanya $20 di atas level support $2,000 per ounce yang diawasi ketat, yang menurut para analis dapat diuji dalam jangka pendek, terutama setelah angka inflasi yang lebih kuat.

Harga Emas Bergerak Terbatas Seiring Berkutatnya Kecemasan Pemotongan Suku Bunga

Harga emas sedikit bergerak pada hari Rabu namun terlihat sedikit lepas karena dolar melemah dari level tertinggi tiga bulannya, meskipun berkurangnya spekulasi penurunan suku bunga AS lebih awal membuat prospek logam kuning ini terlihat tidak pasti.

Harga emas batangan terpukul oleh spekulasi suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, terutama menyusul banyaknya data ekonomi AS yang kuat dan komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve.

Dolar dan imbal hasil Treasury AS melonjak karena sinyal-sinyal ini. Meskipun dolar turun sedikit dari level tertinggi tiga bulan pada hari Rabu, greenback masih mengalami kenaikan yang kuat sejauh ini pada tahun 2024.

Prospek suku bunga AS yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang tinggi meningkatkan opportunity cost berinvestasi dalam emas batangan. Perdagangan ini telah membatasi kenaikan besar emas selama dua tahun terakhir.

Harga emas di pasar spot stabil di $2,035.12 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan April datar di $2,050.95 per ounce pada Rabu siang. Emas berada dalam kisaran terbatas di tengah kurangnya isyarat, namun tetap berada di atas level support utama

Pasar kini menunggu isyarat lebih lanjut mengenai perekonomian AS untuk memandu pergerakan harga emas. Data inflasi AS untuk bulan Januari, yang akan dirilis minggu depan, diperkirakan dapat memberikan beberapa petunjuk.

Meskipun para analis memperkirakan bahwa meningkatnya kecemasan terhadap suku bunga akan memicu lebih banyak kerugian jangka pendek pada emas, logam kuning ini masih diperdagangkan jauh di atas level support $2.000 per ounce, yang menurut para analis dapat diuji pada minggu ini.

Namun, dengan pasar mulai mempertimbangkan penurunan suku bunga pada bulan Maret dan Mei, prospek emas masih belum pasti. Permintaan safe haven untuk logam kuning juga mungkin berkurang akibat potensi gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

Emas diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari penurunan suku bunga pada akhirnya. Namun semakin banyak tanda yang menunjukkan bahwa skenario seperti itu akan terjadi nanti, bukan pada awal tahun 2024.

Dolar AS Bergerak Tipis, Aussie Naik Atas Prospek Kenaikan Suku Bunga

Dolar AS sedikit melemah pada hari Selasa, namun masih tidak jauh dari level tertingginya dalam tiga bulan, sementara dolar Australia menguat setelah bank sentral mengatakan kenaikan suku bunga mungkin diperlukan untuk mengendalikan inflasi.

Reserve Bank of Australia (RBA) pada hari Selasa mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun memperingatkan kemungkinan pengetatan moneter lebih lanjut.

Investor terus menunda spekulasi penurunan suku bunga pertama RBA pada bulan Agustus, dibandingkan bulan Juni, dengan para ekonom yang disurvei oleh Reuters juga memperkirakan bank sentral Australia akan tetap mempertahankan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini.

Aussie naik 0,35% menjadi $0,6505, menjauh dari level terendah 2-1/2 bulan di $0,6469 yang disentuh pada hari Senin. Dolar Selandia Baru naik 0,13% menjadi $0,6063.

Dolar Aussie biasanya berkorelasi kuat dengan saham Tiongkok, karena Tiongkok adalah mitra dagang terbesar Australia.

Saham-saham Tiongkok mencatat kenaikan satu hari terbesar sejak tahun 2022 pada hari Selasa dan yuan menguat di tengah sinyal bahwa pihak berwenang memperkuat tekad mereka untuk mendukung pasar yang merosot.

Serangkaian data ekonomi AS yang kuat dan pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah mematahkan spekulasi penurunan suku bunga yang lebih awal dan tajam serta mendukung dolar.

Pelaku pasar telah mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga sejak awal tahun ini dan saat ini memperkirakan peluang penurunan suku bunga hanya sebesar 16% pada bulan Maret, menurut CME FedWatch tools, dibandingkan dengan peluang sebesar 69% pada awal tahun.

Mereka juga memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 115 basis poin (bps) pada tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan pelonggaran sebesar 150 basis poin (bps) pada awal Januari.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,11% menjadi 104,34, setelah menyentuh 104,60 pada hari Senin, tertinggi sejak 14 November. Indeks tersebut naik 3% untuk tahun ini, setelah turun 2% pada tahun 2023.

Euro naik 0,16% pada $1,0761%.

Potensi penyesuaian kembali jalur kebijakan ECB (Bank Sentral Eropa) menuju penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni dan bukan April, yang dianggap mungkin terjadi, kemungkinan akan menopang euro dalam jangka menengah.

Pesanan industri Jerman secara tak terduga melonjak pada bulan Desember.

Investor akan memberikan fokus pada survei ekspektasi konsumen ECB, yang akan dirilis pada hari ini, yang dapat memberikan petunjuk tentang proses disinflasi yang mempengaruhi ekspektasi kebijakan.

Sterling terakhir di $1,2558, naik 0,18% hari ini, namun tetap mendekati level terendah tujuh minggu pada hari Senin.

Penurunan pound pada hari Senin terjadi meskipun ada beberapa data ekonomi yang optimis. Angka-angka menunjukkan bahwa pengangguran di Inggris kemungkinan jauh lebih rendah pada akhir tahun lalu dibandingkan perkiraan sebelumnya, yang dapat mendorong penurunan suku bunga di Inggris juga.

Yen Jepang menguat hari ini di 148,57 per dolar, namun tidak jauh dari level terendah dua bulan di 148,90 yang dicapai pada hari Senin.

Harga Emas Turun Seiring Naiknya Dolar Atas Berkurangnya Ekspektasi Penurunan Suku Bunga

Harga emas turun di perdagangan Asia pada hari Senin, memperpanjang penurunan dari minggu sebelumnya karena kombinasi data pasar tenaga kerja yang kuat dan sinyal Federal Reserve yang hawkish membuat pasar mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga lebih awal.

Logam kuning turun tajam dari level tertinggi di atas $2.050 per ounce, seiring prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menunjukkan tekanan yang lebih besar dalam jangka pendek. Dolar melonjak mendekati level tertingginya dalam dua bulan pada hari Senin, sementara imbal hasil Treasury juga meningkat di perdagangan Asia.

Sebaliknya, emas spot turun 0,4% menjadi $2,031.60 per ounce, sementara emas berjangka yang berakhir pada bulan April turun 0,3% menjadi $2,047.75 per ounce pada Senin siang.

Penurunan harga emas pada awalnya dipicu oleh data nonfarm payrolls yang jauh lebih kuat dari perkiraan pada bulan Januari, yang menunjukkan berlanjutnya ketahanan di negara dengan perekonomian terbesar di dunia ini – yang memberikan ruang bagi The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam waktu yang lebih lama.

Kemudian, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan dalam sebuah wawancara pada hari Minggu malam waktu AS bahwa bank sentral akan tetap berhati-hati dalam mempertimbangkan pelonggaran moneter apa pun tahun ini, dan bahwa ketahanan perekonomian AS memberikan lebih banyak ruang untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Komentarnya sebagian besar menegaskan kembali sikap The Fed yang tidak terburu-buru untuk mulai melonggarkan kebijakannya, dan melihat hal tersebut pelaku pasae semakin mengurangi taruhannya terhadap penurunan suku bunga lebih awal.

CME Fedwatch menunjukkan para pedagang kini hampir seluruhnya meniadakan ekspektasi terhadap penurunan suku bunga di bulan Maret, dan dengan tajam mengurangi harapan terhadap penurunan suku bunga di bulan Mei. Beberapa analis juga mengatakan bahwa mereka memperkirakan bank sentral akan mulai memangkas suku bunga pada bulan Juni.

Prospek suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat bahwa suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk membeli emas batangan.

Namun, logam kuning mendapat dukungan dalam beberapa sesi terakhir dari meningkatnya permintaan safe haven, terutama di tengah memburuknya konflik di Timur Tengah.

Emas sejauh ini sebagian besar mempertahankan level $2.000 per ounce, dan harga spot masih mendekati rekor tertinggi yang dicapai pada akhir tahun 2023.

Dolar AS Melonjak Pasca Data NFP

Indeks dolar AS melonjak ke level tertinggi tujuh minggu dalam reli menyeluruh pada hari Jumat setelah data menunjukkan bahwa perusahaan di Amerika menambah lebih banyak pekerjaan pada bulan Januari dibandingkan perkiraan analis, sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS dalam jangka pendek.

Nonfarm payrolls AS meningkat sebesar 353.000 pada bulan lalu, mengalahkan ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 180.000. Penghasilan rata-rata per jam meningkat 0,6% setelah naik 0,4% di bulan Desember.

Dolar telah melemah dalam beberapa hari sebelum data NFP sejalan dengan penurunan imbal hasil Treasury AS, bahkan setelah Ketua Fed AS Jerome Powell pada hari Rabu mengatakan bahwa penurunan suku bunga pada bulan Maret tidak mungkin terjadi.

Treasury mendapat manfaat dari permintaan safe haven karena kekhawatiran baru mengenai kesehatan keuangan bank-bank regional AS. Namun kekhawatiran ini mereda pada hari Jumat seiring saham bank regional AS sedikit pulih dari aksi jual brutal selama dua hari, sehingga membantu menaikkan imbal hasil (yield) lebih tinggi.

Pergerakan dolar dan imbal hasil Treasury terbaru sebagian besar juga mencerminkan reposisi, menyusul penguatan greenback pada bulan Januari dan imbal hasil Treasury yang lebih tinggi selama bulan tersebut.

Indeks dolar mencapai 104,04, tertinggi sejak 12 Desember. Euro jatuh ke $1,07810, bertahan tepat di atas level $1,07800 yang dicapai pada hari Kamis, yang merupakan level terlemah sejak 13 Desember. Greenback menguat menjadi 148,58 yen, tepat di bawah level 148,80 dicapai pada 19 Januari, yang merupakan angka tertinggi sejak 28 November.

Pelaku pasar sekarang memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 21% pada bulan Maret, turun dari 38% pada hari Kamis, dan probabilitas 75% untuk bulan Mei, turun dari 94%, menurut FedWatch Tool dari CME Group.

Sterling turun menjadi $1,26140, terendah sejak 17 Januari. Mata uang Inggris telah menguat pada hari Kamis setelah Bank of England mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam hampir 16 tahun pada hari Kamis dan menolak kemungkinan penurunan suku bunga jangka pendek.

Dolar Australia jatuh ke level terendah 10 minggu di $0,65035.

Emas Bertahan Jelang Data NFP AS

Emas bertahan stabil pada hari Kamis setelah empat sesi penurunan seiring investor bersiap untuk data non-farm payrolls (NFP) AS yang dapat mempengaruhi jalur suku bunga Federal Reserve.

Harga emas di pasar spot naik tipis 0,2% menjadi $2,044.39 per ons pada Jumat dini hari, sehari setelah mencapai level terendah sejak 21 Desember 2023. Emas berjangka AS ditutup naik 0,4%, pada $2,050.00. Laporan non-farm payrolls AS akan dirilis pada hari Jumat.

Data pada hari Kamis menunjukkan bahwa klaim pengangguran mingguan AS turun lebih dari perkiraan pada minggu lalu dan perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih banyak pekerja dibanding perkiraan pada bulan Desember, yang mana menunjukkan kekuatan yang terus-menerus tumbuh di pasar tenaga kerja.

Pelaku pasar memperkirakan adanya peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan kebijakan bulan Maret sebesar 65%, menurut perhitungan CME FedWatch. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Risalah pertemuan terakhir The Fed, yang dirilis pada hari Rabu, mengungkapkan semakin besarnya keyakinan di kalangan pejabat bahwa inflasi terkendali dan kekhawatiran bahwa kebijakan moneter yang “terlalu ketat” menimbulkan ancaman terhadap perekonomian.

Data non farm payroll AS akan dirilis pada hari Jumat (05 Desember 2024) pada pukul 20.30WIB berbarengan dengan data tingkat pengangguran. Sedangkan pada pukul 22.00WIB akan dirilis data ISM manufacturing dan factory orders AS

Dolar AS Awali 2024 Dengan Pijakan Kokoh

Dolar menguat pada hari perdagangan pertama tahun ini seiring perhatian beralih ke data ekonomi minggu ini yang mungkin memberikan petunjuk mengenai langkah Federal Reserve selanjutnya.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 2% pada tahun 2023, mengakhiri kenaikan selama dua tahun. Indeks ini terakhir berada di 101,54, naik 0,158%, dengan investor mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga The Fed tahun ini.

Kenaikan dolar paling membebani yen Jepang, dengan mata uang Asia turun 0,54% pada 141,63 per dolar, setelah turun 7% pada tahun 2023.

Tim penyelamat di Jepang pada hari Selasa berjuang untuk mencapai daerah terpencil yang dilanda gempa bumi dahsyat pada Hari Tahun Baru, dengan laporan lebih dari 20 orang tewas dalam bencana yang merobohkan bangunan dan memutus aliran listrik ke ribuan rumah.

Pasar kini memperhitungkan peluang 86% penurunan suku bunga The Fed yang akan dimulai pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch, dengan antisipasi pelonggaran suku bunga lebih dari 150 basis poin pada tahun ini.

Fokusnya sekarang beralih ke sejumlah data ekonomi yang akan dirilis minggu ini, termasuk data lowongan pekerjaan dan nonfarm payrolls. Risalah pertemuan terakhir The Fed pada bulan Desember dijadwalkan untuk dirilis pada hari Kamis dan akan memberikan pandangan mengenai pemikiran para pejabat bank sentral AS mengenai potensi penurunan suku bunga tahun ini.

Pada pertemuan kebijakan bulan Desember, The Fed mengadopsi nada dovish yang tidak terduga dan memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 75 basis poin pada tahun 2024.

Hal ini berbeda dengan bank sentral besar lainnya, termasuk Bank Sentral Eropa dan Bank of England, yang menegaskan kembali bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Namun, pelaku pasar memperkirakan pemotongan suku bunga oleh ECB sebesar 158 bps pada tahun ini, sementara BoE juga diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 144 bps pada tahun 2024.

Euro turun 0,2% pada $1,1022, menjauh dari level tertinggi lima bulan di $1,11395 yang dicapai minggu lalu. Mata uang tunggal ini naik 3% tahun lalu, kenaikan tahunan pertama sejak tahun 2020. Sterling terakhir berada di $1,27105, turun 0,15% hari ini, setelah mencatat kinerja tahunan terkuatnya tahun lalu sejak 2017 dengan kenaikan 5%. Di tempat lain, dolar Australia sedikit berubah pada $0,68105.

Wall Street Ditutup Menguat, Fokus Pada Laporan Keuangan

Bursa saham AS ditutup lebih tinggi pada hari Senin seiring pelaku pasar menunggu banyaknya laporan pendapatan perusahaan dan mengabaikan kenaikan imbal hasil Treasury.

Dow Jones Industrial Average diperdagangkan 314,25 poin lebih tinggi, atau 0,93% ditutup pada 33,984.54, menandai hari terbaiknya sejak September. S&P 500 naik 1,06% mengakhiri hari di 4,373.63, sedangkan Nasdaq Composite bertambah 1,2% menjadi 13,567.98.

Nike dan perusahaan perjalanan memimpin kenaikan Dow Jones pada hari Senin dengan kenaikan sekitar 2,1%. Seluruh 11 sektor S&P 500 diperdagangkan lebih tinggi di sesi ini.

Musim laporan keuangan akan mulai memanas minggu ini dengan 11% perusahaan dari S&P 500 dijadwalkan untuk melaporkan hasil keuangannya. Beberapa nama terkenal termasuk Johnson & Johnson, Bank of America, Netflix dan Tesla.

Hasil tersebut akan mengikuti awal yang solid pada periode pelaporan. Pialang Charles Schwab menguat 4,7% pada hari Senin setelah melampaui ekspektasi Wall Street untuk laba per saham pada kuartal ketiga. JPMorgan Chase, Wells Fargo dan UnitedHealth menguat pada hari Jumat setelah membukukan hasil kuartalan terbaru mereka.

Beberapa pelaku pasar di Wall Street bersiap menghadapi volatilitas yang lebih besar menjelang akhir tahun di tengah kenaikan imbal hasil dan harga minyak, inflasi yang tinggi, dan konflik di Timur Tengah. Namun fokus pada pendapatan dapat memberikan optimisme kepada investor dalam jangka pendek.

Selama akhir pekan, militer Israel terus mendesak warga untuk mengevakuasi Gaza utara di tengah invasi darat yang diantisipasi secara luas. Menteri Luar Negeri Antony Blinken menjanjikan dukungan AS dalam pertemuan dengan Presiden Israel Isaac Herzog pada hari Senin.

Imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik sekitar 8 basis poin menjadi 4,712% pada hari Senin, sementara harga minyak merosot karena investor menganalisis perkembangan terkini dari perang tersebut.

Kenaikan pada hari Senin mengikuti minggu yang beragam untuk saham. S&P 500 naik 0,5% untuk minggu positif kedua berturut-turut, sementara Dow naik 0,8%. Nasdaq Composite kehilangan sekitar 0,2% untuk minggu ini.

Plafon Utang, Resiko Sektor Perbankan Mendukung Emas Pasat Emas Masih Menunggu Isyarat Kenaikan Suku Bunga Fed

Menurut situs ‘Paper Gold of China’, jumlah perdagangan pada bursa pertukaran emas terbesar di dunia, Exchange Traded Fund (ETF), terhitung tanggal 6 Mei adalah 931,77 ton, dengan peningkatan sebesar 1,74 ton dibandingkan dengan hari sebelumnya, dan tercatat peningkatan bersih sebesar 5,49 ton pada bulan

Bank-bank AS memperketat standar kredit pada bulan-bulan pertama tahun ini dan permintaan pinjaman dari bisnis dan konsumen melemah, menurut survei Federal Reserve pada hari Senin, tanda terbaru bahwa kenaikan suku bunga dari bank sentral mulai mempengaruhi sektor keuangan.

Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Senin bahwa beliau “merasa” kondisi kredit mulai diperketat. Ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve telah selesai menaikkan suku bunga menambah dorongan lain untuk reli emas. Permintaan lindung nilai dari pembeli emas fisik tidak ada pada hari Senin karena London Metal Exchange ditutup untuk liburan penobatan Inggris.

Pasar sedang menunggu rilis indeks harga konsumen (CPI) dan indeks harga produsen (PPI) pada hari Rabu dan Kamis, yang dapat memberikan petunjuk prospek suku bunga AS, inflasi, dan tren inflasi akan menentukan arah emas dan perak hingga awal Juni. Setelah rilis data inflasi, Amerika Serikat tidak akan merilis data ekonomi utama atau mengadakan pertemuan bank sentral dalam waktu dekat. Selain data inflasi, pedagang juga mengamati setiap perkembangan di sekitar plafon utang.

Harga emas naik pada hari Senin, sempat mencapai level tertinggi diposisi $2.029,19/on, dan level terendah diposisi $2.013,99/ons pada sesi perdagangan harian. Pada sesi akhir emas spot ditutup pada $2.021,18/ons.

Strategi Investasi Hari Ini: 

Pada grafik harian emas, Bollinger Band harga emas mengarah ke atas, Stochastic membentuk Death Cross. Pada grafik 4 jam, Bollinger Band harga emas menyempit, Stochastic membentuk Golden Cross. Pada grafik 1 jam, Bollinger Band harga emas menyempit, Stochastic membentuk Death Cross. Terdapat konsolidasi koreksi untuk jangka pendek.

Strategi hari ini adalah Beli diharga rendah, disarankan Beli 2016.6-2022.6, terapkan stop loss di 2011.6, target di 2026.6-2032.6, level resistansi: 2037.6, level support: 2011.6.

Pada grafik harian perak, Bollinger Band harga perak menyempit, Stochastic membentuk Death Cross. Pada grafik 4 jam, Bollinger Band harga perak menyempit, Stochastic membentuk Golden Cross. Pada grafik 1 jam, Bollinger Band harga perak menyempit, Stochastic berada dilevel rendah. Terdapat konsolidasi koreksi untuk jangka pendek.

Strategi hari ini adalah Beli diharga rendah, disarankan Beli 24.95-25.35, terapkan stop 24.85, target di 25.45-25.85;, level resistansi26.38, level support: 24.79.

Informasi dan Acara Penting Hari Ini:      

(TBD) Presiden AS Biden membahas plafon utang dengan para pemimpin kongres

10:00 Neraca Perdagangan China Bulan April

14:00 Indeks Harga Rumah Halifax (MoM) Inggris Bulan April Setelah Disesuaikan Secara Musiman Pada 

14:45 Neraca Perdagangan Prancis Bulan Maret

18:00 Indeks Keyakinan Usaha Kecil NFIB AS Bulan April 

20:30 Pidato Gubernur Fed Jefferson

24:00 EIA Menerbitkan Laporan Prospek Energi Jangka Pendek Bulanan

00:05 Pidato Anggota FOMC Williams

04:30 Persediaan Minyak Mentah API Mingguan AS Hingga 5 Mei

Catatan:

Informasi rekomendasi operasi hari ini berlaku untuk waktu sistem GMT 02:00-11:00 (WIB 09:00-18:00).   Untuk rekomendasi operasi pasar malam, pelanggan dapat merujuk pada analisis pasar malam.

Investasi dan Strategi Untuk Pasar Emas dan Forex

Saran untuk Para Investor

Setelah pasang posisi, apabila pergerakan tidak mengikuti arah posisi yang telah diambil kemudian mengalami koreksi dan semakin mendekati harga masuk posisi, maka disarankan menutup posisinya untuk menghindari kerugian.

1. Strategi Emas      

Poin Pembelian:Jika menembus di atas (2026.00) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi beli (Buy), terapkan stop loss (SL) sebesar $4, dan target take profit (TP) pada (2033/2036/2039).

Poin Penjualan:Jika harga turun menembus (2020.00), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar $5, dan target take-profit (TP) pada (2012/2008/2005).

2. Strategi Minyak  

Poin Pembelian:Jika menembus di atas (73.20) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi beli (Buy), terapkan stop loss (SL) sebesar $0.50, dan target take profit (TP) pada (74.00/74.50/75.00).

Poin Penjualan:Jika harga turun menembus (72.70), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar $0.4, dan target take-profit (TP) pada (71.80/71.30/70.80).

3. Strategi GBPUSD

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1.2619) bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) pada (1.2653/1.2673/1.2693).

Poin Penjualan: Jika harga turun menembus (1.2600), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) pada (1.2573/1.2553/1.2533). 

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar GBPUSD naik dan tidak dapat menembus (1.2619), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:30 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerkaan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

4. Strategi EURUSD

Poin Pembelian: Jika menembus di atas (1.1003), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.1023/1.1033/1.1043).

Poin Penjualan: Jika turun dan menembus (1.0983), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.0953/1.0933/1.0913).

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia, harga naik namun masih tidak dapat menembus target EURUSD (1.1003), saat pergerakan pasar tidak dapat naik lebih tinggi lagi maka dapat mengambil posisi Jual (Sell) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

Apabila setelah pukul 15:00 Waktu Indonesia Barat, harga pasar turun dan tidak dapat menembus angka di atas atau terjadi false breakout, saat pergerakan pasar tidak dapat menembus turun lebih rendah dan dengan jelas terjadi koreksi harga, maka dapat mencari titik koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy) dengan menetapkan stop-loss (SL) sebesar 18 poin. Setelah mendapatkan profit, segera menutup posisi Anda.

5. Strategi USDJPY 

Poin Pembelian: Pada (135.29), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (135.83/136.03/136.23). 

Poin Penjualan: Pada (134.93) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (134.53\134.33\134.13).

6. Strategi USDCAD

Poin Pembelian: Pada (1.3373), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.3403/1.3423/1.3443). 

Poin Penjualan: Pada (1.3343), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (1.3313/1.3293/1.3273). 

7. Strategi USDCHF

Poin Pembelian: Pada (0.8919), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 13 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.8953/0.8963/0.8973).

Poin Penjualan: Pada (0.8893), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 10 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.8873/0.8863/0.8853).

8. Strategi AUDUSD

Poin Pembelian: Pada (0.6789), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6913/0.6923/0.6933).

Poin Penjualan: Jika turun dan harga menembus (0.6763) bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6733/0.6713/0.6693).

9. Strategi NZDUSD

Poin Pembelian: Pada (0.6313), bisa mencari koreksi untuk mengambil posisi Beli (Buy), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6343/0.6353/0.6363).

Poin Penjualan: Pada (0.6288), bisa mencari rebound untuk mengambil posisi Jual (Sell), terapkan stop-loss (SL) sebesar 16 poin dan target take-profit (TP) berada di (0.6253/0.6233/0.6213).

Perhatikan baik-baik strategi di atas, posisi take profit (TP) 1, 2, dan 3, jika harga tidak dapat menembus secara efektif, maka segera ambil posisi jual (jika tidak dapat secara efektif menembus turun maka segera ambil posisi beli). Terapkan stop loss (SL) sebesar 18-23 poin sudah cukup, setelah mendapatkan profit boleh tutup posisi. Cepat masuk dan keluar dari pasar. Ketika perubahan pasar sudah dikonformasi, dapat ubah stop loss dan untuk mendapatkan profit hingga 30-7 poin bukanlah masalah besar.

Strategi untuk Mengeksekusi Posisi

  • Menggunakan prioritas dari waktu ke waktu, disarankan untuk membuka posisi berdasarkan produk yang terpenting. Secara teori, kecuali untuk hari khusus seperti data Upah Non-Pertanian (NFP) di Amerika Serikat, waktu acuan setiap komoditas tidak seragam. Ada waktu yang cukup untuk memperhatikan strategi dari setiap komoditas. Apakah strategi tersebut memenuhi persyaratan untuk membuka posisi.
  • Untuk mendapatkan keuntungan setiap harinya, jangan hanya fokus pada 1 komoditas, tetapi terapkan strategi untuk semua produk yang memenuhi syarat untuk melakukan pembukaan posisi. Hanya dengan cara ini kita dapat mencapai keuntungan yang besar dan juga dapat melindungi nilai dari risiko.
  • Investasi terbesar dalam pengendalian risiko modal yaitu dengan hanya menggunakan 10% dari modal. Menggunakan modal untuk investasi dengan dialokasikan secara merata sesuai dengan sejumlah strategi, dengan demikian investor tidak akan kehilangan kesempatan potensi dari pasar dan juga dapat melakukan lindung nilai untuk mengurangi resiko secara keseluruhan.