Dolar Masih Cenderung Menguat Pada Pembukaan Pasar Asia Minggu ini

Dolar AS masih cenderung menguat terhadap mata uang utama lainnya pada pembukaan pasar Asia hari Senin seiring dengan optimisme akan pertumbuhan ekonomi yang kuat di AS. Sejumlah data ekonomi yang dirilis walau negatif namun diabaikan oleh investor karena data yang akan datang diharapkan akan lebih baik seiring dengan lajunya pertumbuhan ekonomi.

Selain paket stimulus fiskal yang masif yang sangat mendukung perekonomian, program vaksinasi yang melampaui target juga diharapkan akan segera meredakan penyebaran virus dan mendorong pemulihan ekonomi kembali normal bahkan Ketua Fed dan Menteri Keuangan di AS diperkirakan akan melampaui sebelum terjadinya pandemik. Presiden Biden menetapkan target baru untuk 100 hari pertamanya menjadi 200 juta dari sebelumnya 100 juta rakyat AS divaksinasi sudah tercapai sebelum 100 hari berakhir.

Data personal income di AS menunjukkan penurunan tajam -7.1% dari periode sebelumnya 10.1% sedikit lebih baik dari perkiraan -7.3%. Begitu pula dengan personal spending juga turun -1.0% dari periode sebelumnya 3.4% juga lebih buruk dari perkiraan hanya -0.8%. Sedangkan data dari University of Michigan menunjukkan sentimen konsumen meningkat lebih baik dari perkiraan dan ekspektasi inflasi masih tetap 3.1%.

Sementara itu, Euro belum menembus level 1.18. fundamental ekonomi yang membaik mampu menahan pelemahan mata uang ini berlanjut. Data iklim atau kepercayaan bisnis di Jerman naik meskipun kasus baru covid-19 masih terus meningkat menjadi 96.6 melampaui perkiraan 93.1 dan periode sebelumnya 92.7.

Diperkirakan kuartal pertama ekonomi di Jerman masih akan berkontraksi namun sampai paruh pertama tahun ini diharapkan akan membaik seiring dengan program vaksinasi yang terus berjalan. Meskipun demikian langkah agresif Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menahan kenaikan yield obligasi pemerintah akan menahan laju penguatan mata uang Euro.

Ulasan Pasar Tanggal 29 Maret 2021

Upaya kenaikan emas tampaknya dibatasi, karena dolar AS ada kemungkinan besar akan mempertahankan ketinggiannya menjelang pengumuman data Upah Non-Pertanian (NFP)dalam minggu ini.

Didorong oleh pemulihan ekonomi AS dan keberhasilan kampanye vaksin, dolar AS masih terus menguat. Sementara, kekhawatiran China terhadap kasus virus korona global telah meningkatkan daya tarik safe-haven untuk dolar dan berdampak negatif untuk emas.

Di daftar data terdapat Pinjaman Bersih Pada Individu Inggris; Kredit Konsumen Inggris; Jumlah Uang Beredar M4  Inggris; Persetujuan Hipotek Inggris; Indeks Usaha Manufaktur Dallas Fed AS dan Lelang Surat Utang 3 & 6 Bulan AS.

Ulasan Pasar Tanggal 26 Maret 2021

Emas gagal mempertahankan rebound pada hari Kamis, kembali mencapai terendah baru dalam perdagangan harian. Momentum sisi bawah tidak mencukupi, perdagangan memperpanjang di bawah SMA 200 hari dan sedang mengonfirmasi pola grafik turun. SMA 100 menambah filter sisi bawah, puncak bulanan memberikan resistensi ekstra.

Dalam perdagangan harian emas turun dari tertinggi mencapai terendah baru di sekitar $ 1.726, turun 0.05%, selama awal hari Jumat Logam kuning mengalami koreksi hari sebelumnya sambil memberikan harapan pada para  penjual di dalam formasi grafik bearish.

GBP / USD memperpanjang langkah pemulihan hari sebelumnya, dengan terendah baru dalam perdaganan harian.  China memberi sanksi kepada Inggris atas komentar Xinjiang, sentimen menyusut tetapi dolar AS mereda.

Perdebatan UE-Inggris tentang pembagian vaksin sementara Brussels mendorong lebih banyak, CBI melihat waktu yang lebih baik untuk pengecer Inggris setelah kesulitan bulan Maret.  Penjualan Ritel Inggris, PCE Inti AS dan katalis risiko dapat memberikan hari yang aktif ke depan.

Pada daftar data terdapat Penjualan Ritel Inggris; IFO Jerman – Iklim Bisnis, Penilaian Kini dan Ekspektasi Saat Ini; Pernyataan FPC Inggris; Risalah Rapat FPC; Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS; Persediaan Grosir AS; Pendapatan Pribadi AS; Neraca Perdagangan Barang AS; Pengeluaran Pribadi AS; Indeks Sentimen Konsumen Michigan AS dan Jumlah Rig Minyak AS Baker Hughes AS.

Dolar Terus Menguat Hari Jumat Seiring Dengan Kenaikan Data Ekonomi AS

Dolar masih terus menguat pada pasar hari Jumat seiring dengan kenaikan data fundamental ekonomi AS yang semakin menegaskan percepatan pemulihan ekonomi.

Data GDP yang dirilis semalam menunjukkan peningkatan 4.3% dari periode sebelumnya 4.1%. Dan data klaim pengangguran yang terus menurun ke 684K lebih baik dari perkiraan 727K dan periode sebelumnya 781K.

Ini merupakan angka terendah dalam 1 tahun terakhir. Dengan populasi usia 65 tahun keatas sudah mencapai 70% dan lebih dari 30% warga AS lainnya yang dewasa yang sudah mendapat suntikan pertama vaksinasi dan masih terus berjalan.

Jika laju vaksinasi bisa dipertahankan maka penularan virus covid-19 akan semakin teratasi dan aktivitas ekonomi dapat segera berjalan normal.

Sementara itu, optimisme serupa kembali disampaikan oleh Ketua Fed – Jerome Powell dalam wawancara dengan radio NPR untuk pertama kali sejak pandemik membahas pengurangan stimulus.

Sehari sebelumnya Menteri Keuangan – Janet Yellen mengatakan akan mengijinkan perbankan untuk melakukan buying back saham dan akan membayarkan dividen nya yang juga menandakan keyakinan akan pemulihan ekonomi yang sama seperti Ketua Fed. 

Hari ini akan dirilis data neraca perdagangan, personal income/spending dan revisi hasil survey dari University of Michigan.

Sementara, Euro merosot tajam terhadap Dolar hingga level terendah tahun lalu. Pemberlakuan kembali lockdown di Jerman, Prancis dan Italia seiring dengan meningkatnya kasus baru penularan covid-19 membuat pemulihan ekonomi menjadi sulit.

Dengan hanya kurang dari 10% rakyat Uni Eropa yang sudah di vaksinasi serta distribusi yang mengalami keterlambatan membuat prospek pemulihan menjadi semakin samar.

Bank Sentral Eropa (ECB) dalam buletin ekonomi yang dirilis kemarin juga mengindikasikan pemulihan ekonomi baru akan berjalan setelah tahun 2021 berakhir, yang diartikan baru akan mulai pada tahun 2022 mendatang.

Dolar Menguat di Sesi Asia Hari Kamis Seiring Optimisme Pemulihan Ekonomi AS

Dolar AS diperdagangkan menguat terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis pagi seiring dengan optimisme pasar seputar pemulihan ekonomi AS.

Pejabat utama sektor keuangan AS yaitu Ketua Fed dan Menteri Keuangan di depan Kongres. Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidatonya mengatakan pemulihan ekonomi tahun 2021 ini kemungkinan besar akan sangat kuat. Sedangkan Menteri Keuangan – Janet Yellen mengatakan akan mengijinkan perbankan untuk melakukan buying back saham dan akan membayarkan deviden nya.

Hal ini menandakan keyakinan akan pemulihan ekonomi yang sama seperti Ketua Fed. Hal senada disampaikan oleh pejabat Fed lainnya, Ketua Fed cabang Chicago – Charles Evans yang mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini naik 6.5%, tingkat pengangguran akan turun 4.5% dan 4% tahun berikutnya dengan inflasi yang akan naik namun bersifat temporer yang akan kembali menurun.

Data ekonomi yang dirilis masih belum menandakan pemulihan dengan durable goods order turun drastis -1.1% jauh lebih jelek dari perkiraan 0.7% dan periode sebelumnya 3.5%. Begitu pula dengan data core-nya yang tidak menyertakan komponen transportasi turun -0.9% lebih jelek dari perkiraan 0.6% dan periode sebelumnya 1.3%.

Sementara dari PMI di sektor manufaktur masih naik 59 dari periode sebelumnya 58.6 dan hanya sedikit lebih jelek dari perkiraan 59.6. Sedangkan di sektor jasa juga meningkat 60 dari periode sebelumnya yang direvisi naik dari 59.9 menjadi 59.8 dan perkiraan 60.1. Hari ini akan dirilis data GDP dan pidato dari sejumlah pejabat Federal Reserve.

Di sisi lain, Euro terus tertekan dengan mendekati harga terendahnya tahun lalu meskipun data-data ekonomi relatif positif. Merebaknya kasus baru dan lambatnya program vaksinasi di wilayah ini menjadi kekhawatiran akan terjadinya gelombang pandmeik ketiga di wilayah ini. Data ekonomi yang relatif membaik namun dengan lockdown yang masih berlaku, membuat peluang data ekonomi periode selanjutnya kembali turun menjadi resiko baru bagi investor.

Data-data PMI sektor manufaktur di Prancis dan Jerman meningkat melampaui perkiraan, begitu pula sektor jasa di Jerman. Sehingga secara keseluruhan baik sektor manufaktur maupun jasa untuk kawasan Uni Eropa juga meningkat melampaui perkiraan. Kepercayaan konsumen juga meningkat dari -15 menjadi -11. Namun perlu diingat bahwa data tersebut diatas adalah data bulan lalu dimana belum diberlakukan kembali lockdown di sejumlah wilayah ini.

Hari ini akan akan dimulai pertemuan KTT Eropa yang akan dihadiri oleh pejabat terkati dari 27 negara anggota Uni Eropa untuk membahas berbagai isu penting di kawasan Eropa. Sebelum itu ada buletin ekonomi dari Bank Sentral Eropa (ECB) dan data iklim konsumen dari GfK dan juga pidato dari Presiden ECB dan Presiden BundesBank Jerman.

Ulasan Pasar Tanggal 23 Maret 2021

Emas berkonsolidasi di antara struktur familiar. Para Bull berencana untuk menembus titik resistansi saat ini sementara para bear menguji komitmen bullish di titik support. Emas berada di persimpangan karena harga berkonsolidasi di antara titik support dan resistansi jangka pendek.

Perak menerima penawaran di sekitar titik terendah intraday, turun untuk hari kedua berturut-turut. Dolar AS menerima tawaran yang lebih tinggi karena imbal hasil obligasi kembali menurun, pasar berubah menjadi lebih berhati-hati menjelang peristiwa penting. Perak tetap tertekan di dekat titik rendah intraday di posisi $ 25.49, turun 0,54% dalam sehari, pada sesi awal hari Selasa.

Pada daftar data, terdapat Tingkat Pemohon Klaim Tunjangan Inggris; Tingkat Pengangguran Inggris; Penghasilan Rata-rata Inggris; Pidato oleh Cunliffe dari Bank Sentral Inggris; Pidato oleh Bailey selaku Gubernur Bank Sentral Inggris; Neraca Transaksi Berjalan AS; Indeks Redbook AS; Pidato oleh Bullard dari the Fed AS; Indeks Manufaktur the Fed Richmond; Penjualan Rumah Baru AS; Pidato oleh Bostic dari the Fed AS; Lelang Surat Hutang AS jangka 52-Minggu; Pidato oleh Ketua Fed AS Powell; Lelang Surat Hutang AS jangka 2-Tahun; Pidato oleh Brainard dari the Fed AS; Pidato oleh Williams dari the Fed AS dan Pesediaan Minyak Mentah Mingguan AS.