Dolar Melanjutkan Pelemahan Pada Pembukaan Pasar Asia Hari Senin

Dolar melanjutkan rally pelemahan yang terjadi dari minggu lalu pada pembukaan pasar Asia hari Senin, mengabaikan kenaikan dari set data makro ekonomi AS.

Indeks dolar AS pada perdagangan hari ini tercatat turun 0,01% menjadi 91,55. Dengan sebagian besar data yang kuat dan berita vaksin positif yang sekarang diperkirakan, greenback akan berjuang untuk mendapatkan keuntungan dalam perdagangan jangka pendek.

Pasangan AUD / USD naik tipis 0,16% menjadi 0,7738 dan pasangan NZD / USD juga naik 0,10% menjadi 0,7162.

Pasangan USD / CNY turun sekitar 0,12% menjadi 6,5296. Data ekonomi China yang dirilis pada hari sebelumnya mengatakan bahwa PDB untuk kuartal pertama tumbuh masing-masing 18,3% dan 0,6% tahun-ke-tahun dan kuartal-ke-kuartal di bulan Maret. Meskipun kedua angka tersebut lebih rendah dari perkiraan, pertumbuhan ekonomi meningkat secara tahunan dan melambat secara triwulanan.

Imbal hasil Treasury 10-tahun jatuh ke level terendah satu bulan di 1,528% selama sesi sebelumnya, dari tertinggi 1,776% pada akhir Maret 2020, bahkan setelah penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan dan klaim pengangguran minggu lalu.

Sementara dari jadwal rilis data ekonomi, tidak ada yang menawarkan banyak alasan untuk optimisme untuk kenaikan Dolar. Bantuan dari Federal Reserve masih belum pulih karena Ketua Jerome Powell mengatakan bank sentral sangat tidak mungkin untuk menaikkan suku bunga sebelum 2022.

Rencana infrastruktur baru Biden, yang ditujukan untuk momentum ekonomi jangka panjang, dapat memberikan sentimen yang dibutuhkan dolar untuk mendapatkan kembali momentum kenaikan, tetapi kemajuan pada langkah legislatif tidak mungkin terjadi sampai musim panas.

Ulasan Pasar Tanggal 19 April 2021

Emas kembali meroket pada pembukaan perdagangan pasar dan pergerakan harga naik menuju pengujian resistensi. Sejauh ini, level support utama tetap tidak berubah, dan kenaikan diperkirakan akan mencapai target $ 1.795. Setelah membuat retracement Fibonacci 6-11,8% dari koreksi perdagangan harian sebelumnya, harga membentuk pola W yang diperpanjang pada grafik harian.

Pada data ada Transaksi Berjalan Zona Euro; Output Konstruksi Zona Euro; Laporan Bulanan Buba Jerman dan Lelang Surat Utang 3 & 6 Bulan AS.

Euro Lebih Rendah Jumat Pagi Terkait Peningkatan Kasus Covid di Eropa

Euro lebih rendah Jumat pagi di tengah berita meningkatnya kasus baru Covid-19 di Jerman yang kembali naik melebihi kejadian di bulan Januari. Hal ini semakin menekan pemerintah Jerman untuk terus meningkatkan pengetatan dan pembatasan dan semakin tertundanya proses pemulihan ekonomi. Walaupun program vaksinasi mulai meningkat dengan hampir 20% populasi penduduk.

Data ekonomi yang dirilis kemarin yaitu inflasi CPI di Jerman dan Prancis juga relatif flat sama seperti periode sebelumnya. Hari ini akan dirilis data inflasi CPI untuk kawasan Uni Eropa secara keseluruhan dan neraca perdagangan.

Poundsterling relatif masih menguat terhadap Dolar dengan optimisme pemulihan ekonomi di negara ini seiring dengan program vaksinasi yang mengungguli wilayah lainnya di benua Eropa.

Dengan kembali dibukanya pusat perbelanjaan, restoran dan bisnis lainnya sejak awal minggu, disambut antusias oleh penduduk Inggris yang sudah 2x mengalami lockdown. Iklan online dibutuhkannya tenaga kerja juga kembali meningkat seperti sebelum terjadinya pandemik. Skotlandia, Irlandia Utara dan Wales baru akan menyusul dibuka kembali pekan depan.

Diharapkan peningkatan aktifitas ekonomi ini akan dapat mendorong fundamental ekononi lebih baik lagi. Data ekonomi berupa Leading indeks juga semakin membaik -0.4% dari periode sebelumnya -0.5%.

Set data fundamental ekonomi AS terus meningkat bahkan melampaui perkiraan. Data ekonomi Retail Sales di AS di bulan Maret dan awal April ini meningkat tajam 9.8% dari periode sebelumnya -2.7% dan cukup jauh melampaui perkiraan 5.8%. Begitu pula dengan data Core yang tidak menyertakan komponen belanja otomotif juga naik cukup signifikan 8.4% dari periode sebelumnya -2.5% dan juga melampaui perkiraan 5.1%.

Data lainnya berupa indeks manufaktur negara bagian Philadelphia juga masih positif 50.2 lebih baik dari perkiraan 41 walaupun sedikit menurun dari periode sebelumnya 51.8.

Sedangkan di negara bagian New York indeks manufaktur juga meningkat secara signifikan 26.3 dari periode sebelumnya 17.4 dan lebih baik dari perkiraan 19.3. Laporan mingguan klaim pengangguran juga berkurang tajam menjadi 576K dari periode sebelumnya 769K dan jauh lebih baik dari perkiraan 703K. Angka ini merupakan angka terendah sejak terjadinya pandemik di AS dengan kembali beroperasinya restoran, peritel dan bisnis lainnya yang mulai melakukan rekrutmen tenaga kerja.

Yield obligasi pemerintah AS juga kembali turun setelah sempat naik sesaat setelah rilis data tersebut. Hari ini akan dirilis data sektor perumahan dan hasil survey preliminary dari University of Michigan.

Dolar Lebih Rendah Kamis Pagi Seiring dengan Lonjakan Inflasi AS Minggu Ini

Dolar lebih rendah Kamis pagi, seiring dengan lonjakan inflasi AS pada minggu ini setelah komentar dari sejumlah pejabat Fed yang berulang lagi menegaskan bahwa tingkat inflasi pasti terjadi namun tetap tidak akan mengubah kebijakan moneter dari Fed karena sifatnya yang temporer.

Meski sejumlah data inflasi naik melampaui perkiraan, namun dolar justru terus melemah begitu juga yield obligasi pemerintah AS yang meskipun naik namun tidak cukup berarti.

Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidato kemarin mengatakan Fed akan mengurangi pembelian surat berharga pada program QE-nya sebelum mengubah kebijakan suku bunga acuan. Hal ini menegaskan urutan prioritas kebijakan moneter yang kemungkinan akan berlangsung secara bertahap dalam beberapa jangka waktu bulan bahkan hingga tahun ke depan.

Sedangkan, Wakil Ketua Fed – Richard Clarida mengatakan kebijakan moneter yang benar adalah tidak menghilangkan volatilitas inflasi namun yang perlu di perhitungkan adalah inflasi dalam jangka panjang yang dipastikan tidak akan jauh dari target Fed 2%.

Jika dalam jangka panjang terus meningkat, baru diperlukan campur tangan Fed. Sementara laporan aktifitas ekonomi dari 12 negara bagian dalam Beige Book menunjukkan pemulihan ekonomi antara akhir Februari hingga awal April berjalan dengan kecepatan sedang.

Sedangkan skeptisme akan program vaksinasi di AS meningkat setelah adanya 6 kasus vaksin produksi Johnson & Johnson memberikan dampak negatif berupa penggumpalan darah sama seperti vaksin dari AstraZeneca di Eropa. Dua badan kesehatan AS, yaitu FDA dan CDC sempat menganjurkan untuk penundaan penggunaan vaksin ini, namun setelah melalui investigasi keduanya kembali memperbolehkan penggunaan vaksin ini.

Dolar Menahan Kenaikan Meskipun Data Ekonomi AS Mencatat Penguatan Pada Hari Rabu

Dolar menahan kenaikannya pada perdagangan hari Rabu, meskipun set data fundamental ekonomi AS masih terus meningkat dalam beberapa sesi terakhir.

Set data makro ekonomi berupa inflasi CPI menunjukkan peningkatan yang signifikan 0.6% melampaui perkiraan 0.5% dan periode sebelumnya 0.4%. Ini merupkan kenaikan terbanyak dalam lebih dari 8 tahun terakhir atau sejak Agustus 2012 lalu. Sedangkan data Core-nya yang tidak menyertakan komponen makanan dan konsumis BBM juga naik 0.3% dari periode sebelumnya 0.1% dan juga lebih baik dari perkiraan 0.2%.

Risiko perdagangan sedikit menurun meskipun terjadi lonjakan inflasi, Fed tidak akan mengubah kebijakan moneternya dan masih akan tetap mempertahankan suku bunga rendah saat ini setidaknya hingga 2023 mendatang. Kenaikan inflasi di tahun ini memang sudah diperkirakan oleh Fed terlebih jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana gelombang pandemik tidak hanya melanda AS namun juga secara global. Dan kenaikan inflasi ini juga terjadi secara global tidak hanya di AS, yang menandakan mulai pulihnya aktivitas ekonomi walaupun belum sepenuhnya terlepas dari pandemik terutama di kawasan Eropa.

Di lain tempat, Euro terus bergerak naik seiring dengan melemahnya Dolar walaupun fundamental ekonomi di kawasan ini juga belum juga membaik. Indeks sentimen ekonomi ZEW mengalami penurunan 66.3 jauh meleset dari perkiraan naik 77.2 dari periode sebelumnya 74.0.

Data yang sama untuk Jerman juga mengalami penurunan 70.7 dari periode sebelumnya 76.6 dan juga meleset dari perkiraan naik 79.1. Sementara industrial production di Italy juga mengalami penurunan 0.2% yang lebih jelek dari perkiraan 0.7% walaupun data periode sebelumnya direvisi naik dari 1.0% menjadi 1.1%.

Hari ini akan dirilis data Industrial Production untuk Uni Eropa secara keseluruhan dan juga pidato dari Presiden Bank Sental Eropa (ECB) – Chirstine Lagarde.

Dolar Lebih Kuat Pada Pasar Hari Selasa Menjelang Rilis Data Inflasi AS

Dolar lebih kuat pada perdagangan hari Selasa dengan menguat terhadap hampir semua mata uang perdagangan lainnya, menjelang rilis data inflasi CPI AS malam hari nanti.

Selain itu data yield obligasi pemerintah AS yang terus naik juga membantu rally penguatan greenback. Sebelumnya data inflasi dari sisi produsen PPI di AS baik data umum maupun data inti meningkat tajam dari periode sebelumnya dan juga merupakan kenaikan tertinggi dalam 9,5 tahun terakhir jika dibandingkan dengan data periode yang sama tahun lalu. Hal ini membuat ekspektasi yang sama akan terjadi pada data inflasi dari sisi konsumen CPI malam ini.

Data CPI di China yang sudah dirilis sebelumnya juga naik tajam +0.4% dari periode sebelumnya yang -0.2%, ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Juli 2018 yang menunjukkan pemulihan ekonomi cukup solid dengan permintaan yang tinggi di negara ekonomi terbesar kedua ini.

Hampir dipastikan hal yang sama terjadi juga di negara AS yang merupakan negara ekonomi terbesar pertama ini. Terutama dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dimana bermulanya terjadi pandemik dan sejumlah perusahaan dan industri ditutup. Dengan paket stimulus dan infrastruktur yang mendukung daya beli dan sektor tenaga kerja serta program vaksinasi yang sudah mencapai setidaknya 120 juta penduduk dewasa mendapatkan suntikan vaksin pertama.

Hal ini juga diakui oleh Ketua Fed – Jerome Powell dalam pertemuan virtual yang diadakan oleh IMF akhir pekan lalu dengan mengatakan ekonomi di AS dalam kondisi titik balik dengan ekspektasi yang tinggi seiring dengan naiknya sektor tenaga kerja yang diharapkan akan memacu perekonomian lebih laju.

Poundsterling rebound terhadap Dolar menjelang rilis sejumlah data penting ekonomi. Hari ini akan dirilis data industrial production, GDP dan neraca perdagangan secara berbarengan. Dengan dibukanya pembatasan seiring dengan program vaksinasi yang sukses menjadikan Inggris sebagai pemimpin dalam pemulihan ekonomi di Eropa. Hingga kemarin sudah tercapai Inggris sudah mencapai tonggak sejarah baru dengan 90% penduduk dewasa di Inggris sudah mendapatkan vaksin.

Dolar Lebih Kuat Pada Pasar Asia Dipicu Peningkatan Ekonomi AS

Dolar AS lebih kuat terhadap mata uang lainnya pada pasar Asia hari Senin, dipicu oleh set data makro ekonomi AS yang lebih kuat yang meningkatkan harapan lonjakan inflasi.

Set data inflasi dari sisi produsen PPI di AS meningkat 2x lipat ke 1.0% dari periode sebelumnya 0.5%. Sementara data Core juga naik cukup signifikan 0.7% dari periode sebelumnya yang hanya 0.2%. Data-data ini merupakan kenaikan tertinggi dalam 9.5 tahun terakhir jika dibandingkan dengan data periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu data inflasi di China juga sama yaitu terjadi peningkatan yang melampaui perkiraan dan merupakan kenaikan tertinggi sejak Juli 2018. Dengan 2 negara ekonomi terbesar yang menunjukkan indikasi terjadinya lonjakan inflasi menandakan pemulihan ekonomi berjalan baik di kedua negara tersebut. Dan diharapkan akan memicu pemulihan ekonomi secara global seiring dengan permintaan yang kembali meningkat.

Namun Fed memperkirakan kenaikan ini hanya bersifat sementara sebelum akhirnya nanti akan kembali normal. Hal ini berulang kali disampaikan oleh pejabat Fed dan Ketua Fed – Jerome Powell juga menyatakan hal yang sama pekan lalu. Powell kembali mengulangi hal tersebut dengan mengatakan ekonomi AS saat ini dalam titik balik dengan inflasi dan daya serap tenaga kerja meningkat tajam dalam beberapa bulan mendatang. Meskipun demikian, risiko masih tetap ada terutama dari peluang kembali naiknya kasus covid-19 yang melanda di beberapa negara di belahan dunia.

Di lain tempat Euro cenderung lebih rendah seiring dengan sejumlah data ekonomi di kawasan ini yang negatif. Data industrial production di Jerman masih mengalami penurunan -1.6% yang lebih buruk dari perkiraan meningkat +1.6% dari periode sebelumnya -2.0%.

Data yang sama industrial production di Prancis juga turun -4.7% dari periode sebelumnya 3.2% dan cukup jauh dari perkiraan turun 0.5%. Sedangkan surplus neraca perdagangan menurun ke 19.1B dari periode sebelumnya 21.3B dan di bawah ekspektasi 23.4B.

Hanya data Retail Sales di Italia yang menunjukkan peningkatan tajam 6.6% dari periode sebelumnya -2.7% dan jauh lebih baik dari perkiraan 2.0%.

Ulasan Pasar Tanggal 9 April 2021

Emas mendapat keuntungan dari pelemahan imbal hasil obligasi AS dan area bullish sudah berakhir dalam minggu ini. Namun, ada prospek penembusan ke sisi bawah dalam kerangka waktu 15 menit. Emas sedang berkonsolidasi yang dipicu oleh pelemahan greenback serta penurunan imbal hasil obligasi AS.

Namun, harga sedang menguji level support kritis per jam dan sekarang berada di bawah perbatasan 25 menit EMA 10 dan 21, jadi ada sesuati akan terjadi antara bulls dan bears.

Pada daftar data terdapat Rapat IMF AS; Tingkat Pengangguran Swiss; Impor & Ekspor Jerman; ; Neraca Perdagangan Jerman; Rekening koran Jerman; Produksi Industri Jerman; Pidato De Guindos ECB Zona Euro; Buletin Triwulanan BOE Inggris; PPI AS; Persediaan Grosir dan Jumlah Rig Minyak AS Baker Hughes AS.

Dolar Terkoreksi pada Pasar Hari Jumat Seiring Pelemahan Data Tenaga Kerja AS

Dolar terkoreksi terhadap mata uang lainnya pada pasar Asia hari Jumat, seiring dengan laporan sektor tenaga kerja yang mengecewakan. Setelah laporan Non-Farm Payroll dan data PMI yang melampaui perkiraan, data mingguan klaim pengangguran yang dirilis semalam mengalami kenaikan 744K yang cukup jauh melampaui perkiraan dan data periode sebelumnya juga direvisi dari 719K menjadi 728K.

Dengan ekspektasi pemulihan ekonomi yang solid dengan pelonggaran pembatasan dan paket stimulus, data ini cukup mengejutkan pasar sehingga dolar mengalami koreksi. Sementara itu Ketua Fed – Jerome Powell dalam pidato semalam terus menegaskan bahwa Fed masih akan mempertahankan kebijakan moneter saat ini walaupun diharapkan akan terjadi lonjakan inflasi yang diperkirakan akan bersifat temporer.

Selain itu Powell lebih mengkhawatirkan terjadi peningkatan kasus varian baru covid-19 yang kembali meningkat di AS dan secara global dikhawatirkan akan kembali menghambat pemulihan ekonomi. Sehingga menganjurkan seluruh penduduk AS untuk segera di vaksinasi dan terus menjaga jarak. Sedangkan Ketua Fed cabang St Louis – James Bullard mengatakan belum ada diskusi untuk mengubah kebijakan moneter sampai pandemik benar-benar berakhir.

Sementara itu, Euro terus bergerak naik seiring dengan Dolar yang terus tertekan. Data ekonomi di Uni Eropa juga masih mixed, dengan factory order Jerman meningkat cukup signifikan 1.2% dari 0.8% walaupun tidak sebanyak yang diperkirakan 1.3%.

Sedangkan, data PPI turun drastis dari 1.7% menjadi hanya 0.5% lebih jelek dari perkiraan 0.6%. Sementara laporan nota pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) juga tidak secara gamblang menjelaskan pandangan pejabat ECB terhadap kondisi ekonomi terkini.

Mengenai pertumbuhan ekonomi sejumlah pejabat mengemukakan faktor positif yang mendukung sedangkan sejumlah lainnya menunjukkan faktor negatif. Perihal inflasi yang di luar perkiraan terus meningkat juga tiak terlalu mengkhawatirkan karena diperkirakan hanya bersifat temporer.

Program QE secara sepakat masih akan terus dijalankan untuk menjaga stabilitas di tengah lonjakan yield obligasi. Dan akan diadakan penilaian kondisi keuangan dan inflasi secara berkala per kuartal. Tidak ada ketetapan yang dapat diambil oleh pasar dari hasil pertemuan tersebut.

Dolar Berbalik Menguat Pada Kamis Pagi Pasca Rilis Minutes FOMC

Dolar AS berbalik menguat pada perdagangan Kamis pagi, pasca rilis minutes pertemuan moneter FOMC.

Minutes dari FOMC mencatatkan komitmen Fed untuk terus memberikan jaminan berupa dukungan kebijakan moneter hingga ekonomi benar-benar pulih. Meskipun tahun ini diperkirakan ekonomi akan melambung namun pejabat Federal Reserve tetap waspada akan resiko pandemik terhadap dampak ekonomi yang kemungkinan terjadi. Selain itu nota tersebut juga mengungkapkan memerlukan waktu dan beberapa data ekonomi berupa inflasi dan sektor tenaga kerja yang pasti sebelum membuat perubahan kebijakan moneter yang substansial.

Secara umum AS masih memimpin pemulihan ekonomi global dengan program vaksinasi yang agresif, Presiden Biden bahkan menargetkan seluruh penduduk dewasa AS akan mendapatkan vaksinasi dalam 2 pekan mendatang. Paket stimulus fiskal dan program infrastruktur menjadi katalis bangkitnya ekonomi di AS. Dengan peluang besar program infrastruktur diloloskan kongres.

Menteri Keuangan – Janet Yellen merilis detil mengenai proposal kenaikan pajak salah satunya dengan mengalihkan subsidi pajak dari perusahaan yang berbasis BBM fosil kepada perusahaan dengan energy yang lebih ramah lingkungan. Belum ada kepastian mengenai besaran kenaikan tersebut meskipun diperkirakan dinaikkan menjadi 28% dari sebelumnya 21% dan ini pun Presiden Biden siap bernegosiasi mengenai besaran tersebut.

Angka ini masih dibawah pemotongan pajak yang dilakukan pada masa kepemimpinan mantan Presiden Trump yang menurunkan pajak dari 35% menjadi 21%. Data ekonomi masih menunjukkan defisit neraca perdagangan AS masih meningkat -71.1B melebihi perkiraan meningkat -70.2B dari periode sebelumnya -67.8B.

Malam ini Ketua Fed – Jerome Powell akan kembali menyampaikan pidato dalam seminar virtual yang diadakan oleh IMF.

Sementara itu Euro relatif masih tertahan meskipun data ekonomi di kawasan Eropa menguat. Dari 4 negara utama di Uni Eropa hanya PMI sektor jasa di Itali yang turun. Selain itu semuanya meningkat melampaui perkiraan, walaupun di Spanyol dan Prancis masih dibawah angka ekspansi 50. Sedangkan di Jerman sudah melampaui angka ekspansi di 51.5.

Secara umum PMI sektor jasa di Uni Eropa mendekati angka 50 di 49.6 naik dari periode sebelumnya 48.8. Hari ini akan dirilis sejumlha data yaitu Factory order di Jerman, neraca pedagangan di Prancis, data inflasi PPI dan juga rilis nota pertemuan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) bulan lalu.